brina313Avatar border
TS
brina313
Sudahkah Kita Bersyukur Hari ini?

sumber

SYUKUR-Terkadang perasaan ingin lebih dari orang lain, selalu hinggap pada diri kita dalam jangka waktu yang cukup lama. Selama yang menjadi keinginan kita belum terpenuhi.

Tetangga yang beli kulkas, kita yang panas dingin. Tetangga yang beli mobil, kita yang sibuk memperhatikan. Terus menerus seperti itu tanpa kita sadari bahwa diri kita sudah berada pada penyakit hati.

Seharusnya, untuk kehidupan dunia, kita banyak-banyak melihat ke bawah. Dan untuk kehidupan akhirat, kita harus melihat ke atas.

Artinya, melihat ke orang yang lebih kurang dari kita itu sangat penting. Guna menanamkan kesyukuran dalam diri kita. Terkait dengan urusan duniawi, Allah memang sengaja membagus-bagusinya agar kita tetap tergiur dan cinta pada dunia.

Lain halnya dengan urusan akhirat, kita selalu melihatnya bagian terakhir. Padahal hidup kita yang sesungguhnya adalah di akhirat.

Ketika Allah mentakdirkan kita menjadi manusia yang kekurangan harta. Jangan pernah merasa hina. Karena kita adalah orang yang sangat spesial di mata Allah jika mampu menggunakan keadaan itu sebaik mungkin.


sumber

Kenapa kita dispesialkan? Karena orang yang kekurangan harta adalah orang yang pertama kali masuk ke dalam surga. Orang kekurangan harta hisabannya tidak ribet. Karena tidak diminta pertanggung jawaban tentang penggunaan harta selama di dunia.

Sedangkan orang yang banyak harta, mereka harus ngantri dulu mempertanggung jawabkan harta mereka. Apakah sebagian harta yang banyak itu mereka gunakan untuk infaq selama di dunia atau tidak?

Orang yang banyak harta tapi tidak infak, mengerikan sekali. Mereka diibaratkan manusia yang memakan daging ayam beserta semua kotorannya. Betapa serakahnya dia? Apa kita mau seperti itu? Padahal dari sebagian harta kita ada haknya orang lain.

Maka dengan segala keadaan itu perlu kita tanamkan rasa syukur dalam diri kita. Menanamkan rasa syukur itu dengan cara mencari jalannya syukur. Bagaimana caranya?

Syukur yang dilakukan dengan ucapan yaitu mengucapkan kalimat hamdallah, sadar bahwa semua yang ada pada diri kita adalah pemberian dari Allah. Selalu mengucapkan kalimat-kalimat yang baik.

Syukur yang kedua adalah dengan perbuatan. Bagaimana caranya? Tentunya dengan menggunakan apa yang Allah berikan pada kita dengan hal baik. Seperti, meningkatkan amal ibadah kita kepada Allah. Menggunakan jasad yang sehat untuk mencari rizki yang halal demi kelancaran urusan ibadah.

Kaitannya dengan bersyukur atas keadaan yang Allah berikan pada kita. Pernahkah mendengar kisah tentang Julaibib?

Julaibib adalah seorang pemuda yang memiliki amalan andalan yaitu selalu semangat dalam melaksanakan perang. Setiap ada perang, Julaibib adalah orang yang pertama maju paling depan. Namun, dia memiliki kulit yang sangat hitam pekat sehingga banyak orang yang tidak mengenalnya seakan ia teracuhkan.

Suatu hari Julaibib ditanya oleh Nabi perihal rumah tangga. "Wahai Julaibib kenapa kamu belum menikah?" mendengar pertanyaan Nabi, Julaibib menjawab "Haha, Nabi ini, siapa yang mau dengan saya yang miskin, hitam, tidak punya apa-apa dan tinggal pun hanya di teras masjid!"

Ternyata Nabi perintah pada Julaibib untuk segera melamar seorang gadis sesuai petunjuk Nabi. Sampai di rumah sang gadis, orang tua gadis itu menolak, akan tetapi si gadisnya menerima dengan alasan bahwa itu adalah perintah Nabi.

Akhirnya Julaibib melangsungkan pernikahan. Setelah acara selesai. Yang harusnya malamnya menjadi malam pertama bagi Julaibib. Tapi ternyata ada pengumuman akan diadakan perang. Secara spontan ia meninggalkan istrinya dan lebih memilih semangat ikut perang seperti biasanya.

Saat berlangsung peperangan, Julaibib tetap berada di barisan paling depan sendiri. Ketika perang selesai, Nabi mencari Julaibib tidak ada. Ternyata Julaibib mati.

Ketika Julaibib hendak dimakamkan. Nabi sendiri yang mengangkat jenazahnya, di depan liang lahat, Nabi menoleh ke arah kanan secara terus menerus. Hingga membuat pertanyaan para sahabat.

"Wahai Nabi kenapa engkau memalingkan wajah ke kanan terus?"

Nabi menjawab "Saya malu pada Julaibib, di sebelah kanan saya ada para bidadari yang menanti kehadiran Julaibib. Dan Julaibib ini adalah pemuda yang terkenal di kalangan malaikat"

Subhanallah, meski tidak terkenal di kalangan manusia tapi ia terkenal di langit. Semua makhluk langit mencintai Julaibib.

Maka pelajaran yang bisa kita ambil adalah kita harus tetap senantiasa mensyukuri apa yang sudah Allah kasih sama kita. Buruk menurut kita, tapi baik menurut Allah. Luar biasa.

Mari kita sama-sama mawas diri, intropeksi diri. Sampai sejauh mana tingkat kesyukuran kita. Meski kita pasti merasakan di zaman ini, bahwa kita hidup dalam keadaan di mana ucapannya orang yang banyak harta itu lebih di dengar daripada orang yang biasa saja.

Sekian. Cendol, komen and rate. Terima kasih. Semoga bermanfaat. Salam santuy pagi.

Ocil di pagi yang dingin-
Sumber Tulisan : Pak Ustadz Sutejo dan Opini Pribadi
Diubah oleh brina313 12-01-2020 00:08
AtkaHasena
tata604
lina.wh
lina.wh dan 10 lainnya memberi reputasi
11
2.4K
17
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Inspirasi
InspirasiKASKUS Official
10.5KThread6.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.