Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ayya83Avatar border
TS
ayya83
PERIHAL REZEKI
Pencerahan

PERIHAL REZEKI


Perjalanan hidup manusia di dunia tidak lepas dari tiga hal yaitu Qada, Qadar dan Ujian. Ketiganya berasal dan bermuara pada Allah, Tuhan semesta alam.

Qada dibangun dalam tiga hal utama yaitu : kelahiran, rezeki lalu kematian. Ketiganya telah Allah tetapkan bahkan ketika nyawa anak manusia belum dihembuskan di dalam rahim ibu.

Adapun rejeki setiap orang berbeda-beda. Ditetapkan tidak sama, sejalan dengan garis Qada, Qadar, dan Ujian, yang harus dijalani seorang hamba. Ketiganya hal yang harus diimani, menjadi pasak pondasi keimanan, masuk pada rukun iman yang ke-6, dalam ajaran agama Islam.

Perihal rezeki, adakala mungkin seseorang mampu menggapai keinginannya dengan mudah, sementara kita tidak. Tapi di sisi lain kita berlebih rezeki atau dimudahkan dalam urusan berbeda.

Saat orang lain memiliki banyak usaha, rumah mewah, kendaraan. Bisa jadi rezeki kita itu berupa dimudahkan untuk menikmati kesederhanaan hidup, tanpa harus memikirkan cicilan, pajak dan keamanannya.

Saat orang lain terlihat begitu gemerlap kehidupan dunianya, seolah tanpa cela, tidak kekurangan. Bisa jadi kita diberi nikmat untuk mudah membaca Al-Qur'an, nikmat memiliki ilmu, nikmat mengenal Allah lebih dekat, nikmat bisa bebas beribadah.

Tiga nikmat hidup yang tidak setara dengan uang ;

1. Nikmat sehat.
Tubuh yang sehat adalah rezeki yang sangat besar. Namun, acap kali disepelekan, diabaikan. Padahal ketika tubuh telah sakit, aktivitas menjadi kacau, banyak hal terbengkalai. Apalagi jika diuji dengan penyakit berat, seberapa banyaknya harta benda bisa habis hanya untuk pengobatan.

2. Nikmat beribadah.
Bisa beribadah dengan tenang adalah salah satu rezeki yang tidak terkira. Kita beruntung hidup di Indonesia, yang meski beraneka ragam agama dan budaya. Namun, toleransi di negara kita bisa dikatakan relatif stabil. Di beberapa negara konflik, jangankan memikirkan sandang, pangan dan papan. Untuk sekadar bisa tidur nyenyak, beribadah dengan tenang saja sulit.

3. Nikmat Hidup Tenang.
Kenikmatan ini adalah yang tertinggi. Saat hati diliputi rasa penerimaan atas apa pun. Jiwa tidak diliputi rasa iri, dengki, hasad, riya dan ujub. Karena hati menyerahkan semua urusan kepada Sang Khalik. Meyakini bahwa rezeki sudah diatur, dan kepada Allahlah segala urusan berasal dan dikembalikan.


Tidak perlu mencari sesuatu yang bukan ada pada batasan kita, apa-apa yang sulit untuk digapai. Tapi syukuri apa yang bisa kita nikmati, apa yang ada di depan mata. Karena ada rezeki yang lebih besar dari sekadar harta, dan tahta. Yaitu ketenangan hidup.

PERIHAL REZEKI


Ada pun ketenangan hidup akan tercapai melalui ketenangan batin. Sedang ketenangan batin baru bisa di capai jika diri diliputi rasa penerimaan (Qanaah)

Qanaah ialah sikap rela menerima atau merasa cukup dengan apa yang didapat serta menjauhkan diri dari sifat tidak puas dan merasa kekurangan yang berlebih-lebihan. Qanaah muncul dalam kehidupan seseorang berupa sikap rela menerima (ridha) keputusan Allah, yang berlaku bagi dirinya (Qada dan Qadar).

Beberapa sikap dasar dalam menggapai Qonaah ;

1. Mensyukuri apa pun yang kita miliki hari ini.

2. Tidak membanding-bandingkan keadaan diri dengan orang lain.

3. Menjauhkan sikap hasad dalam hati atas kesenangan, kebahagiaan, keberlapangan hidup orang lain.

4.Iringi ikhtiar apa pun dengan tawakal.

5. Memupuk dan belajar terus untuk meningkatkan kadar sabar dan iklas.

6. Memperdalam ilmu agama, agar mampu tawadhu dan istiqomah, menjalankan kesemuanya yang tersebut di atas.

7. Baca dan pelajari Al-qur'an. Membaca Al-qu'an adalah sebaik-baiknya obat. Terutama obat hati.

PERIHAL REZEKI

Demikian sedikit ulasan perihal rezeki. Ada satu hal lain yang harus dipahami, kita wajib tawakal atas semua perkara di dunia. Namun, ikhtiar itu utama, tanpa usaha rezeki takkan tiba begitu saja. Memang ada beberapa rezeki yang telah ditetapkan. Tapi ada juga rezeki yang harus diupayakan. Bahkan Allah pun tidak menyukai hamba-hamba-Nya yang pemalas dan berpangku tangan.

"Dunia semakin tua. Allah telah memberikan berbagai pertanda. Sudah saatnya mulai fokus untuk mengejar kehidupan hakiki kita. Karena surga itu bukan dibeli, tapi diberi. Allah memberi atas Ridha-Nya. Maka pantaskan diri kita untuk mendapatkannya dengan ridha kepada segala ketetapan Allah."


Bandung, 11 Januari 2020
Tsurayya Tanjung


Sumber : Opini pribadi dan Rangkuman tausiyah

Gambar : Koleksi pribadi
Diubah oleh ayya83 18-01-2020 16:35
sebelahblog
4iinch
081364246972
081364246972 dan 37 lainnya memberi reputasi
36
5.5K
75
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.