Welcome di thread sederhana ane
Selamat membaca, dan semoga bermanfaat
Kasus malpraktik memang bukan hal baru didalam dunia kesehatan, dan nyatanya hal-hal sejenis memanglah sesuatu yang jarang terjadi, sekalipun media telah menyebarkannya.
Sementara itu, penyebab suatu malpraktik sendiri dapat bermacam-macam, mulai dari human eror, kesalahan informasi, hingga kesalahan pada alat
Beberapa dari kasus malpraktik yang ada untungnya dapat menemukan jalan keluar tersendiri, sementara itu di sisi lain, beberapa kasus malpraktik yang terjadi dapat merenggut nyawa sang pasien
Dunia nyatanya, telah mencatat beragam kasus malpraktik terkenal yang pernah terjadi dengan berbagai sebab. Tertinggal alat, kecelakaan selama operasi, hingga yang paling buruk yaitu niat kesengajaan dari sang dokter sendiri.
Penasaran? Keep reading bellow ya bre
Quote:
Pengangkatan tulang rusuk yang salah
Mei 2015, Yale New Haven Medical Centre, kedatangan seorang pasien bernama Deborah Craven yang hendak melakukan operasi kanker dengan cara pengangkatan salah satu tulang rusuknya yang berisi sel kanker.
Namun entah apa penyebabnya, tim yang mengoperasikan Deborah malah mengangkat tulang rusuk yang salah. Deborah yang mengetahui hal tersebut langsung menuntut tim operasi dan membawa kasusnya ke meja hijau.
Deborah sendiri berargumen bahwa para dokter yang melakukan operasi berbohong kepadanya, dan berusaha menutupi kesalahan dengan cara melakukan operasi kedua kali, pada hari yang sama.
Quote:
Efek Anasthesi yang menghilang di tengah operasi mata
“
Anasthesia Awareness” adalah keadaan dimana seseorang kehilangan efek anastesi selama oeprasi berlangsung. Walaupun terbilang langka, kasus semacam ini nyatanya dapat menjadi mimpi buruk yang akan terus menghantui seorang pasien.
Carol Weihrer, tengah menjalani operasi di salah satu matanya ketika efek anasthesi yang seharusnya membuatnya tidak sadar, malah menjadi tidak ampuh dan berakhir dengan keadaan Carol yang terbangun selama operasi berlangsung.
Beruntung Carol tidak mengalami rasa sakit karena obat sedativ dan penghilang rasa sakit yang berbeda.
Namun terbangun selama masa operasi tersebut dan mendengar perkataan “Potong lebih dalam”, “Tarik lebih kuat”, atau “Iris yang lebar”, cukup memberi wanita ini horor yang membuatnya mengalami PTSD pasca operasi, dan kehilangan kemampuan untuk tidur secara horizontal.
Quote:
Salah potong kaki
Willie Kingadalah seorang pekerja konstruksi yang mengalami diabetes dan mendatangi rumah sakit untuk melakukan pengangkatan terhadap kaki “kirinya”. Semua hal yang seharusnya teratur sesuai jadwal, malah menjadi horor ketika penjadwal menuliskan bahwa king akan menjalani operasi pengangkatan kaki “kanannya”.
Parahnya kesalahan tersebut tidak di koreksi hingga dokter benar-benar menyelesaikan operasi tersebut dan memindahkan kaki kanan king dengan sukses.
Kesalahan akhirnya terungkap setelah King melakukan operasi terhadap kaki kirinya di rumah sakit lain.
Penuntutan terhadap kesalahan rumah sakit awal di meja hijau berhasil memberi king konpensasi sebesar 1,15 juta dollar.
Quote:
Improvisasi maut dengan obeng
Arturo Iturralde, di jadwalkan untuk menjalani operasi tulang belakang, yang mana akan memasukkan dua batang “titanium” sebagai penyokong kestabilan untuk tulang belakangnya. Operasi yang seharusnya berjalan lancar menemui maut ketika dokter tidak menemukan dua buah batang titanium yang di perlukan.
Menurutmu gansis yang di lakukan dokter tersebut? Menunggu hingga batang titanium tersebut di antarkan? Atau apa?
Yep, entah apa yang ada di pikirannya, sang dokter malah berimprovisasi, dengan
menggunakan sebuah batang obeng yang sebelumnya telah di potongnya sendiri menggunakan gergaji.
Hasilnya?
Batang “obeng” hasil improvisasi tersebut pun patah beberapa hari kemudian, memberikan sang pasien rasa sakit luar biasa yang tidak terkira. Arturo pun di haruskan menjalani 3 buah operasi sebagai gantinya, dan
meninggal dalam kurun waktu dua tahun setelahnya.
Dokter dan rumah sakit terkait pada akhirnya diharuskan mengganti rugi sebesar 5.6 juta dollar.
Quote:
Terbakar pada saat operasi
Jika menjadi sebuah lelucon, maka terbakar ketika tengah menjalani operasi adalah lelucon yang sekiranya cukup jelek. Walaupun termasuk langka, namun kasus terbakar selama menjalani operasi termasuk berada pada list paling atas.
Bahkan kasus yang tercatat dapat lebih dari 550 kasus pertahun.
Salah satu kasus menimpa seorang pasien bernama
Janice McCallyang mengalami insiden terbakar di tengah berlangsungnya operasi, dan wafat seminggu kemudian.
Sementara itu,
Enrique Ruizmengalami beberapa luka bakar di tubuhnya, dikarenakan percikan api yang berasal dari scalpel elektronik yang di picu tabung oksigen.
Quote:
Retractor berukuran 10 inci tertinggal di dalam tubuh selama dua tahun
Darious Mazareimendatangi rumah sakit tempatnya dahulu mendapatkan operasi dengan keluhan sakit yang tidak kunjung hilang. Dokter yang menangani Mazarei hanya memberi jawaban pendek bahwa rasa sakit itu hanyalah “
perasaan” Mazarei semata.
CT scan kemudian membuktikan hal yang sebaliknya,
dengan keberadaan sebuah retractor berukuran 10 inci yang bersarang di bagian tubuh bawah Mazarei.
Sementara itu para dokter sendiri tetap skeptis hal tersebut benar-benar terjadi (karena kemungkinan terjadinya insiden tertinggal alat operasi “hanyalah” 1.500 kasus dari 3 juta operasi yang di lakukan).
Ketika menyadari kesalahan besar yang terjadi, Mazarei pun menuntut rumah sakit tersebut.
Quote:
Meninggal karena kesalahan dalam transplantasi
Kasus kematian
Jesica Santillanyang tragis, nyatanya sangat sempurna untuk di jadikan contoh bagaimana kesalahan yang tidak di sangka-sangka dapat saja terjadi dalam sebuah operasi.
Mulai dari kesalahan besar, hingga yang remeh temeh sekalipun.
Jesica hanyalah berusia 17 saat harus menjalani operasi transplantasi hati dan organ tenggorokan. Dan kedua operasi tersebut tergolong sebagai operasi yang intens dan sulit. Namun nyatanya hal yang mengakhiri hidup Jesica sendiri adalah kesalahan yang seharusnya dapat di ketahui oleh dokter atau tenaga medis manapun.
Jesica diketahui bergolongan darah O, sementara organ yang di terimanya merupakan dari pendonor dengan golongan darah A, hingga secara instan antibodi di tubuh Jesica pun menyerang organ barunya.
Pada akhirnya Jesica jatuh koma, sebelum wafat dua minggu kemudian.
Quote:
Ups maaf, salah lambung.
Graham Reevesadalah seorang tua yaang berhasil melewati hari-hari kerasnya dan keluar dari perang korea sebagai veteran. Memiiki penyakit di salah satu ginjalnya, Graham berharap rumah sakit dapat membantunya sembuh dengan menjalani operasi pengangkatan ginjal.
Namun hasilnya malah sebaliknya.
Entah apa yang terjadi,
Dokter dan tim operasi malah mengangkat ginjal yang sehat, dan meninggalkan ginjal yang sakit di tubuh Graham.
Di samping operasi tambahan dan analisis yang harus di jalani, Graham pun wafat lima minggu kemudian.
Sementara dokter dan tim operasi di dakwa melakukan kelalaian yang fatal dan kriminal. Kasus ini pun menguap begitu saja dua minggu kemudian.
Quote:
Pasien hamil yang malah terekspos radiasi
Kerry Higuerayang tengah hamil saat itu menunggu dengan tenang di ruang tunggu, hingga kemudian seorang suster datang dan menanyakan apakah dia pasien yang bernama “Kerry”. Tanpa menunggu lama Kerry pun mengiyakan pertanyaan tersebut, karena dia juga tengah menunggu gilirannya.
Suster yang bertugas mengarahkan Kerry menuju Scanner untuk melakukan CT Scan di bagian abdomennya – yang nyatanya sangat fatal bagi seorang ibu hamil–
Rumah sakit baru kemudian menyadari kesalahan fatal, mengenali Kerry – si ibu hamil – tertukar dengan pasien lain dengan nama dan umur yang sama, tepat setelah scan tersebut selesai.
Sebagai hasilnya, bayi yang di kandung Kerry pun b
eresiko lahir secara tidak normal, tumor, hingga kegagalan, akibat terpapar radiasi.
Quote:
Sang dokter kriminal
Ketika malpraktik maupun kesalahan selama oerasi terjadi dikarenakan ketidaksengajaan, beda halnya dengan apa yang di lakukan oleh dokter satu ini.
Farid Fataadalah seorang dokter
spesialis kandungan yang di dakwa melakukan tindak kejahatan pemalsuan untuk tujuan pribadi.
Fata terbukti dengan sengaja memalsukan laporan, misdiagnosa kanker dengan sengaja, hingga menyuntikkan pasiennya dengan hal yang tidak di perlukan. Fata juga terbukti memaksakan para pasiennya untuk melakukan sesi kemoterapi dengan harga luar biasa mahal.
Dari semua kegiatan kriminalnya, Fata sukses mengantongi hingga 150 juta dolar, sebelum akhirnya pihak kepolisian menangkapnya dengan hukuman 45 tahun penjara.
rasain dah tu, tega bener, manusia apa bukan si
~
Sekian dah thread ane kali ini, selalu bijak untuk menyikapi segala hal, dan p
ada akhirnya dokter juga manusia biasa, dan kita juga tidak akan tahu kapan suatu kesalahan akan timbul, maka selalu berdoa di beri kesehatan dan perlindungan dari yang maha kuasa bukan hal terlalu sulit untuk di lakukan bukan
Dan thanks buat yang sudah mampir dimari, jangan lupa tingalkan jejak berupa
koment, share,dan tidak menolak atas
cendols2 dari gansis sekalian