Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

i.am.legend.Avatar border
TS
i.am.legend.
PKS soal Influencer Jokowi Jegal Anies: Jangan Ada Kebencian


PKS soal Influencer Jokowi Jegal Anies: Jangan Ada Kebencian

Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS) Mardani Ali Sera meminta para pegiat media sosial pendukung Presiden Joko Widodo yang menyatakan sedang menyusun strategi untuk menjegal Anies Baswedan di pilpres 2024 tidak menggunakan dasar kebencian.

Ia mengajak pegiat media sosial pendukung Jokowi untuk berkompetisi secara sehat demi mencari sosok terbaik di Pilpres 2024 mendatang.

"Semestinya semua tidak didasari kebencian atau prejudice. Tapi kita berkompetisi secara sehat, mencari yang terbaik," kata Mardani lewat pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Selasa (7/1).

Dia melanjutkan, memilih sosok capres di Pilpres 2024 mendatang harus berdasarkan pada rasa cinta kepada Indonesia dan rakyat.

Di sisi lain, Mardani mengatakan bahwa Pilpres 2024 masih lama berlangsung. PKS, lanjutnya, masih mendata seluruh nama potensial untuk diusung saat ini.

"Buat PKS 2024 masih lama. Semua capres potensial sudah mulai di-list, karena PKS partai kader kebijakannya kader internal diprioritaskan," ucap Mardani.

Terpisah, Ketua DPP Partai NasDem Irma Suryani Chaniago menilai bahwa langkah para pegiat media sosial pendukung Jokowi menyusun strategi untuk menjegal Anies masuk bursa Pilpres 2024 berangkat dari ketakutan melihat penggunaan politik identitas yang hampir memecah belah masyarakat beberapa waktu lalu.

Dia juga berpendapat bahwa langkah para pegiat media sosial pendukung Jokowi menyusun strategi untuk menjegal Anies masuk bursa Pilpres 2024 dilakukan karena ingin agar sosok presiden pengganti Jokowi di hari mendatang bukan orang yang menghalalkan segala cara.



"Mungkin mereka ngeri melihat efek penggunaan politik identitas yang hampir saja memecah belah bangsa ini dan mereka ingin agar presiden ke depan bukan orang yang menghalalkan segala cara dengan hoaks, SARA, dan fitnah untuk menang," kata Irma.

Namun demikian, Irma berkata bahwa NasDem merasa masih terlalu dini untuk menilai peluang Anies atau Mendagri Tito Karnavian untuk masuk dalam bursa capres di Pilpres 2024 mendarang.

Menurutnya, sejumlah nama juga memiliki peluang untuk maju di Pilpres mendatang.

"Masih terlalu dini untuk melihat mereka (Anies dan Tito), masih banyak yang bisa di usung ke depan, ada Ganjar (Pranowo), Erick Thohir, AHY (Agus Harimurti Yudhoyono), dan Puan (Maharani)," tuturnya.

Sebelumnya, lewat sebuah video di media sosial, beberapa pegiat media sosial sedang membahas potensi pada Pilpres 2024. Dalam video itu tampak aktivis perempuan Nong Darol Mahmada, Dosen UI Ade Armando, pegiat media sosial Eko Kuntadhi, Denny Siregar, Rudi S Kamri, dan pengacara Muannas Alaidid.

Rudi menyampaikan pendukung Jokowi harus merapatkan barisan untuk 2024. Sebab menurutnya pihak sebelah sudah lebih siap.

Kepada CNNIndonesia.com, Rudi mengakui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merupakan sosok yang paling potensial pada Pilpres 2024. Sebab itu, Rudi mengajak para pendukung di barisan Jokowi bisa membangun sebuah sistem.

"Jadi artinya sistem yang kita buat, siapa dari kelompok ini [Jokowi] yang punya kemampuan untuk menggantikan Pak Jokowi nanti," ucapnya, Senin (6/1). (mts/ain)
sumber

□□□□□□□□□□□

Meskipun TS tegaskan tidak setuju dengan langkah beberapa pegiat media sosial dalam menyikapi gelagat gerak langkah Anies menuju pilpres 2024, namun hal itu bisa dimengerti. Landasan yang paling masuk akal memang ketakutan akan politik identitas yang bisa saja nantinya dipakai kembali oleh Anies. Jika PKS melakukan pembelaan terhadap diri Anies, itu bisa dianggap sebagai hal yang wajar, sebab Anies dan PKS dianggap 11 12 dalam membangkitkan isu agama dan sektarian. Isu Ummat Islam dan pribumi adalah 2 hal yang jadi menu utama unyuk melakukan serangan di pilkada Jakarta 2017. Dan sayangnya jejak digital sulit untuk dihapuskan. Mau membantah seperti apapun juga, jejak itu masih ada dan masih terasa sampai sekarang.

Ada hal yang menggelikan ketika PKS meminta agar tidak ada rasa kebencian. Padahal PKS adalah motor utama isu #2019 Ganti Presiden yang selalu diselipkan dalam setiap acara keagamaan khususnya Islam. Bahkan Neno Warisman tak henti-hentinya menebar provokasi dengan segala polahnya.

Kita bisa sama-sama melihat bagaimana karena kebencian, seorang Neno Warisman sampai kurang ajar memaksa Tuhan sampai mengancam. Kalau tidak karena didasari kebencian pada Jokowi kala itu, lantas hal apa yang bisa dijadikan pembenaran?

Anies jelas tidak punya rekam jejak prestasi. Jadi jika ada beberapa orang yang sudah mulai terganggu dengan seluruh sepak terjang Anies, pasti ada hal khusus yang ditakutkan. Bukan karena prestasi. Justru narasi-narasinya membuat muak.

Lagipula terlalu sesumbar juga jika PKS ikut bersuara. Toh PKS bakal jadi partai guram di 2024. PKS telah porak poranda. Dan selama ini kader PKS tak ada satupun yang laku dan punya nilai jual di pilpres. Jalan satu-satunya memang harus all out untuk menjaga eksistensi partai. Dan jalan itu tak lain dan tak bukan adalah menjual politik identitas dan pepesan kosong seperti SIM seumur hidup dan STNK gratis.

Sekali lagi, jika ada pihak-pihak yang mengatakan bahwa ada ketakutan jika Anies maju pilpres, itu bukan karena Anies punya prestasi. Ketakutan itu adalah narasi-narasi yang dibangun Anies tanpa peduli narasi tersebut bisa memecahbelah rakyat.

Sebenarnya itu.
DuaLapanSatu
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 32 lainnya memberi reputasi
33
4.8K
82
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.4KThread41.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.