Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

masterbagusAvatar border
TS
masterbagus
Ancaman perang dunia ke 3.. apa saja dampaknya pada Indonesia ?

Sekarang dunia sedang dihangatkan soal isu meletusnya perang dunia ke-3. Ane sudah banyak membaca artikel mengenai ini dan banyak sekali yang mengatakan bahwa perang dunia ke-3 juga dapat berdampak pada Indonesia. Apa saja dampaknya? simak thread ini

Belum lama ini Amerika serikat meluncurkan serangan udara yang mengakibatkan tewasny Komandan Garda Revolusi Iran. Mayor Jenderal Qasem Soleimani, yang merupakan Komandan Pasukan Quds. dalam pada hari Jumat (3/1). Amerika serikat sendiri mengakui soal serangan itu dan atas perintah Presiden AS Donald Trump guna 'melindungi personel AS di luar negeri' yang disampaikan oleh pihak Pentagon setelah kejadian.
 
Dalam beberapa waktu lalu Tagar mengenari World war III menjadi trending di sosial media.

Dan jika perang dunia ke 3 benar-benar terjadi apa yang akan dirasakan oleh Indonesia?

setelah kejadian itu, harga minyak dunia menjadi naik. Harga minyak brent melonjak 3,6% ke level US$ 68,60 per barel pada Jumat (3/1) kemarin. Minyak berjangka AS juga naik 3,1% ke US$ 63,05 per barel. Ini merupakan kenaikan terbesar dalam sebulan terakhir dan harga tertinggi sejak September 2019. 

Jika hal ini terus berlanjut, pastinya akan mengancam Indonesia akan mengancam Indonesia yang selama ini masih bergantung dengan impor minyak dan gas.

Ekonom Institute for Development of Economics & Finance (INDEF) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan jika perang dunia ketiga meletus. perekonomian Indonesia akan terancam.

Melihat proyeksi ekonomi dalam APBN 2020, harga minyak diprediksi US$ 63 per barel. Tentunya, harga minyak yang sudah melampaui prediksi APBN 2020 ini bisa meningkatkan harga bahan bakar minyak (BBM), terutama non subsidi.

"Dampak ketegangan AS dan Iran paling cepat dirasakan ke harga minyak mentah dunia yg meroket lebih dari 4% dan berimbas pada beban subsidi BBM dan tarif listrik yang bengkak di awal 2020. Di sisi lain, harga bbm non subsidi jenis Pertamax, Pertalite maupun Dex pun berisiko mengalami penyesuaian," kata Bhima Kepada Detikcom

Padahal Pemerintah baru saja menurunkan harga BBM non subsidi di awal 2020 ini. Menurutnya, jika perang dunia ketiga meletus, harga BBM diprediksi bisa naik lagi.

"Bisa naik kembali karena harga BBM khususnya non subsidi bergantung pada tren harga minyak dunia," ujarnya.

Hal tersebut dapat berdampak pada inflasi dan daya beli masyarakat, yang ujung-ujungnya mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Ini ujungnya adalah inflasi yang lebih tinggi dibanding tahun 2019. Jika tekanan pada harga kebutuhan pokok naik, ujungnya daya beli tertekan dan pertumbuhan ekonomi diprediksi merosot dibawah 4.8%," kata Bhima.

Sementara itu, dampaknya di pasar keuangan yakni volatilitas akan terjadi. Investasi seperti surat berharga bisa sangat berisiko sehingga investor memilih bermain aman. Ada kecenderungan makin bermain aman misalnya dengan membeli dolar atau emas. Ia bilang harga emas dunia telah naik 2,19% dibandingkan tahun lalu dan dolar index menguat tipis 0,51% dalam sepekan terakhir.

Dikutip dari Detikcom


 

Diubah oleh masterbagus 06-01-2020 09:46
sebelahblog
4iinch
4iinch dan sebelahblog memberi reputasi
2
1.5K
26
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.2KThread41.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.