• Beranda
  • ...
  • Sports
  • Ayo Jujur, Benarkah Kehadiran VAR Membantu Menghadirkan Sepak Bola yang Indah?

FrankyDeLanoAvatar border
TS
FrankyDeLano
Ayo Jujur, Benarkah Kehadiran VAR Membantu Menghadirkan Sepak Bola yang Indah?

(sumber CNN)

Virtual Assistant Referee alias VAR kini menjadi bagian dari sepak bola modern di pengujung dekade 2010-an. Entah setuju atau gak, banyak lho yg kesel dengan kehadiran VAR. Gimana dengan agan?

Dari Piala Dunia 2018 di Rusia, VAR disebut sebagai teknologi yang dibutuhkan sepak bola dunia saat ini. Benarkah?

FIFA menyebut, "VAR is not changing football, it is cleaning football."


(sumber FIFA)

Lalu, kompetisi 2019-2020 digelar. Sejumlah kejadian mendapatkan perhatian... keputusan memakai VAR memakan waktu cukup lama dan dituding mengganggu ritme permainan. Ada pihak yg diuntungkan, tentu ada pihak yg dirugikan.

Sebagian penonton sepak bola, termasuk di Jerman, sudah memaki-maki VAR... disebut sebagai biang kerok mematikan emosi dalam sepak bola. Gak ada lagi kejutan... gak ada lagi pembahasan bertahun-tahun soal kejadian heboh atau gol.

Emosi yg selama ini menjadi identik dengan sejarah sepak bola segera dikubur. Benar gak sih pendapat ini?

Dari baca-bacaan yg ada, teknologi VAR diperkenalkan pada 2017 dalam kejuaraan Piala FA di Inggris. Reaksi pemain dan pelatih saat itu? "VAR merusak keindahan sepak bola!"

Mungkin, teknologi VAR benar dapat menghadirkan keadilan di lapangan... walau jumlah manusia para pengadil di lapangan sudah bertambah dari 3 menjadi 5.

Mungkin, VAR dapat meningkatkan penampilan pemain dan strategi pelatih karena "mata digital" yg mengawasi setiap gerak-gerik mereka.


(sumber EPA)

Namun, harus diakui ada dampak gak enak yg sangat terasa dengan kehadiran VAR di sepak bola saat ini.

Tidakkah gairah dan semangat bermain di lapangan lewat pemain dan keadilan oleh wasit menjadi spirit of the game?

Ada kekhawatiran bila penggunaan VAR yg belum jelas standarnya dan pemahaman beragam oleh manusia yg mengelolanya bakal merusak "sihir sepak bola" yang justru membuat olahraga ini begitu spesial... dari tahun ke tahun.

Munculnya ketidakadilan oleh wasit adalah pekerjaan rumah pengelola sepak bola untuk memperbaikinya... dengan pengawasan yg ketat.

Menempatkan VAR sebagai "pelindung wasit" dalam pengambil keputusan demi keadilan hakiki sungguh harus diikuti dengan sandard operating procedure (SOP) yg super-duper jelas dan menjamin kelangsungan kehidupan emosi sepak bola.



Bukannya malah melahirkan emosi kebencian dan sumpah serapah akibat SOP yg tidak jelas dan kemudian menyerahkan semua keputusan kepada mereka yg berada di control room.

Kalau kecurigaan terhadap wasit yg di lapangan selalu muncul saat mencari keadilan bagi kedua belah pihak, bagaimana dengan"kejujuran" mereka yg ada di control room? Apalagi bila keputusan memakai VAR tidak lagi diperlihatkan kepada penonton di lapangan, hanya berdasarkan keputusan penguasa di control room dan wasit di lapangan. Yang ada curiga-curiga lagi deh.

Bayangkan bila kejadian ini berlangsung di Liga Indonesia... apa gak penuh sumpah-serapah jagad media sosial kita?


Kalaupun diperlihatan kepada penonton... apakah SOP, anggaplah keputusan off-side, sungguh dipahami bersama oleh penonton? Apakah jadi kelingkingSergio Aguero yg melewati garis pertahanan bek-bek Liverpool tergolong off-side?

Kepanjangan deh curhatnya... nanti disambung lagi deh.
Diubah oleh FrankyDeLano 03-01-2020 10:30
kumaniaks
nona212
tien212700
tien212700 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
2.1K
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sports
SportsKASKUS Official
22.9KThread11KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.