Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono mengkritisi sikap sebagian pihak yang menuntut pemerintah Indonesia bersikap tegas atau perang terhadap Tiongkok dalam menyelesaikan konflik tapal batas di kawasan Natuna.

Menurut dia, pihak-pihak yang mengusulkan perang itu harusnya berkaca dengan kondisi persatuan dan kesatuan bangsa yang seperti masih terkoyak karena perpecahan yang terjadi pada Pilpres lalu.

“Coba berkaca pada bangsa kita. Saat ini wong pasca Pilpres saja di negara kita rakyatnya masih saling fitnah, saling benci dan saling ngejek, saling curiga kok mau perang lawan RRC. Mana mungkin bisa menang? Yang ada pada berantem sendiri nanti kalau perang,” katanya kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (4/1/2020).

Untuk itu, Arief mengaku lebih setuju dengan sikap Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto yang memilih bersikap “cool” atau jalan perundingan dalam mengatasi sengketa perbatasan dengan Tiongkok.

“Itu jawaban dan solusi yang paling tepat. Apalagi RRC adalah sahabat kita dan banyak investasi di negara kita. Jadi cara cool lebih baik menyelesaikan masalah ini, misalnya dengan jalur perundingan diplomasi dengan RRC atau kalau diplomasi mentok yang cara satu satunya mengajukan gugatan ke arbitrase internasional di Denhag di Belanda kayak Filipina untuk mengugat dash nine line yang diberlakukan RRC terhadap laut China Selatan,” pungkasnya. (Foto: Antara/M. Risyal Hidayat)

https://ingat.id/nasional/read/18977...rangi-tiongkok









Gak di Twitter, Gak di Instagram
Sekarang gantian kubu sana yg harus ngelawan ganasnya kadrun
memang gak salah pak joko nunjuk prabowo jadi menhan
soalnya kubu sono banyak tim ceboknya