tatapokAvatar border
TS
tatapok
Warganet Tuding Anggaran Cegah Banjir Dipangkas Demi Formula E, Anies: Itu Mengarang
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Rusunawa Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (3/1/2020).

Penulis: Nursita Sari

 | 

Editor: Jessi Carina

JAKARTA, KOMPAS.com - Warganet di lini masa Twitter ramai memperbincangkan banjir yang terjadi di Jakarta sejak Rabu (1/1/2020).

Mereka kemudian membandingkan anggaran pencegahan banjir dengan anggaran penyelenggaraan balap mobil listrik Formula E 2020.

Mereka bahkan membuat tagar #ShameOnYouFormulaEJakarta.

Sejumlah warganet menuding anggaran pencegahan banjir dipangkas dan dialihkan untuk Formula E 2020.

"@FIAFormulaE #ShameOnYouFormulaEJakarta governor cut funding for flood prevention and shifted it to race requirements. Look where it caused us. Flood left massive broken roads throughout Jakarta," tulis pemilik akun Twitter @Amelia_D.

Tudingan serupa disampaikan pemilik akun @roninhideyoshi.

"26 people died due to flood. The government of Jakarta cut the budget for flood prevention and provide it for the formula E. Really really #ShameOnYouFormulaEJakarta," tulis pemilik akun tersebut.

Selain dua tweet itu, ada beberapa tweet serupa yang membandingkan anggaran Formula E dengan anggaran pencegahan banjir.

Pemilik akun @meirinapane meminta Formula E 2020 dibatalkan.

"Dear @FormulaEStats please cancel jakarta participation on june 2020 because we need the money to control flood in Jakarta, now!!," tulis pemilik akun itu.

Anies membantah

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membantah tudingan warganet. Menurut Anies, tudingan itu mengarang.

"Bukan hanya tidak benar, itu mengarang," ujar Anies di Rusunawa Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (3/1/2020).

Anies tidak mau berkomentar lebih banyak soal tudingan warganet.

"Jadi saya rasa tidak perlu... Saya enggak mau komentarin dah," kata Anies.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi sebelumnya juga menyindir Pemprov DKI Jakarta yang dinilainya tak memprioritaskan penanganan banjir.

Diketahui, Pemprov DKI Jakarta sendiri batal membebaskan 118 bidang tanah di bantaran Sungai Ciliwung yang berlokasi di Kelurahan Pejaten Timur, Tanjung Barat, Cililitan, dan Balekambang untuk normalisasi.

Adapun, program Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam mengatasi banjir disebut sebagai naturalisasi.

"Di sini kan ya harus normalisasi harus ada kali yang besar harus ada jalan kiri kanan inspeksi dinormalisasi oleh teman-teman, ini harus disikapi pemerintah. Pemerintah punya uang, bukan pemerintah tidak punya uang," ucap Prasetio ketika meninjau lokasi banjir Gunung Sahari Utara, Jakarta Pusat, Kamis (2/1/2020).

Menurut dia, Pemprov DKI Jakarta tidak fokus dalam melakukan penanganan banjir, terbukti dengan sedikitnya anggaran yang diajukan untuk program tersebut.

Padahal naturalisasi saat ini belum efektif berjalan dan masih banyak wilayah yang terdampak banjir.

Sumur Kompas

Jangan ngarang ente netijen emoticon-Marah
jangan cuma balapan tamiya doang emoticon-Marah
gajiin pegawai TGUPP bejibun, bayarin ormas ente lupain bikin hestek emoticon-Marah
knoopy
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 10 lainnya memberi reputasi
11
2K
31
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.2KThread40.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.