Pada bulan lalu, sebuah dokumen pemerintah China dibocor Konsorsium Investigatif Jurnalis Internasional (ICIJ) yang menyebut ratusan ribu Muslim dikurung dan mengalami pencucian otak sistematis di kamp-kamp penjara keamanan tingkat tinggi. Untuk itu, Duta Besar China untuk Inggris menolak dan mengatakan dokumen itu sebagai berita palsu. Selain itu, pihak Beijing juga menjelaskan kamp tersebut yang telah dibangun di Xinjiang dalam tiga tahun terakhir, adalah untuk tujuan pendidikan ulang sukarela untuk melawan ekstremisme. Untuk mencari fakta di belakang kebocoran dokumen pemerintah China tersebut, saya akan menunjukkan beberapa kalimat dikutip dari dokumen tersebut untuk ditindaklanjuti.

Tujuannya kamp tersebut adalah sebagai pusat pelatihan keterampilan vokaional.
"In order to thoroughly implement the relevant decision-making arrangements of the party committee of the autonomous region, further strengthen and standardlize the work of the vocational skill training centers, ensure the absolute safety of the training venue, improve the quality and effciency of education and training, maxing education, save and protect key personnel, and promote the social stability and long-term stability of the whole of Xinjiang, we again bring up the following opinions"

1. Belajar Mandarin,hukum dan keterampilan.
"Adhere to the 'three studies'. Adhere to the daily concentrated study of the national language(Mandarin), law, and skills."

2. Menyadari tindakan illegal, kriminal dan berbahaya.
"Ideological education. Actively organize and concentrate on activities such as presentations, form a heathy and inspirational atmosphere, promote the repentance and confession to understand deeply the illegal, criminal and dangerous nature of their past behavior"

3.Menciptakan lapangan kerja.
"Employment service. Every effort should be made to fix employment work for completed  graduates to ensure the smooth employment of students with employment aspirations. For those who don't have the ability to work and have difficulties in life, it is necessary to coordinate grassroots organizations to seriously carry out assistance and relief work, and effectively help solve practical difficulties."

Dari kalimat-kalimat di atas bisa lihat tujuan bangunnya kamp Uighur tersebut.

Selain kamp Uighur, belakangan ini halnya UU Amandemen Kewarganegaraan juga ramai di berbagai sosmed yang dinilai diskriminatif terhadap muslim.

Kini UU Amandemen Kewarganegaraan sudah disahkan. UU baru ini akan mempercepat pemberian kewarganegaraan untuk warga dari enam agama; Hindu, Sikh, Buddha, Jain, Parsi, dan Kristen yang berasal dari negara tetangga Afghanistan, Bangladesh dan Pakistan, jika mereka datang ke India sebelum 2015.


Namun, dalam UU tersebut tak dicantumkan agama Muslim. Hal ini sontak menuai reaksi dari dalam negeri India, bahkan hingga negara luar. Hal ini sebenarnya adalah diskriminatif terhadap muslim.