Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

jantakamAvatar border
TS
jantakam
Kesaksian Warga Bekasi soal 'Banjir Kiriman'

CNN Indonesia | Kamis, 02/01/2020 00:24 WIB
https://www.cnnindonesia.com/nasiona...banjir-kiriman  
Banjir di perumahan elit Kemang Pratama, Bekasi, Jawa Barat, 1 Januari 2020. (ANTARA FOTO/Paramayuda)


Jakarta, CNN Indonesia -- Hujan deras yang menyebabkan banjir di Kabupaten Bekasi sudah berhenti sejak beberapa jam pada Rabu (1/1) petang. Namun, ketinggian air tak kunjung surut. Kesaksian warga pada petang tadi justru menyatakan banjir mengalami kenaikan.

"Ini sudah banjir kiriman. Sudah enggak wajar karena hujan sudah dari semalam, tapi airnya enggak habis-habis," kata Epit salah satu warga Perumahan Taman Kebalen, Babelan, Kabupaten Bekasi saat diwawancara CNNIndonesia TV, Rabu (1/1) sore saat hujan sudah berhenti.

[table][tr][td][/td]
[/tr]
[/table]
Menurut Epit, banjir kiriman itu berbeda dengan banjir yang disebabkan curahan hujan sebelumnya. Banjir karena air hujan berwarna lebih jernih, sedangkan banjir kiriman berwarna kecokelatan bercampur dengan tanah yang terbawa dari asalnya.


"Airnya berwarna cokelat. Cokelat biasanya kiriman," ujar Epit.

Selain itu, banjir karena air hujan biasanya tak berlangsung lama. Dalam waktu satu jam, banjir yang biasanya menggenang sekitar 10-20 cm mulai surut.

Namun, ketinggian banjir kali ini mencapai mencapai 50 cm.

"Banjir normal itu sejam doang surut. Ini sudah dari semalam segini-segini saja. ... Kemungkinan juga mau nambah lagi," tutur Epit sambil menunjuk ketinggian air yang sudah melebihi lututnya.

Pada pukul 15.00 WIB, Epit dan warga lainnya mendapatkan pemberitahuan yang disebarkan dari pengeras suara musala untuk waspada karena banjir kiriman diperkirakan datang pukul 18.00 WIB.

[table][tr][td][/td]
[/tr]
[/table]
Bagi Epit, banjir di tahun baru ini merupakan banjir tertinggi yang pernah dialaminya selama 13 tahun tinggal di Babelan.

Pada banjir kali ini, Epit juga menilai pemerintah tak cepat tanggap.

"Dari tadi belum ada dari pemerintah, biasanya ada yang keliling. Belum lihat," ungkap Epit.

Warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai diminta waspada untuk mengantisipasi banjir kiriman. Pasalnya, debit air di sejumlah pintu air mengalami kenaikan dan akan mencapai Jakarta, Bekasi dan sekitarnya pada sore hingga malam hari.

Curah Hujan Ekstrem

Sementara itu di Jakarta, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menyebut curah hujan yang terjadi dalam dua hari terakhir mencapai lebih dari 300 milimeter.

Padahal berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), normal curah hujan sekitar 50-100 milimeter. Hal tersebut disinyalir membuat banjir terjadi di sejumlah titik di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

"Pada Jum'at lalu kita sudah koordinasi dengan BPBD DKI Jakarta, dan sebenarnya sudah ada langkah-langkah kesiapsiagaan, tetapi karena mulai tadi malam sampai dengan dini hari, curah hujan yang sangat lebat, mencapai lebih dari 300 milimeter," ucap Doni saat konferensi pers di kawasan Monas, Jakarta, Rabu (1/12).

[table][tr][td][/td]
[/tr]
[/table]
Doni merinci sejumlah daerah yang mengalami curah hujan tinggi, mulai dari Halim Perdanakusuma dengan 377 milimeter, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dengan 350 milimeter dan Jati Asih dengan 270 milimeter.

"Jadi, ini merupakan suatu rekor untuk curah hujan tinggi dalam beberapa jam terakhir," ungkapnya.

Mengutip data BMKG, ia melanjutkan bahwa permukaan air laut saat ini berada pada ketinggian 184 centimeter, sementara keadaan normal di bawah 160 centimeter. "Sehingga, sebagian air yang ada di darat tidak bisa mengalir dengan lancar ke laut," katanya.



Melihat situasi yang terjadi, Doni menyatakan mengkoordinasi Kementerian/ Lembaga serta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk bersama-sama menyiapkan langkah kesiapsiagaan dan penanganan sejumlah daerah yang mengalami banjir.

"Kemudian BNPB sudah koordinasi dengan Mabes TNI dan Mabes Polri untuk bekerja sama menggelar seluruh unsur yang ada, dibantu dengan Badan SAR Nasional dan juga oleh sejumlah relawan termasuk Palang Merah Indonesia (PMI)," sambungnya.

Banjir di Jakarta dan sekitarnya terjadi akibat luapan air setelah hujan tanpa henti terjadi sejak Selasa petang pada 31 Desember 2019. Luapan air kemudian melanda sejumlah titik di Jakarta dan sekitarnya pada awal 2020 ini.

scorpiolama
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.2K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.2KThread41.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.