• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Kontroversi Larangan Tiup Terompet di Tahun Baru! Apa Kita Bukan Orang yang Dzholim?

masnukhoAvatar border
TS
masnukho 
Kontroversi Larangan Tiup Terompet di Tahun Baru! Apa Kita Bukan Orang yang Dzholim?

Jika dilarang tiup terompet, bagaimana nasib mereka?
Apakah meniup terompet merusak keimanan?




Hallo, selamat sore Agan dan Sista
Tidak terasa ya, tahun baru 2020 sudah ada di depan mata. Tinggal dua hari lagi, kita sudah masuk di tanggal 1 Januari 2020. Itu tandanya usia kita bertambah, jatah umur kita berkurang.
Entah kita harus sedih atau bahagia, sebab dengan bertambahnya usia dalam pergantian tahun, tidak selamanya buruk bagi diri kita.
Sebab dengan bergantinya tahun, bisa saja menandakan kesuksesan kita tinggal beberapa langkah lagi untuk tercapai, atau tujuan-tujuan yang sudah lama disusun akan segera terlaksana.

Namun sangat disayangkan, setiap pergantian tahun selalu aja ada masalah yang menghantui. Entah itu pribadi, mau pun kelompok.
Ada pun masalah pribadi biasanya berkaitan erat dengan ekonomi, sedangkan kelompom adalah keyakinan.

Keyakinan mereka yang harus dibenarkan, dan yang melanggar dianggap bukan golongannya atau malah dikucilkan parahnya.

Mungkin kurangnya sikap toleransi itu lah yang menjadi penyebab kenapa masih banyak orang yang memaksakan kehendak diri, tidak melihat keyakinan orang lain dan tidak mempedulikan perasaan orang lain.
Jika kita memakai perasaan, tentu kita tidak akan pernah merasa diri tega terhadap orang lain. Untuk berkata kasar juga kita harus berpikir seribu kali, sebab takut menyinggung hati mereka!



(Nahimunkar.org)


Larangan meniup terompet saat malam pergantian tahun baru!
Tentu itu bukan masalah baru atau hal baru lagi, sering kali setiap bulan Desember kita dengar peraturan itu ada di mana-mana, bahkan menggema kemana-mana.
Sadarkah diri kita bahwa yang meniup terompet itu bukan hanya orang muslim? Banyak orang di luar muslim yang memang mempunyai tradisi meniup terompet.
Jika kita memasang larangan meniup terompet, bagaimana dengan perasaan mereka?

Jika kita tidak suka atau memang mengikuti perintah Nabi kita Muhammad SAW, tentu memang kita tidak akan membunyikan terompet karena terompet adalah tradisi kaum yahudi. Tapi tahukah kita, jika Nabi kita mengajarkan sebuah kedamaian dan saling toleransi?
Bahkan dalam Al-Qur'an surat Al-kafirun ayat 5 dijelaskan, "Untukmu agamamu, dan untukkulah agamaku"
Apa-apa yang ada dalam agama kita adalah apa yang harus kita kerjakan, jadi kerjakan saja apa yang menjadi kewajiban dan jauhilah larangan.

Jika meniup terompet adalah larangan dalam agama kita, maka kita jauhi tanpa harus membuat agama lain tersinggung atau merasa sakit hati karena kita terlalu fanatik berteriak dan gembor-gembor melarang.
Tingkat keimanan satu orang dengan orang lain itu berebeda, meski pun agama sama tingkat ketaqwaan pun juga berbeda. Jadi tidak dapat sepnuhnya kita dapat memaksakan kehendak diri sendiri.

Apa sih yang harus kita lakukan untuk menyikapi hal itu?


1. Nasehati Diri Sendiri dan Keluarga

(Pinterest)

Hal ini lah yang paling penting kita lakukan, kebanyakan orang pandai menasehati orang lain, pandai berkomentar akan hal yamg dilakukan orang lain. Tapi mereka atau bahkan kita lupa, masih banyak kesalahan diri sendiri yang belum segera diperbaiki.
Kita melarang orang lain meniup terompet, sedangkan kita malam tahun baru pesta miras, apakah itu benar?



2. Diam Dirumah Berdzikir dan Lupakan Orang Lain

(IDN Times)


Sebaik-baik ucapan adalah dzikir mengagungkan nama Allah dan memohon ampunan atas segala dosa kita yang telah lalu.
Nah jika kita masih berdosa, alangkah lebih baik jika pergantian tahun kita gunakan untuk memohon ampunan.
Tak perlu lah kita mengurusi dosa orang lain, toh dosa diri sendiri saja jika dikumpulkan kita pasti akan tenggelam di dalamnya.



3. Saling Menghormati

(Kompasiana.com)


Satu manusia dengan manusia lain diciptakan dalam perbedaan, namun itu lah yang membuat dunia indah, karena dunia akan nampak bisa saja jik semu manusianya sama.
Di tengah perbedaan, kita harus saling menghormati dan menghargai. Tidak bisa kita paksakan apa yang jadi kepercayaan kita untuk mereka percayai, dan begitu pun sebaliknya.
Biar yang hak menurut agama kita, kita kerjakan. Dan apa yang menjadi perintah agamanya, mereka kerjakan.
Tidak perlu kita ganggu atau usik ketenangan dan menciptakan keributan!



(Tirto.id)


Bagaimana, apa kah Agan dan Sista setuju dengan pendapat-pendapat Ane?
Coba bayangkan satu lagi!
Jika kita melarang orang meniup terompet, sedangkan banyak orang menjual terompet di akhir tahun untuk mencukupi kebutuhan dan mereka gantungkan harapan makan dan hidup mereka di terompet-terompet yang mereka jual, apakah itu tandanya kita bukan orang yang dzholim?
Dengan melarang orang meniup terompet, maka jualan mereka tidak akan laku dan sama halnya berarti kita telah merampas kebahagiaan mereka!

Hidup itu tidak semudah kita bilang"Ini buruk dan jelek" "Ini baik dan patut dicontoh".
Yakin lah, tidak semudah itu
Sebab apa yang kita lakukan, sekecil apa pun itu berpengaruh bagi diri kita sendiri dan orang lain.
Alangkah baiknya sebelum kita berpikir dan mengambil tindakan, kita lihat dulu kemungkinan apa yang akan terjadi.

Mudah-mudahan thread kali ini bisa sedikit menyadarkan diri kita akan sifat intoleransi dan keegoisan diri.
Mari kita hidup dalam toleransi dan menjaga perasaan orang lain.

Untuk yang tidak setuju silakan tinggalkan komentar kalian, kita bahas baik-baik tanpa ada perpecahan.
Selamat menyambut tahun baru, semoga yang kita impikan segera menjadi kenyataan!




Penulis: @masnukho
Narasi: Opini pribadi
Diubah oleh masnukho 30-12-2019 08:12
suekethos
4iinch
sebelahblog
sebelahblog dan 10 lainnya memberi reputasi
11
5.7K
109
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.