Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • STOP IMPORT BAWANG!!! ayok BUDIDAYA BAWANG SENDIRI,biar gak ketergantungan...:-D

fafacanAvatar border
TS
fafacan
STOP IMPORT BAWANG!!! ayok BUDIDAYA BAWANG SENDIRI,biar gak ketergantungan...:-D
BUDIDAYA BAWANG PUTIH

Bawang putih (allium) merupakan salah
satu komoditas hortikultura yang sangat
dibutuhkan oleh manusia.
Bawang putih menghendaki iklim yang
sejuk dan relatif kering. Dengan
demikian iklim yang paling cocok untuk
bawang putih hanya di dataran tinggi.
Namun demikian ada varietas yang
cocok untuk ditanam di dataran rendah
sampai dataran medium pada
ketinggian 200-700 m. suhu malam
yang agak dingin diperlukan untuk
pembentukan umbi. pH yang
dikehendaki oleh bawang putih berkisar
antara 6-7. tanaman bawng putih di
dataran rendah kurang baik apabila
ditanam di musim hujan. Selain tanah
terlalu basah, suhunya juga terlalu
tinggi sehingga mempersulit
pembentukan umbi. Bawang putih
dikembangbiakkan dengan umbi siung.

Cara menanam hampir sama dengan
bawang merah. Tanah tersebut
dicangkul sedalam 30-40 cm, kemudian
diberi pupuk kandang dan pupuk
kompos sebanyak 10-15 ton/ha.
Setelah pupuk kandang diratakan,
dibuat bedengan yang lebarnya 60 cm.
Bibit bawang putih sangat mahal. Oleh
karena itu, digunakan umbi siung yang
sedang. Untuk bibit, umbi tersebut
disimpan dahulu selama 3 bulan,
setelah itu, kulit pembalut umbi bawang
putih dikupas, lalu siungnya dipotong,
jika nampak titik berwarna hijau maka
bibit siap tanam.. setelah itu umbi
ditanam dengan jarak tanam 20x20cm
sehingga dibutuhkan sekitar 200.000
tunas/ha



Nama Latin: Allium sativum L.
Nama Inggris: Garlic
Famili : LILIACEAE

Pembibitan
Keberhasilan usaha tani bawang putih
sangat ditunjang oleh faktor bibit karena
produksinya tergantung dari mutu bibit
yang digunakan. Umbi yang digunakan
sebagai bibit harus bermutu tinggi,
berasal dari tanaman yang
pertumbuhannya normal, sehat, serta
bebas dari hama dan patogen.
Persyaratan Benih
Mutu bibit/benih bawang putih yang
baik harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
a) Bebas hama dan penyakit
b) Pangkal batang berisi penuh dan
keras
c) Siung bernas
d) Besar siung untuk bibit 1,5 sampai 3
gram.

Penyiapan Benih
Benih bawang putih berasal dari
pembiakan generatif dengan umbinya.
Kultur jaringan juga merupakan metode
untuk mengisolasi bagian tanaman
seperti jaringan serta
menumbuhkannya dalam kondisi
aseptik sehingga bagian-
bagian tersebut dapat tumbuh dan
berkembang menjadi tanaman lengkap.
Dengan kultur jaringan dapat diperoleh
perbanyakan mikro/produksi
tanaman baru dalam jumlah besar
dalam waktu relatif singkat. Umbi
bawang putih dapat diperoleh di
kios penjual bibit atau produsen bibit.
Selain itu, umbi bibit juga dapat
diperoleh dari hasil panen sebelumnya
yang telah dipersiapkan untuk
umbi bibit.
Penyimpanan bibit pada umumnya
dilakukan oleh petani di para-para dan
digantung dengan cara pengasapan.
Cara ini praktis tetapi
seringkali merusak umbi bibit dan
memiliki penampilan yang kurang
menarik dan memberikan warna
yang kecoklat-coklatan. Cara
penyimpanan umbi bibit lain terdiri dari
penyimpanan alami, penyimpanan di
ruangan berventilasi dan penyimpanan
pada suhu dingin.

Pengolahan Lahan
Persiapan
Penanaman bawang putih biasanya
dilakukan di daerah persawahan yaitu
setelah panen padi. Pengolahan lahan
bertujuan menyiapkan kondisi tanah
sesuai dengan yang diinginkannya.
Secara garis besar pengolahan tanah
meliputi kegiatan penggemburan
(dicangkul/dibajak),
pembuatan bedengan dengan saluran
air, pengapuran (untuk tanah asam)
dan pemberian pupuk dasar.
Tanah yang asam dinetralkan sebulan
sebelum tanam. Bila pH kurang dari 6,
dosis kapurnya sekitar 1-2 ton/ha.
Jumlah bibit yang diperlukan
dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara
lain:
a) pola tanam
b) jarak tanam
c) permukaan lahan
d) ukuran umbi bibit
Kebututuhan umbi bibit untuk bawang
putih apabila jarak tanam 20 x 20 cm
jumlah kebutuhan bibit antara
200.000-250.000 siung/200 kg siung,
jarak tanam 20 x 15 cm jumlah
kebutuhan bibit
antara 240.000-300.000 siung/sekitar
240 kg siung, dan untuk jarak tanam 20
x 10 cm jumlah kebutuhan
bibitnya adalah antara
400.000-500.000 siung/sekitar 400
kg siung. Jumlah bibit akan
menentukan volume produksi.

Pembukaan Lahan
Lahan yang akan ditanami apabila
bekas panen pada sawah masih ada
maka perlu dibersihkan. Apabila lahan
yang hendak ditanami bukan
bekas sawah, tanah harus dibajak/
dicangkul hingga benar-benar gembur.
Setelah itu lahan dibiarkan selama
kurang lebih 1 minggu sampai
bongkahan tanah tersebut menjadi
kering, selanjutnya bongkahan tanah
tersebut dihancurkan dan diratakan lalu
dibiarkan lagi, beberapa hari kemudian
dilakukan lagi pembajakan untuk
yang kedua kalinya. Dengan cara
seperti ini bongkahan tanah akan
hancur lebih halus lagi.

Pembentukan Bedengan
Pembuatan bedengan mula-mula
dilakukan dengan menggali tanah untuk
saluran selebar dan sedalam ± 40 cm.
Tanah galian tersebut diletakkan di
samping kiri dan kanan saluran,
selanjutnya dibuat menjadi bedengan-
bedengan. Lebar bedengan biasanya 80
cm dengan panjang 300 cm dan tinggi
40 cm. Tinggi bedengan
dibuat berdasarkan keadaan tanah
lokasi. Kalau tanahnya agak berat,
bedengan perlu sedikit
ditinggikan. Apabila tanahnya berpasir,
bedengan tidak perlu terlalu tinggi.

Pengapuran
Keasaman tanah yang ideal untuk
budidaya bawang putih berkisar antara
pH 6-6,8. Jika keasaman tanah masih
normal, pH nya berkisar 5,5-7,5, belum
merupakan masalah. Yang
menjadi masalah adalah apabila
keasaman tinggi, pH nya rendah. Untuk
menurunkan tingkat keasaman tanah,
menaikkan pH, perlu dilakukan
pengapuran.
Waktu pemberian kapur yang baik
adalah pada saat akhir musim kemarau
menjelang musim hujan. Pemberian
kapur ke dalam tanah dilakukan
2-4 minggu sebelum tanaman ditanam.
Selain itu, faktor cuaca juga perlu
diperhatikan pada saat pemberian
kapur.
Lahan yang akan dikapur harus
dibersihkan dari rumput pengganggu
(gulma). Setelah bersih,
tanah dicangkul secara keseluruhan.
Apabila lahan cukup luas, sebaiknya
dibagi menjadi beberapa petak untuk
mempermudah pemberian kapur dan
agar kapur yang diberikan merata ke
seluruh lahan. Pemberian kapur
dilakukan dengan cara ditabur, seperti
memupuk padi. Setelah ditaburi
kapur secara merata, tanah dicangkul
lagi agar kapur bercampur dengan
tanah dan cepat bereaksi. Selanjutnya,
tanah dibiarkan selama 2-3 minggu,
lalu diolah lagi untuk ditanami.
Pengapuran dilakukan secara bertahap
agar kondisi lahan tidak rusak. Adapun
kebutuhan Dolomit untuk menetralkan
tanah adalah sebagai berikut:
a) pH tanah 4,0 = 10,24 ton/ha.
b) pH tanah 4,5 = 7,87 ton/ha.
c) pH tanah 5,0 = 5,49 ton/ha.
d) pH tanah 5,5 = 3,12 ton/ha.
e) pH tanah 6,0 = 0,75 ton/ha.

Pemasangan Pupuk Dasar
(Preplant) Pupuk dasar yang digunakan
adalah pupuk kandang, Urea, TSP dan
ZK. Pupuk kandang di berikan
sebanyak 20 ton /ha. Pemberian
pupuk dasar tidak perlu terlalu dalam,
cukup disebarkan di atas bedengan
kemudian dicampur dengan tanah atau
dibenamkan ke dalam larikan yang
dibuat
disamping barisan tanaman.

Pemberian Jerami Sebagai Mulsa
Untuk mempertahankan kondisi tanah
setelah penanaman, bedengan ditutup
dengan jerami secara merata.
Penutupan dengan jerami jangan terlalu
tebal karena dapat mempersulit bibit
yang baru tumbuh untuk menembusnya.
Selain untuk mempertahankan kondisi
tanah, mempertahankan suhu dan
kelembaban permukaan, penutupan
dengan jerami juga dimaksudkan
untuk memperbaiki struktur tanah,
apabila jerami telah membusuk.

lanjut bwh ya gan,,,,emoticon-Peaceemoticon-Paw
anasabila
4iinch
4iinch dan anasabila memberi reputasi
2
2.6K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.