motivanjritAvatar border
TS
motivanjrit
3 Masalah Besar Yang Menghantui Generasi Milenial

Indonesia diprediksi mengalami bonus demografi yang cukup besar pada Tahun 2010 hingga 2035, dimana penduduk dengan usia produktif akan sangat mendominasi pada tahun-tahun tersebut.

Data Badan Pusat Statistik tahun 2017, jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai hampir 262 juta jiwa. Pada Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035, jumlah penduduk Indonesia pada 2020 diperkirakan mencapai 271 juta jiwa. Pada 2035, jumlah penduduk Indonesia akan menembus 300 juta jiwa.

Bahkan ditahun 2018 kemarin saja, Generasi Milenial diperkirakan telah lebih dari 90 Juta, yang dimana angka tersebut adalah yang terbesar dari sejarah perjalanan bangsa dibandingkan dengan jumlah pada generasi sebelumnya. Jumlahnya lebih dari seperempat penduduk Indonesia atau sekitar 35 %.

Namun, kendati Indonesia mendapatkan bonus Demografi berupa banyaknya generasi milenial, bukan berarti Generasi Milenial itu bisa lepas dari masalah besar di Indonesia, meski maslahmya tergolong sama dengan masalh-masalah yang dihadapi sebelumnya, Namun jika ditelisik, ternyata masalah yang harus dihadapi Milenial terdengar lebih berat lho. 

Berikut 3 Masalah Utama Yang Akan Jadi Tantangan banyak generasi milenial di Indonesia



Tempat Tinggal


Image Source

Dikutip dari detik.com, Pada tahun 2017 lalu, Rumah123 melakukan survei, yang hasilnya dalam 3 tahun mendatang atau 2020, hanya 5% kaum milenial (kelahiran antara 1982 – 1995) yang sanggup membeli rumah. Sisanya 95% tak memiliki tempat tinggal.

Menurut data Rumah123, kenaikan harga rumah jauh lebih besar dibanding kenaikan pendapatan pertahunnya. Yang rata-rata kenaikan properti di Indonesia menurut Untung pertahunnya mencapai 17%.

Sedangkan Upah Minimum Regional atau UMR kan tidak sampai 10%. Apalagi jika pertumbuhan ekonomi membaik yang artinya inflasi turun, dan apabila inflasi kecil berarti penghasilan yang didapatkan tidak besar.

Berdasarkan house price to annual income ratio atau rasio harga rumah berbanding pendapatan pertahun, harga rumah yang sebaiknya dibeli maksimal 3 kali dari penghasilan tahunan.

Inilah yang membuat Rumah123 berkesimpulan dalam surveinya bahwa hanya 4% lebih kaum generasi milenial yang dapat membeli rumah. Faktor lainnya seperti kecenderungan begaya hidup boros Generasi contohnya ingin selalu menggunakan gadget terbaru dan juga senangnya melakukan traveling juga menjadi salah satu pertimbangan hasil survei ini keluar.


Pekerjaan


Image Source

Dilansir dari situs Tempo.com, dikatakan bahwa Generasi Milenial memiliki citra buruk terhadap pekerjaan karena gemarnya menjadi kutu loncat atau berpindah-pindah tempat pekerjaan.

Hal ini dikarenakan bagi generasi milenial, selain finansial, lingkungan juga menjadi faktor penting untuk menentukan betah tidaknya mereka pada pekerjaannya. 

Ketahanan Milenial terhadap makian atasan dan boss juga dikatakan menjadi faktor milenial suka berpindah-pindah tempat kerja, karena mudahnya milenial memasukan kata-kata makian ke dalam hati, berbeda dengan generasi yang sebelumnya, dimana jika dimarahi atasan akan masuk kuping kanan keluar kuping kiri.

Masalah Pekerjaan inilah yang akan dihadapi generasi Milenial kedepannya. Bahkan banyak dari generasi milenial yang menyiasati cara mendapatkan penghasilan yang terbilang cukup menantang seperti menjadi menjadi Youtuber, Influencer Sosial Media atau bahkan berjualan dan investasi online demi menghindari rutinitas pekerjaan untuk mendapatkan penghasilan.


Kesehatan


Dari mulai obesitas hingga depresi menghantui kondisi kesehatan yang berpotensi dialami oleh generasi milenial. Dilansir dari liputan6.com dikatakan bahwa generasi milenial memiliki kecenderungan mengalami masalah kesehatan seperti obesitas, karena kebanyakan makanan dan minuman yang dikonsumsi Generasi milenial cepat saji dan mengandung kalori yang besar, serta jenis pekerjaan generasi milenial yang cenderung lebih banyak dihabiskan di depan komputer yang itu artinya membuat milenial akan menjadi malas gerak dan pembakaran kalori yang terjadi dalam tubuh juga cenderung lebih sedikit dan hal tersebutlah yang berpotensi menyebabkan milenial mengalami obesitas.

Gangguan kesehatan lainnya yang juga kerap menghantui milenial adalah akibat dari trend yang digandrungi kebanyakan Milenial seperti, Acara-acara anak muda yang dibersamai minum-minuman dengan kandungan alkohol tinggi, Kopi-kopi kekinian yang ramai di kalangan milenial, serta produk-produk rokok elektrik baik itu yang disebut pods ataupun vape yang sebenarnya tidak diperuntukan bagi mereka yang belum pernah merokok tembakau ataupun mantan perokok yang juga dapat menggangu kesehatan.

Tidak hanya itu, Generasi milenial yang cenderung Individualis dan sulit berkomunikasi secara langsung juga dikatakan dapat menjadi penyebab milenial mengalami depresi karena merasa kekurangan teman. Terlebih, perilaku komunikasi milenial yang jarang berinteraksi secara nyata alias maya, juga banyaknya keinginan ini itu yang tidak tercapai, membuat generasi milenial berpotensi menalami masalah Quarter Life Crisis yakni keadaan bingung dalam kehidupan yang kebanyakan akibat memikirkan masa depan tak berujung tindakan  yang bisa berujung pada depresi dan penyakit jiwa. 




 



Komen Bermutu Dari Agan - Agan


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:





Diubah oleh motivanjrit 02-01-2020 08:49
4iinch
sebelahblog
tien212700
tien212700 dan 47 lainnya memberi reputasi
46
13.6K
119
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.