Jakarta - Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono mengkritik pembongkaran instalasi batu gabion di Bundaran HI lantaran dianggap buang-buang biaya. Fraksi Gerindra DPRD Provinsi DKI Jakarta membantah pernyataan Gembong.
"Saya rasa itu tidak gunakan (APBD) karena kita punya banyak PJLP, ada PPSU dan itu jadi bagian tanggung jawab untuk petugas di lapangan," kata anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra, S Andyka saat dihubungi, Selasa (24/12/2019) malam.
Andyka menyebut Pemprov menggunakan tenaga dari Penyedia Jasa Lainnya Orang Perorangan (PJLP) maupun PPSU dalam melakukan pembongkaran instalasi itu. Pemprov DKI diyakininya tidak menghabis-habiskan anggaran dalam pembongkaran itu.
"Saya berpendapat selama tidak menggunakan APBD saya rasa itu hal yang baik dan positif saja untuk menata kota Jakarta lebih baik, kecuali dalam proses pembongkaran dan pemasangan kembali melibatkan pihak ke-3 tentunya itu ada anggaran yang dibutuhkan," kata Andyka.
"Menurut pemikiran saya itu nggak gunakan APBD kok kenapa? Karena tidak ada material yang dibeli, hanya gunakan tenaga saja, kan kita punya tenaga yang bertugas di bidang itu, PJLP dibidang pertanahan, di bidang lingkungan sudah banyak sekali dan mereka bekerja secara baik, secara maksimal," sambungnya.
Andyka menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah melakukan diskusi dengan berbagai pihak sebelum memutuskan membongkar instalasi batu gabion tersebut. Dia menyebut keputusan membongkar batu itu merupakan keputusan yang diambil berdasarkan diskusi berbagai pihak.
"Intinya saya yakin Pemprov, Gubernur dan jajaranya punya program baik untuk menata Jakarta dalam tahun 2020," jelasnya.
Seperti diketahui, instalasi batu gabion dibongkar untuk perayaan pergantian tahun.Kepala Dinas Kehutanan DKI Suzi Marsita sebelumnya mengatakan pembongkaran batu gabion hanya dilakukan untuk sementara. Alasannya, untuk perayaan malam tahun baru.
"Untuk persiapan penyelenggaraan acara tahun baru, untuk warga Jakarta di Bundaran HI. Setelah itu akan dipasang kembali," kata Suzi.
Pembongkaran instalasi itu lantas dikritik Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono. Dia menyoroti soal dana yang dikeluarkan oleh Pemprov DKI Jakarta saat membongkar dan memasang kembali batu gabion tersebut.
"Bayangkan setahun lalu menurut informasi sekitar Rp 150-an juta kan gitu loh dengan gabion dan taman-taman sekitarnya itu, nah sekarang mau dibongkar, nah berapa lagi yang mau dikeluarkan nanti, gituloh," kata Gembong Warsono.
"Itu kan akhirnya buang-buang cost juga untuk pembongkaran gitu loh," sambungnya.
https://m.detik.com/news/berita/d-48...-buang-biaya/2
Cm orang yg cari panggung yg mempermasalahkan pemborosan yg nilainya kecil pada daerah yg nilai anggarannya unlimited..