Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Surobledhek746Avatar border
TS
Surobledhek746
Muka Rata dalam Persfektif Gw

Mulanya Gw kaget ketika rekan-rekan grup WA menyebut istilah muka rata. Seletah Gw googling ternyata muka rata adalah sebutan untuk hantu tanpa muka. Menakut-nakuti orang penakut. Entah kebenarannya seperti apa. Soalnya Gw termasuk orang yang tak percaya hantu bisa menjelma. Hingga lebih dari setengah abad ini Gw tak pernah lihat hantu. Paling sering hanya lihat jin saja.

Telisik punya telisik ternyata, ternyata teman-teman menggunakan istilah muka rata untuk orang yang tidak tahu malu. Mungkin saja benar. Kadang sindiran pedas yang dialamatkan kepadanya tak mempan sama sekali. Bahkan dalam kondisi ekstrim, disebut namanya pun seolah tak menyadari kalau orang yang dimaksud adalah dirinya. Memang benar-benar muka rata. Begitu kami menyebutnya.

Ternyata tidak sampai disitu saja. Obrolan pindah pada kondisi sosial di sekitaran kita. Untuk orang yang hanya mementingkan diri sendiri juga disebut dengan istilah muka rata. Ketika ada teman, tetangga atau saudara yang kesusahan meminta bantuan selalu memiliki alasan yang kuat untuk tidak memberikan bantuan. Jangankan untuk hutang sejumlah uang. Untuk minjam kendaraan saja kadang tidak bisa.

Istilah muka rata juga menerobos masuk pada orang yang selalu selingkuh. Punya kekasih di mana-mana. Pada mereka istilah muka rata layak juga katanya disematkan. Menurut alasan disampaikan, ketika kekasih kepergok bersama yang lainnya pura-pura tak mengenal. Menolak telah memiliki hubungan dekat. Jangankan mengakui kekasihnya. Megenal pun tidak. Jadi masuk akal juga ketika gelar muka rata disematkan pada orang semacam itu.

Karena terbiasa memberikan gelar terhadap perilaku negatif seseorang maka merambahlah istilah muka rata dalam setiap obrolan. Gw pun hanya menimpali, kalau muka rata adalah orang yang merasa pandai kemudian meremehkan orang-orang yang ada di sekitarnya. Termasuk pejabat yang kebal terhadap kritik dan saran. Selalu merasa benar terhadap kebijakan yang telah diterpakan.

Nah, yang lebih mengerikan adalah ketika dalam WA sedang asyik mendiskusikan suatu tema kemudian tiba-tiba datang pesan yang sama sekali tidak berhubungan dengan diskusi. Orang tersebut kemudian juga disebut sebagai si muka rata.
Quote:

Penggunaan istilah suka-suka pasti akan berdampaknya pada kehidupan sehari-hari. Misalnya ketika kita terbiasa menyebut teman kita muka rata sambil bercanda, maka respon yang diterima adalah biasa saja. Namun bagaimana halnya jika istilah muka rata tersampaikan pada orang yang belum mengenal dan familiar dengan kata muka rata. Marahnya sungguh akan besar.

Jadi bagaimana pun, penggunaan istilah dalam pergaulan sehari-hari memang sangat berpengaruh dan menjadi kebiasaan yang akan sulit dihilangkan.

Sebagai contoh, pernah suatu ketika dalam sebuah perjalanan, Gw ikut mobil travelan. Duduk persis di samping sopir. Pada suatu ketika, sopir menerima telepon dari temannya.

"Cuk, kamu kamu di mana?" kata sopir sangat keras.

Cuk? Berarti kepanjangannya adalah "Jancuk" pikir Gw. Benar. Jancuk adalah umpatan yang sangat karas. Namun dia ucapkan dengan santai dan samar-samar terdenfar dari balik telepon tak ada respon spesial. Obrolan mereka sambil tertawa dan bercanda seperti biasa. Tak ada marah-marah juga ketika sebutan "Jancuk" disematkan kepada.

Seperti halnya Sujiwo Tejo, budayawan Indonesia juga sering menyebut istilah "Jancuk" pada obrolannya. Juga terucap seperti biasa. Begitulah barangkali "muka rata" menjadi sebutan baru untuk teman dekat. Terlepas dari makna negatif yang mengikutinya, akan menjadi biasa didengar oleh kita ketika sering disebut orang-orang dekat kita.

Pergeseran nilai semacam ini juga perlu diwaspadai. Terutama bagi anak-anak yang mendengar kita mengucapkan kata sapaan yang kurang sopan. Apa yang mereka dengar akan cepat tertular dan bisa jadi akan diikuti. Hal tersebut tentu saja sangat merugikan perkembangan sosialnya.

Semoga saja tulisan sederhana ini menjadi bahan pertimbangan untuk tidak mengucapkan istilah dengan konotasi negatif kemudian mempopulerkannya. Jika mampu memberikan kata yang baik dan mulia, mengapa tidak kita lakukan dan kita budayakan bersama.
anasabila
4iinch
sebelahblog
sebelahblog dan 9 lainnya memberi reputasi
10
1.8K
24
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.