Hari ini dua pertiga populasi penduduk dunia sudah memiliki dan menikmati Handphone (HP). Gawai telekomunikasi ini sepertinya sudah menjadi kebutuhan pokok, berbagai merk dan teknologi bisa kita temui dengan mudah di pasaran.

Iphone sudah memamerkan serinya yang ke-11 dengan Iphone 11 nya, Samsung yang terbaru mengusung seri Note 10 keduanya sangat canggih.Xiaomi, Huawei, Oppo, Vivo, Asus tak kalah canggih pula.

Bahkan Smartphone yang bisa dilipatpun sudah ada dipasaran, jangan tanya spesifikasinya, RAM-nya saja sudah ada yang 12, layarnya jernih Oled atau Super Amoled, jaringannya sudah menyentuh 5G. Kamera spesifikasi tertinggi konon sudah ada yang lebih dari 100 mega pixel (mp)

Berbagai macam fungsi gawai disatukan dalam wujud pipih dengan luas layar rata-rata antara 6 inch sampai dengan 6,7 Inch, benda yang setiap saat kita pegang ini merupakan metamorfosis dari alat bernama HP.

Fungsi komunikasi, internet, dan Fotografi dengan kualitas yang mumpuni hanya dengan 1 alat kecil tak lebih besar dari ukuran pocket book, ringan dan tipis.

Bersatunya ketiga fungsi tersebut menandai revolusi kehidupan manusia secara keseluruhan. Dengan adanya alat ini, memungkinkan berbagai aplikasi digunakan dalam smartphone. Namun tahukah bagaimana HP pertama ditemukan.

Adalah Martin Cooper yang pertama kali menemukan dan menggunakan telepon seluler. Pada 3 April 1973. Ia berdiri ditengah keramaian lalu lintas kota New York, menggenggam telepon selular dengan merk Motorolla sebesar bata merah dengan berat lebih dari 1 Kg.

Ia memijit nomor telepon seseorang dan...Waaalaaa, tersambung itu lah pertama kali orang di dunia ini bisa melakukan panggilan telepon dengan teknologi seluler. Saat itu jalurnya masih memakai frekuensi radio, belum ada jalur khusus seluler seperti hari ini.

Martin Coopers ialah seorang insinyur asal Amerika Serikat dan saat itu bekerja untuk perusahaan telekomunikasi Amerika Serikat, Motorolla.

Seperti yang dilansir Credit Suisse Buletin, Marty demikian ia biasa dipanggil, hari ini sudah berusia 90 tahun dan masih aktif memimpin sebuah perusahaan komunikasi Dyna LLC di Del Mar California. AS. Bersama istrinya Arlene Harris yang juga merupakan partner bisnisnya.

Tahu gak siapa yang ia hubungi saat pertama kali melakukan panggilan lewat telepon seluler tersebut. Ia adalah Joel Engel, petinggi AT&T yang merupakan pesaing Motorolla dalam pengembangan telepon selular saat itu.

Kalimat pertama yang Marty ucapkan "hai Joel , ini Marty Coopers, saya menelpon mu pakai telepon seluler, benar-benar telepon seluler, bentuk portable, segenggaman tangan" ujar Marty

Saat itu. Tak ada jawaban hanya hening dan klik telepon tersebut ditutup dari seberang.

Teknologi Telepon seluler tersebut kemudian ia kembangkan bersama timnya dan pada 21 September 1983 mulai diperkenalkan ke pasar.

Telepon seluler pertama yang dijual ke publik dinamai Motorola Dyna8000x, beratnya 800gram, hampir 1Kg panjangnya 33 cm dengan layar LED monochrome warna merah. Batereinya hanya bisa bertahan 30 menit saja, untuk itu harus di charging selama 10 jam.



Bandingkan dengan teknologi hari ini jauh sekali, yah. Namun. Tanpa Marty Cooper mungkin kita tak akan dapat menikmati kemudahan dalam berkomunikasi seperti saat ini melalui teknologi seluler.

Revolusi Industri ke-4 pun tak akan pernah terjadi, Facebook, amazon, android, Appple dan berbagai aplikasi yang kita nikmati hari ini, masih impian

Setahun setelah telepon seluler pertama dipasarkan ia keluar dari Motorolla, hak paten telepon seluler itu ia jual kepada Motorolla sebesar US$ 1 dolar saja. Kemudian ia meninggalkan Motrolla untuk membuat perusahaan Telekomunikasi sendiri.

Selain menemukan teknologi telepon seluler, Insinyur lulusan Illinois Institute of Technology ini juga menemukan konsep manajemen spektrum radio, yang kemudian dinamakan sebagai Copper Law.

Nama Martin Cooper tidak begitu dikenal oleh publik dunia seperti Alexander Graham Bell, penemu telephone. Namun ia tak menyesali itu semua.

Yang terpenting buat dirinya, sekarang bisa hidup bahagia dan berkecukupan beserta keluarganya. "Jika saya meninggal kelak, saya akan dikenang sebagai salah satu orang  yang mengubah dunia ini," ujar Marty seperti yang dikutip dari Credit Suisse Buletin.

Sumber.
Cs-bulletin-0219-en-web.pdf