anaisa13Avatar border
TS
anaisa13
Dinding Penghisap
Kumpulan Cerpen
By: @anaisa13





Seluruh tokoh, tempat, dan kejadian adalah murni fiksi.


Dinding Penghisap


****


Hari ini adalah hari pertama Gladis dan keluarga tinggal di rumah barunya. Sebuah rumah dengan lantai 2 dan kamar yang cukup banyak. Meski terletak di pedesaan yang terpencil, tapi setidaknya memadai bagi keluarga Gladis.

Gladis dan Fardan tinggal dengan sembilan anak mereka. Sebelumnya, sudah beberapa kali berpindah-pindah tempat. Tak mudah untuk mengakali, mengingat banyaknya orang dalam keluarga itu. Jadi, bisa dibilang mereka beruntung. Karena bisa menghemat. Apalagi jika mengingat bahwa rumah itu memiliki harga di bawah pasaran.

Sekitar jam 22.00, mereka tiba di rumah itu. Anak-anak masih antusias meskipun terkantuk karena panjangnya perjalanan. Gladis pun membiarkan anak-anaknya untuk segera pergi tidur begitu memilih kamar. Tanpa terlebih dahulu membereskan barang. Rumah itu memiliki lima kamar. Jadi setiap satu kamar diisi oleh dua anak. Dan sisa kamar lainnya yang berada di dekat dinding kosong —yang sangat luas— diisi satu anak. Kamar-kamar berjajar antara satu dengan lainnya, mirip kos-kosan.

Pukul 22.20, Gladis memeriksa ke setiap kamar. Semuanya telah terlelap dengan selimut yang melingkari tubuh. Juga lampu yang menyala. Ia pun kembali ke kamarnya dan tidur bersama sang suami.

Pukul 23.00, terdengar suara jam dinding berdentang dengan sangat keras. Namun, hanya Sita yang berada di kamar dekat dinding kosong yang terbangun. Padahal, jam dinding tersebut terletak jauh darinya.

Dengan setengah sadar, Sita berjalan menyusuri kamar yang gelap. Mencari saklar lampu. Setelah beberapa menit, akhirnya ia menemukan. Namun, saat ia berjalan mundur untuk kembali ke kasurnya. Tiba-tiba kakinya menginjak sesuatu yang dingin. Juga tubuhnya yang menabrak sesuatu yang berlendir. Ia menelan ludah, meyakinkan diri bahwa itu hanya imajinasinya. Lalu menatap ke kakinya dan benar saja itu hanya imajinasi. Tidak ada apa pun.

Beberapa kali lampu mati dan nyala. Sita berjalan ke arah pintu lalu memutar knopnya. Tiba-tiba lampu tersebut pecah, dan kamarnya kembali gelap.

Ia pun berbalik, hendak berlari. Namun, ada yang mencekal kakinya. Sesuatu yang dingin dan berbau amis. Menarik hingga ia jatuh ke lantai. Sita berteriak nyaring, tapi tidak membangunkan siapa pun.

Kemudian tubuhnya ditarik ke dalam suatu ruangan yang sesak, dingin, lembab, juga gelap.

Keesokkan harinya. Kedelapan anak Gladis dan Farhan menanyakan keberadaan Sita. Namun, kedua orang itu hanya tersenyum.

"Sita lagi main di dinding dekat kamarnya."

Akhirnya mereka berlarian ke dekat dinding kosong itu untuk mencari Sita. Kemudian Gladis menerima telepon, ia pun segera mengangkatnya.

"Cuma satu tiap tahun, kan?"

****


Ilustrasi via Pinterest

Update tiap malam Jum'at-^
Diubah oleh anaisa13 26-12-2019 03:33
Gimi96
NadarNadz
nona212
nona212 dan 22 lainnya memberi reputasi
23
5.3K
31
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread42.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.