Sumber Gambar

Hallo Gansis, ada yang masih ingat dengan Dongeng Timun Emas? atau mungkin Dongeng Si Kancil? kira-kira apa yang terbesit di benak kalian?

Tentunya dengan menyebut kata dongeng bakal membawa kita untuk berimajinasi membayangkan tokoh dewa-dewi, peri-penyihir, negeri ajaib, bahkan kehidupan binatang yang unik, karena memang dongeng termasuk cerita fiksi yah

Mungkin ada yang mau mendongeng buat TS nda? hehe 

TS jadi kepo nih kira-kira dongeng apa yang menjadi favorit Gansis sekalian?

Ada yang tau kenapa TS mengangkat pembahasan dongeng?

Dewasa ini yang TS amati banyak nilai yang meluntur dari generasi ke generasi salah satunya nilai kesopanan, utamanya dalam tutur kata anak pada orang tua. Setelah TS telusuri (macam detektiv aja nih, hehe) ternyata hal tersebut tidak lepas dari kedekatan emosional antara anak dan orang tua, karena buruknya komunikasi bahkan kurangnya kasih sayang anak karena orang tua yang terlalu sibuk

Pengamatan ini TS lakukan pada beberapa anak didik yang dirasa perlu perhatian khusus.

Apa hubungannya dengan dongeng?

Sampai sini pastinya Gansis uda tau maksut TS kannebak dikit

Bagi TS dongeng merupakan media yang sangat efektif untuk menanamkan nilai dan etika terhadap anak, termasuk menimbulkan rasa empati dan simpati anak. Loh kok bisa? Pasalnya banyak anak yang mengalami kemerosotan mental mulai dari mengenal pacaran, berantem, bahkan melawan orang tua mereka sendiri. Setelah melakukan pengamatan, ternyata keseharian mereka memang dicekoki film-film remaja dengan adegan yang sering mereka tirukan. Hal inipun tidak luput dari kebiasaan orang terdekat mereka, mengikuti tontonan dari orang tua mereka

Tentunya akan berbeda ketika orang tua yang suka menceritakan dongeng terhadap anaknya kan ketimbang melihat adegan di tvpaling tidak akan menggiring  si anak untuk berimajinasi dengan mengembangkan daya pikirnya.

Sumber Gambar

Memperdengarkan dongeng pada anak sama halnya kita menanamkan berbagai nilai, seperti nilai luhur, pengalaman spiritual, petualangan intelektual, bahkan masalah sosial di masyarakat (pengalaman TS waktu masih bocah yang suka berimajinasi, hehe)

Kalau Gansis masih kaku untuk mendongeng, mungkin bisa memulai dengan membacakan cerita yang ringan kemudian perlahan bisa memandu anak-anak untuk mengembangkan imajinasinya sendiri. (TS maksa banget nih buat mengganti tontonan anak dengan dongeng)

1. Membaca maupun menceritakan dongeng dapat menambah perbendaharaan kata pada anak, apalagi ketika si anak aktif bertanya mengenai istilah-istilah yang dirasa asing bagi mereka

2. Mempererat kedekatan emosional antara pendongeng dan anak. Tentunya tidak lepas dari namanya komunikasi yahketika terjadi interaksi yang baik, maka akan tercapai kedekatan emosi ini

3. Mengasah imajinasi dan daya pikir anak, karena dengan mendengar dongeng si anak akan memvisualisasikan cerita sesuai imajinasinya, ini yang paling sering TS lakukan waktu masih anak-anak

4. Menjadi media efektif untuk menanamkan nilai dan etika melalui penjabaran cerita maupun pesan dari dongeng tersebut.

Banyak nilai yang bisa dipetik dari dongeng karena menjadi media komunikasi bagi anak mulai dari nilai kejujuran, kerendahatian, kesetiakawanan, kerja keras, dan lain sebagainya, dengan adanya komunikasi yang baik antara anak dan orang tua  akan meningkatkan ikatan batin dan emosional antara anak dan orang tua (TS lebih menyarankan dongeng dimulai dari orang tua, bukan guru formal maupun informal).

Sumber Gambar

Semoga saja dengan merubah kebiasaan keluarga, dimulai dari kebiasaan mendongeng dapat membangun karakter anak menjadi lebih baik 

Mari berdiskusi demi generasi yang lebih baik

Jangan lupa tinggalan jejak bagi yang sudah mampir

Oleh :ningdidien

Sumber opini pribadi