ashibnuAvatar border
TS
ashibnu
Ota Benga, Pria Yang Dikurung Dan Dipajang di Kebun Binatang

Pada tahun 1904, Ota Benga diculik dari belantara hutan Kongo dan dibawa ke Amerika, di mana dia dipamerkan bersama monyet. Kisahnya yang mengerikan mengungkap akar permasalahan rasial yang masih menghantui kita hingga hari ini.


Lebih dari 40 tahun setelah berakhirnya perbudakan di Amerika, seorang dari Suku Bushman yang berpostur kecil dipajang di Kebun Binatang Bronx. Pada awal abad ke-20 pembicaraan tentang ras baru adalah tema yang populer. Pada tahun 1904 seorang penjelajah Afrika bernama Samuel Verner membawa seorang anak kerdil dari Kongo daerah jajahan Belgia untuk mempresentasikannya di pameran antropologi dunia pada tahun 1904 di St. Louis.


Namanya adalah Ota Benga. Dia sangat kecil, tingginya hanya 4 kaki 11 inci sekitar 150 cm. Meskipun usianya masih muda 23 tahun, Ota sebenarnya sudah sangat menderita. Dia sudah menikah sebanyak dua kali. Istri pertamanya dibunuh oleh suku yang bermusuhan dan yang istri kedua meninggal karena gigitan ular. Ota Benga berhasil selamat dari pembantaian oleh tentara kolonial Belgia. Dan telah diperbudak yang kemudian dibebaskan.


Pada tahun 1906 Ota dipajang di Kebun Binatang Bronx. Dia berada di kandang bersama Orangutan. Awalnya beberapa orang tidak yakin apa itu. Dia lebih tampak seperti monyet daripada manusia, meskipun giginya tajam menonjol. Di kebun binatang dia dianggap sebagai rantai yang hilang dari proses evolusi manusia. Tulang yang berserakan di tanah membuat orang mengira dia kanibal.


Pameran itu sangat populer dan kontroversial. Pengunjung di kebun binatang meningkat dua kali lipat, ada 40.000 orang yang mengunjungi kebun binatang dalam satu hari. Sebuah skandal bergejolak dimulai oleh pendeta kulit hitam yang bernama James H. Gordon. Kebun Binatang Bronx pada waktu itu berada di bawah arahan Dr. William T. Hornaday. Hornaday tampaknya tidak melihat perbedaan antara binatang buas dan pria kulit hitam berpostur kecil. Tetapi di bawah ancaman tindakan hukum, Hornaday menyuruh Ota Benga meninggalkan kandangnya.


Benga dibebaskan setelah 20 hari di penangkaran. Dia menghabiskan 10 tahun berikutnya dalam hidupnya mencoba menyesuaikan diri dengan masyarakat Amerika. Pertama dia ditempatkan di Virginia Theological Seminary dan mengecap pendidikan. Tetapi kemudian berhenti sekolah untuk bekerja di pabrik tembakau. Perang Dunia I pecah dan kapal-kapal yang menuju Afrika dihentikan. Akibat rindu kampung halaman dan tertekan Ota Benga menembak dirinya sendiri di tepat di jantung, mengakhiri hidupnya pada tahun 1916. Sejarah tidak pernah melupakan Ota Benga.


KOLEKSI THREAD MENARIK

Quote:


Diubah oleh ashibnu 17-12-2019 04:08
screamo37
prabas
servesiwi
servesiwi dan 9 lainnya memberi reputasi
10
4.5K
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.