Assalamu'alaikum semuanya. Kali ini akan membuat thread tentang mahasiswa.

Fenomena titip absen dikalangan mahasiswa sepertinya sudah menjadi tradisi turun temurun. Saat ada mahasiswa yang malas untuk mengikuti perkuliahan, beberapa di antaranya akan mencoba mengirim pesan kepada temannya entah itu melalui pesan singkat ataupun melalui aplikasi chattingseperti aplikasi whatsapp.

Hal ini akan terjadi terus menerus jika dosen yang mengajar saat itu tidak tegas dalam tata tertib dan kontrak kuliahnya. Sehingga banyak mahasiswa yang abai dengan hal itu. Lantas, mau di bawa ke mana bangsa ini jika para penerusnya tidak memiliki rasa tanggung jawab sedikit pun walau dalam hal yang terlihat sepele seperti titip absen ini? Bagaimana bangsa kita akan maju jika para penerusnya tidak memiliki rasa tanggung jawab terhadap apa yang seharusnya jadi tanggung jawabnya?

Selanjutnya adalah kerja tugas di dalam kelas. Tugas yang seharusnya dikerjakan di rumah, dikerjakan oleh para mahasiswa saat di dalam kelas. Beberapa menit bahkan saat perkuliahan sementara berlangsung. Tradisi ini juga sudah sering dilakukan di kalangan mahasiswa. Sebab, ada beberapa mahasiswa yang nanti mengerjakan tugasnya saat mendapat sontekan dari temannya. Sungguh miris. Padahal tugas di sini sebagai bentuk latihan kepada setiap orang untuk berpikir dan mencoba untuk bertanggung jawab terhadap hal kecil yang diberikan. Menurutku sendiri, sebagai bentuk latihan kedisiplinan sebelum memasuki dunia kerja nantinya.

Yang ketiga adalah tidur dalam kelas saat dosen sedang asik menerangkan di depan kelas. Beberapa dosen merasa acuh dan tidak peduli jika ada mahasiswa yang tertidur di dalam kelas. Tetapi, tidak sedikit juga dosen yang akan menegur jika ada mahasiswanya yang tertidur dalam kelas. Fenomena ini sudah sering terjadi apatah lagi jika dosen yang membawakan materi terlalu serius dengan materinya sendiri dan tidak memperhatikan raut bosan dan mengantuk yang dialami oleh para mahasiswa. Jadilah mahasiswa mengabaikan dosen.

Di sisi lain, ada juga mahasiswa yang memilih bermain game di saat bosan dan kejenuhan mulai melanda. Seperti di saat dosen selalu terpaku dengan papan tulis, menjelaskan dengan bahasa yang sulit dimengerti dan selalu memasang wajah serius, datar dan tanpa senyuman. Di saat seperti inilah dosen seakan tidak dianggap kehadirannya dalam kelas. Membuat mahasiswa melakukan apapun yang mereka ingin tanpa peduli dengan dosennya yang berada di depan kelas.

Fenomena selanjutnya adalah membolos di jam kuliah. Ada beberapa mahasiswa terkadang memilih bolos daripada harus mengikuti mata kuliah dari dosen yang dianggapnya membosankan dan menjengkelkan. Beberapa di antaranya terkadang memilih izin untuk ke toilet tetapi tidak akan kembali lagi hingga mata kuliah berakhir. Ada juga yang memilih tidak hadir sama sekali dalam kelas. Sungguh miris sekali. Anak muda yang seharusnya serius dengan pendidikan menjadi abai hanya karena persoalan tidak suka dengan cara dosen mengajar. Mahasiswa yang seharusnya menjadi teladan di kalangan masyarakat, berperilaku sedemikian rupa. Padahal menghargai dosen ataupun guru bermanfaat untuk keberkahan ilmu yang kita peroleh.

Fenomena selanjutnya yang terjadi dikalangan mahasiswa adalah tidak membawa alat tulis. Beberapa mahasiswa datang ke kampus bahkan hanya membawa diri dan handphonesemata. Sehingga pada saat dosen memberikan tugas dadakan, barulah semuanya sibuk mencari dan meminjam alat tulis dari kawannya yang lain. Fenomena yang sungguh miris.

Padahal kita semua tahu bahwa senjata utama seorang penuntut ilmu itu adalah alat tulis. Apa yang akan mereka pahami dan catat apabila alat untuk mencatatnya saja mereka tidak membawanya. Aku pernah mendengar seseorang berkata, "Ikatlah ilmu yang kau peroleh dengan tulisan." Mengapa demikian? Ya, karena memori jangka panjang kita akan bekerja saat kita terus menerus mengulangi pelajaran yang telah diberikan. Jika kita saja tidak mencatatnya, lantas di mana kita akan melihat dan membuka kembali ilmu itu saat kita lupa.

Ingatan tentang sesuatu akan tersimpan dalam memori jangka pendek kita yang hanya bertahan beberapa detik saja. Oleh karenanya, seorang penuntut ilmu membutuhkan alat untuk mengikat ilmu yang telah ia dapatkan.

Fenomena ini mungkin bukan menjadi hal baru dalam lingkungan mahasiswa. Seseorang pernah berkata ,"Jodoh tidak akan ke mana, dan jodoh juga tidak akan tertukar."

Pepatah itu sepertinya benar adanya. Tak perlu jauh-jauh melihat. Di lingkungan kampus atau bahkan dalam lingkup yang lebih kecil seperti dalam kelas terkadang ada yang berjodoh di dalamnya. Asik nih ya.

Di dalam kelas, terkadang ada yang terlibat dalam lingkar perasaan. Ada yang diam-diam suka dengan teman kelasnya. Ada yang diam-diam memperhatikan dan peduli. Diam-diam mencari saat yang dipuja tak terlihat. Intinya, ada yang bermain perasaan di dalamnya.

Tak jarang ada yang memperlihatkan pada khalayak umum tentang perasaannya dan ada juga yang memilih untuk tetap diam dan bungkam. Memilih untuk tidak mengekspresikannya pada khalayak ramai tetapi berusaha dan berjuang secara diam-diam. Menyimpan perasaan selama bertahun-tahun dan mengungkapkannya di saat waktu-waktu tertentu. Sungguh manis bukan? Mungkin di antara GanSist ada yang pernah menjadi pelaku atau menjadi saksi bisu dari kerjadian itu?