dokpri

Hal yang sangat menginspirasi saya selama menjadi santri beliau diantaranya:

1. Kuat dan Sabar

Semasa hidup beliau mengalami banyak cobaan, namun beliau selalu berfikir positif dan tegar sehingga segala masalah seakan tidak nampak pada diri beliau. Pada tahun 2011, awal saya masuk Pondok Pesantren Siti Fatimah dititipkan almarhum ayah. Rasanya seperti mendapati sosok guru luar biasa karena kegigihan beliau dalam mengajar.

Pada saat itu keadaan beliau sudah sulit berjalan hingga memakai tongkat. Bahkan jika tensi darah Abah Kyai sedang naik, beliau memakai kursi roda. Dalam keadaan demikian, beliau tetap istiqomah mengajar kitab kuning kepada kami dengan senang hati. Pernah kami menyarankan beliau untuk istirahat saja jika sakit, namun Abah Kyai selalu bilang:

"Ini adalah nikmat Allah SWT, jadi harus tetap di syukuri, dan Abah pun tidak kenapa-kenapa melakukan ini ( mengajar ) dengan senang hati. Mengajar adalah salah satu cita-cita Abah dari dulu agar bisa menjadi manusia bermanfaat. Selama kita mampu melakukan kebaikan maka semailah, karena kebaikan tersebut akan menjadi tabungan amal di akhirat."

Hati ini langsung tersentuh dan menangis. Betapa tegar dan kuatnya beliau menjalani hidup ini dalam suka dan duka hanya karena Allah SWT.

dokpri

2. Bijaksana dan Rendah Hati

Satu hal yang masih terngiang di ingatan tentang kebijaksanaan beliau di saat saya melakukan kesalahan namun beliau membalasnya dengan kebaikan luar biasa.

Pertamasuatu ketika saya pernah di mintai tolong menyetrika beberapa helai baju, ternyata baju tersebut terbakar karena kelalaian saya. Respon beliau bukan marah atau kesal, namun tersenyum dan memberi makanan minuman sambil berkata:

"Istirahatlah supaya tidak lelah."

Bahkan ketika saya bilang akan diganti dengan yang baru, malah beliau bersikeras tidak mau menerima dengan alasan sudah memaafkan dan melupakan hal tersebut. Baru kali ini saya melakukan salah terhadap seseorang malah dibalas perlakuan baik sebijak ini. Dari sini saya anggap abah seperti ayah sendiri. Hal terpuji ini pun dilakukan oleh istri, anak dan cucunya ketika ada masalah tidak mengedepankan emosi atau marah tapi bijaksana dan sabar.  

Selama diajar beliau, di dalam hati selalu saya tanamkan agar menerapkan akhlak terpuji beliau dalam kehidupan sehari-hari.

dokpri saat pemakaman Abah Kyai.

Kedua walaupun keadaan ekonomi anak-anak beliau telah menjadi orang-orang hebat dan sukses, namun tidak ada sikap angkuh atau sombong dari beliau maupun anak-anaknya. Sikap khas dari keluarga beliau agamis, ramah, rendah hati, dan bijak terhadap saya maupun para santri lain.

Hal ini di akui oleh para santri lain tentang kemuliaan beliau disamping baik hati juga setiap tengah malam selalu istiqomah sholat tahajud. Kami semua merasakan sedih, dan berkabung ketika terkabar Abah Kyai wafat, maka para muridnya yang sudah alumni dari berbagai angkatan datang membanjiri do'a dan mengantarkan beliau ke peristirahatan terakhir. Kami yakin beliau orang soleh, insya Allah surga menanti beliau, aamiin.