Quote:
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ketua Forum Pekerja Garmen Jawa Barat, Tarjum, mengatakan para buruh atau pekerja kian khawatir dengan adanya kabar sejumlah perusahaan yang akan, bahkan telah memindahkan pabriknya dari Jawa Barat ke Jawa Tengah sejak beberapa tahun lalu.
Tarjum yang juga bekerja di salah satu pabrik garmen di Kabupaten Subang ini mengatakan selama 2019 telah ada lima pabrik yang tutup di Subang dan ribuan pekerjanya terkena PHK.
Perusahaan ini memilih pindah ke Jawa Tengah yang memiliki UMK lebih rendah daripada Subang.
"Pabrik yang lokasinya 200 meter dari pabrik saya, dari awalnya punya 3.000 pekerja, sekarang tinggal 800 pekerja. Perusahaan itu sudah buka pabrik di Jawa Tengah. Pabrik saya tahun ini membeli tanah di Jawa Tengah,"kata Tarjum melalui ponsel, Minggu (1/12/2019).
Tarjum mengatakan UMK yang mencapai hampir Rp 3 juta di Subang, katanya, dinilai terlalu berat bagi roda usaha industri garmen.
Perusahaan-perusahaan di Subang ini pun, ujarnya, bertahap memindahkan usahanya ke Jawa Tengah.
Tarjum mengatakan awalnya para buruh menyambut baik pemberlakuan penetapan UMK dalam bentuk surat edaran yang akan membuka ruang komunikasi antara pengusaha dengan pekerjanya dalam menantukan upah di masa pelemahan ekonomi ini.
Namun setelah kembali ditetapkan dalam bentuk surat keputusan, Tarjum mengatakan pihaknya kembali risau.
"Kami sebenarnya tidak menuntut berlebihan karena kita tahu kondisi di lapangan. Banyak pabrik tutup. Banyak buruh yang berharap pabrik jangan tutup, biarin gaji naik cuma sedikit juga, asal bisa terus kerja. Ngapain gaji naik terus tinggi-tinggi tapi tahun depan tutup," katanya.
Tarjum berharap para serikat pekerja lebih memerhatikan keberlangsungan pekerjaan para buruh ini daripada masalah UMK.
https://jabar.tribunnews.com/2019/12...g-sudah-pindah
Pak Tarjum ini bijak sekali