https://jakarta.tribunnews.com/2019/...ormas?page=all
TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Unggahan viral di media sosial menampilkan aksi pungutan liar (pungli) yang terjadi di Jalan Warakas Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Unggahan akun Instagram @warung_jurnalis itu menampilkan bahwa sopir mobil barang dimintai uang sebesar Rp 10.000.
Pelaku meminta uang dengan memberikan karcis parkir berlogo ormas Forum Betawi Rempug (FBR).
Menurut keterangan unggahan tersebut, aksi pungli ini terjadi di sekitar kawasan Kelurahan Papanggo dan Warakas, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Keluhan para sopir barang: Setiap ngirim ke daerah priuk papanggo atau jalan warakas raya pasti ada pungli yg tidak jelas,tidak pernah tidak ada punglinya,kita semua supir setiap kirim ke daerah ini bawannya resah terus," tulis unggahan tersebut.
Bermodal unggahan viral itu, TribunJakarta.com mencoba menyusuri Jalan Warakas Raya pada sore ini untuk mencari fakta di lokasi.
Kenyataannya, unggahan tersebut bukan isapan jempol belaka.
Aksi pungli dikatakan beberapa sopir mobil barang memang sering terjadi di jalan itu, terutama ketika mereka mengantarkan barang ke agen-agen sembako di sekitaran jalan tersebut.
Seorang sopir mobil barang, Ujang (bukan nama sebenarnya), sempat menunjukkan karcis parkir tersebut saat ditemui di Jalan Warakas Raya.
Dari dalam dashboard mobil barangnya, Ujang mengambil karcis parkir dan ditunjukkan kepada TribunJakarta.com.
Karcis parkir tersebut persis seperti yang diunggah akun @warung_jurnalis.
Karcis itu berupa kertas putih yang berisi tulisan-tulisan.
Di bagian atas karcis itu, tertulis 'Forum Betawi Rempug (FBR)'.
Lalu, di bawah tulisan itu terdapat dua logo FBR.
Di bawahnya lagi, terdapat tulisan 'Parkir Mobil Bongkar Muat Rp 10.000'.
Ada pula tulisan 'Wilayah Warakas' di bagian bawah karcis parkir tersebut.
"Memang sering kalau lewat sini selalu dikasih beginian. Ini aja tadi dapat siang," kata Ujang, Jumat (6/12/2019).
Ujang mengatakan, bahkan karcis tersebut bisa beberapa kali diterimanya dari oknum-oknum yang tak bertanggung jawab.
Alhasil, Ujang mesti mengeluarkan uang puluhan ribu rupiah supaya merasa aman.
"Sebenernya sih nggak (pakai kekerasan). Cuman kita biar aman aja ngasih," ucap Ujang.
Ujang pun merasa resah dengan ulah pelaku pemberi karcis berlogo ormas itu.
"Kalo saya sih resah ya dimintain terus, nggak tahu sopir yang lain," katanya.
Seorang pemilik agen sembako yang enggan disebutkan namanya juga mengaku kerap kali melihat keberadaan oknum pelaku pungli.
Menurut pemilik agen ini, dalam seminggu pasti ada saja oknum yang memintai sopir mobil barang.
"Nggak setiap hari sih, cuman ya seminggu pasti ada aja," kata pria tersebut.
Pria itu mengatakan, tidak semua sopir yang dimintai pungli bakal memberikan uang mereka.
Ada saja sopir yang berani menolak dan memberikan uangnya.
"Tapi mereka nggak minta kalo ke agen. Ke sopir-sopir aja," katanya.
Pak Mendagri silahkan copot ijin ormasnya.
Ini bukan kasus pertama loh, bulan lalu FBR di Bekasi viral palak parkir supermarket kan.