TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pernyaataan Rocky Gerung yang menyebut Presiden Jokowi tidak paham Pancasila mendapatkan kecaman dari sejumlah pihak.

Salah satunya politikus Partai Hanura, Inas Nasrullah Zubir.

Menurut Inas, Rocky Gerung justru tidak paham bernegara karena menyimpulkan presiden tidak paham pancasila dan menyebut negara merupakan sesuatu yang abstrak sehingga tidak perlu berideologi Pancasila.

“Rocky Gerung tidak paham bernegara, sehingga menganggap negara adalah benda abstrak dan barang mati, padahal yang namanya negara terdiri dari tanah, rakyat dan pemerintahan! Apakah rakyat dan pemerintahan abstrak dan barang mati?” kata Inas dalam keterangan tertulisnya, Jumat (6/12/2019).

Selain itu, menurut Inas pernyataan Rocky Gerung yang menyebut Pancasila merupakan ideologi yang gagal karena isi silanya saling bertentangan sangatlah tidak tepat.

Menurutnya, Pancasila sudah disepakati sebagai dasar negara dan sudah sesuai dengan syariat Islam.

“Yang harus kita cermati lagi adalah argumen Rocky Gerung yang mengatakan bahwa Pancasila adalah ideologi yang gagal karena saling bertentangan, padahal menurut banyak ulama Islam di Indonesia bahwa sila pertama Pancasila sesuai dengan syariat Islam, maka bisa diartikan bahwa Rocky Gerung telah menodai pendapat ulama-ulama Islam terdahulu,” katanya.

Menurut Inas yang namanya ideologi negara adalah ideologi rakyat dan pemerintahannya.

Ideologi yang ada di Indonesia adalah Pancasila dan sifatnya sudah final.

“Kalau Rocky Gerung mengaku tidak Pancasialis, maka artinya bisa tidak ber-Tuhan, atau tidak suka persatuan karena hobby-nya mengadu domba karena menyukai perpecahan atau juga menyukai ketidakadilan,” tuturnya.



Sebelumnya Dewan Pakar PKPI Teddy Gusnaidi tak terima ketika Pengamat Politik Rocky Gerung tertawa saat sedang debat.

Teddy Gusnaidi menilai Rocky Gerung tertawa karena tak mampu menyanggah argumen orang.

Teddy Gusnaidi dan Rocky Gerung kembali terlibat debat.

Kali ini Teddy Gusnaidi dan Rocky Gerung membahas soal tudingan seseorang pancasilais atau tidak.

Teddy Gusnaidi mengatakan tudingan seseorang atau ormas pancasilais atau tidak, mesti ada bukti dari pemerintah.

"kalau untuk itu menuding orang pancasilais saya minta ada gak bukti pemeirntah mengatakan hal itu, ada gak ? apakah itu hanya tafsiran atau sebaran, " kata Teddy Gusnaidi dikutip dari akun Youtube realita TV.

Teddy Gusnaidi mengambil contoh soal HTI.

"misal di HTI yang sudah terjadi, kita tidak bicara pancasilais tapi bertentangan oleh pemerintah dibuktikan ini bertentangan dengan Undang-undang 45 mereka sudah membuktikan," kata Teddy Gusnaidi.

Rocky Gerung lantas mempertanyakan mengapa pemerintah yang membuktikan.

"kenapa pemerintah yang membuktikan ?" tanya Rocky Gerung ke Teddy Gusnaidi.

Teddy Gusnaidi berkukuh bahwa pemerintah memang berhak untuk membuktikan hal tersebut.

"bukan pemerintah, kita memang memilih pemerintah terus siapa yang bisa membuktikan ?" kata Teddy Gusnaidi.

Menurut Rocky Gerung mestinya yang membuktika HTI pancasilais atau tidak adalah pengadilan.

"ya pengadilan yang membuktika bukan pemerintah, ni ngaco," kata Rocky Gerung.

"pemerintah itu bisa dipilih dan dibatalkan, apa hak pemerintah mengevaluasi pikiran orang," tambah Rocky Gerung.

Setelah menjelaskan hal tersebut, Rocky Gerung kemudian tertawa.

"dia selalu tertawa untuk menjatuhkan lawan bicaranya, anda tidak paham," kata Teddy Gusnaidi.

"apa hak pemerintah menilai pikiran orang," kata Rocky Gerung.

"kita bicara HTI, dia dinilai pemerintah oh ini memang bertentangan, telah dibuktikan di MK," kata Teddy Gusnaidi.

"kenapa pemerintah yang menilai, apa haknya pemerintah menilai ?" ujar Rocky Gerung.

"ya memang pemerintah menilai, ya bisa, memang haknya pemerintah," kata Teddy Gusnaidi.

"dimana disebutkan pemerintah berhak menilai pemikiran orang ?" tanya Rocky Gerung.

"secara hukum akhirnya hti dinyatakan memang tidak," kata Teddy Gusnaidi.

Mestinya menurut Rocky Gerung pemerintah melaporkan HTI ke pengadilan, bukan malah membuat aturan.

"nah itu yang gak boleh, pemirintah laporkan ke pengadilan, bukan ngeluarin Perppu. karena pemeirntah ngeluarin Perppu untuk mnilai itu yang gak boleh," kata Rocky Gerung.

"gak boleh menurut anda, saya tanya MK itu pengadilan bukan?", kata Teddy Gusnaidi.

"menurut akal sehat," kata Rocky Gerung

"akal sehat kan menurut anda," tegas Teddy Gusnaidi.

"yang sehat mah cuma saya," kata Rocky Gerung.

"menurut anda juga, menurut anda anda akal sehat kalau saya bilang anda dungu kan bisa," ujar Teddy Gusnaidi.

Rocky Gerung menilai Teddy Gusnaidi bisa saja menganggapnya seperti itu.

Namun menurut Rocky Gerung, Teddy Gusnaidi mesti membuktikan.

"bisa saja, kalau anda anggap dungu anda mesti buktikan pemerintah berhak menilai pikiran orang, pemerimtah dipilih rakyat, rakyat menilai pikiran pemerintah," kata Rocky Gerung.

"kok rakyat ?" kata Teddy Gusnaidi.

"HTI itu rakyat apa bukan ?" tanya Rocky Gerung.

"HTI itu ormas, ormas beda dengan rakyat, ormas isinya pengurus," kata Teddy Gusnaidi.

"oh ormas isinya pengurus," ujar Rocky Gerung.

"saya rakyat apa saya anggota HTI ?" timpal Teddy Gusnaidi.

Rocky Gerung kemudian kembali tertawa saat menimpali Teddy Gusnaidi.

"jangan, jangan tertawa, saya jelaskan nih, ini cara orang diskusi yang saya lakukan sejak SMP dimana ketika kita tidak mempu menjawab menyanggah seseorang kita tertawa," kata Teddy Gusnaidi.

Rocky Gerung menjelaskan alasannya tertawa.

"saya tertawa karena you menganggap pemerintah menilai rakyat, rakyat yang menilai pemerintah," kata Rocky Gerung.




https://m.tribunnews.com/amp/nasiona...pendapat-ulama