Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mengejaAvatar border
TS
mengeja
Polskie Sily Powietrzne, Sepak Terjang Pilot Polandia di Perang Dunia II


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Shalom, salam sejahtera. Om swastiastu. Namo buddhaya. Wei de dong tian.

emoticon-I Love Indonesia

Hai, GanSis. Apa kabar? Kali ini ane mau membahas tentang sepak terjang pilot Polandia ketika Perang Dunia II.

emoticon-I Love Indonesia


Polski Sily Powietrzne(Angkatan Udara Polandia).
Gambar: wikipedia.com
---------------


Kalau ada yang bertanya negara apa yang paling apes saat Perang Dunia II? Jawabannya pasti Polandia. Terjepit oleh dua kekuatan utama, dari sebelah barat ada Nazi Jerman yang menginvasi pada tanggal 1 September 1939 yang menjadi penanda awal Perang Dunia II. Sementara di sebelah timur ada Uni Soviet yang juga menginvasi pada tanggal 17 September 1939.

Kedua agresor kompak menghapus Polandia dari peta dunia, lalu duduk bersama membahas pembagian wilayah melalui Perjanjian Perbatasan Jerman-Soviet sebagai perpanjangan dari perjanjian netralitas Pakta Molotov-Ribbentrop yang menyatakan Hitler dan Stalin takkan saling menyerang.


Stalin dan Ribbentrop bersalaman setelah penandatanganan Pakta Molotov-Ribbentrop, 23 Agustus 1939.
Gambar: wikipedia.com
---------------


Banyak warga Polandia yang pindah ke luar negeri, termasuk sebagian besar personel dan teknisi Angkatan Udara Polandia yang memutuskan kabur ke Romania dan Hongaria untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke Perancis. Di sana mereka membangun kembali unit-unit Angkatan Udara Polandia, meskipun pihak Perancis meragukan kepiawaian mereka. Alhasil sebagian besar pilot cuma bertugas di unit-unit medioker.

Walaupun begitu, ada satu unit besar yang berhasil terbentuk bernama Groupe de Chasse Polonaise I/45 atau GC I/45 yang menghuni Bandara Mions, dekat Lyon. Pesawat yang digunakan adalah Caudron C.714, pesawat tempur buatan Perancis yang secara kapasitas ketinggalan zaman dengan armada Luftwaffe (AU Jerman) yang telah menggunakan Messerschmitt Bf 109 dan Focke-Wulf Fw 190. Menteri Perang Perancis Guy la Chambre bahkan menginstruksikan agar seluruh Caudron C.714 ditarik, tapi GC I/45 mengabaikan perintah dan tetap bertempur.

Pesawat boleh djadoel, tapi kemampuan tetap nomor satu. Dalam tiga pertempuran di langit Perancis pada tanggal 8-11 Juni 1940, GC I/45 berhasil menembak jatuh 12 pesawat Jerman dan 3 yang tak terkonfirmasi. Di sisi lain mereka kehilangan 9 pesawat di udara dan 9 lagi di darat.

Secara keseluruhan Angkatan Udara Polandia di Perancis berkekuatan 86 pesawat dengan satu setengah skuadron beroperasi penuh dan dua setengah skuadron lainnya hanya latihan. Selama invasi Nazi Jerman ke Perancis dan Benelux, total mereka menembak jatuh 52 pesawat musuh dan membukukan 16 kemenangan bersama Sekutu. Pada saat yang sama, mereka kehilangan 44 pesawat dengan laporan 8 pilot hilang.


Adolf Hitler berfoto dengan latar belakang Menara Eiffel.
Gambar: historycrunch.com
---------------


Setelah 46 hari berjibaku, Perancis dan Benelux jatuh ke tangan Nazi Jerman pada tanggal 25 Juni 1940. Ramai-ramai personel Angkatan Udara Polandia pindah ke Inggris untuk kemungkinan berjuang bersama Royal Air Force atau RAF (AU Kerajaan Inggris).

Sama seperti pihak Perancis, petinggi RAF bernama Hugh Caswall Tremenheere Dowding juga meragukan kepiawaian pilot Polandia. Kerajaan Inggris sampai harus meminta jaminan jika perang berakhir terkait biaya operasional yang segera disetujui Jenderal Sikorski, komandan tertinggi Pemerintah Polandia di Pengasingan.


Hugh Caswall Tremenheere Dowding, komandan RAF saat Battle of Britain.
Gambar: wikipedia.com
---------------


Namun, para pilot Polandia harus menanggung kecewa karena mereka hanya menempati RAF Volunteer Reserve, cadangan sukarelawan RAF. Itu berarti mereka akan berseragam RAF, terbang di bawah panji Inggris, dan bersumpah atas dua nama: Pemerintah Polandia dan Raja George VI. Selain itu, mereka harus didampingi rekanan dari Inggris dan memulai dari pangkat yang lebih rendah dari sebelumnya. Para pilot Polandia juga harus belajar bahasa Inggris agar tak terjadi miskomunikasi.

Kala pilot Polandia belajar bahasa Inggris, RAF terus merugi karena pesawatnya banyak yang ditembak jatuh Luftwaffe dalam Battle of Britain. Tak ingin merugi lebih besar lagi, Kerajaan Inggris dan Pemerintah Polandia di Pengasingan meratifikasi perjanjian sebelumnya yang menjadi awal mula terbentuknya Angkatan Udara Polandia di Inggris.

Skuadron pertama yang terbentuk adalah 300 dan 301 yang merupakan skuadron pengebom, lalu menyusul 302 dan 303 sebagai skuadron tempur. Sejak diterjunkan ke fase ketiga Battle of Britain, para pilot Polandia ini bertempur dengan sangat baik. Tingkat keberhasilan mereka sangat tinggi yang membuat nama mereka melejit mengalahkan pamor pilot Inggris itu sendiri. Beberapa laporan mengatakan bahwa para pilot Polandia terbang tanpa rasa takut, barbar, dan terkesan sembrono.


Skuadron 303.
Gambar: wikimedia.com
---------------


Kerajaan Inggris tadinya hendak menyembunyikan kemampuan tempur mereka, namun beberapa pejabat RAF memprotes dan membiarkan fakta ini terangkat oleh media. Pesawat yang digunakan mereka adalah Hawker Hurricane, pesawat tempur buatan Inggris berkursi tunggal.

Dari beberapa skuadron, Skuadron 303 adalah yang terbaik karena menjadi unit paling efisien. Skuadron 303 juga mencetak skor tertinggi di kelas Hawker Hurricane. Hugh Caswall Tremenheere Dowding yang dulu meragukan para pilot Polandia bahkan harus menjilat ludah sendiri dengan memuji bahwa Battle of Britain akan menemui hasil lain tanpa peran Skuadron 303.


Lambang Skuadron 303.
Gambar: wikipedia.com
---------------


Pada tanggal 11 Oktober 1940, Skuadron 303 ditarik dari pertempuran untuk beristirahat. Mereka mengklaim menembak jatuh 126 pesawat musuh hanya dalam waktu enam minggu. Di sisi lain, mereka hanya kehilangan 18 pesawat. Kerugian yang tergolong kecil.


Coretan di badan pesawat Hawker Hurricane milik Skuadron 303 yang meledek Hitler bahwa 126 pesawat Nazi telah ditembak jatuh.
Gambar: wikipedia.com
---------------


Pada tahun 1941, ancaman langsung ke daratan Inggris via udara telah berakhir. RAF merumuskan beberapa operasi tempur yang lebih ofensif ke wilayah Eropa yang diduduki Nazi Jerman. Pada akhir Januari 1941, Skuadron 303 mengalami peremajaan armada dengan pesawat Supermarine Spitfire. Perang berjalan lebih mudah seiring kekalahan Nazi Jerman hampir di semua front.

Setelah perang berakhir, situasi politik menjadi sangat sulit. Polandia merasa dikhianati Sekutu dengan kenyataan bahwa Polandia tetap berada di bawah kendali Uni Soviet. Hanya sebagian kecil personel yang memutuskan kembali ke Polandia dengan harapan bertemu dengan keluarga. Namun, faktanya mereka yang pulang justru mengalami pengucilan, bahkan penyiksaan karena berseberangan ideologi.

emoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesia

Sumber Referensi:
1 2 3 4 5 6

emoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesia

Sekian thread dari ane. Ambil bagusnya, buang buruknya. Semoga bermanfaat. Bye.

emoticon-Blue Guy Cendol (L)emoticon-Rate 5 Star
Diubah oleh mengeja 06-11-2019 21:54
kaskus1elite
unibebi
dellesology
dellesology dan 8 lainnya memberi reputasi
9
7.9K
70
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sejarah & Xenology
Sejarah & XenologyKASKUS Official
6.5KThread10.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.