Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

valkyr7Avatar border
TS
valkyr7
Rhenald Kasali: Sistem Bakar Uang Startup Sesuatu yang Sangat Wajar
Rhenald Kasali: Sistem Bakar Uang Startup Sesuatu yang Sangat Wajar

JAKARTA, KOMPAS.com - Akademisi dan Guru besar Universitas Indonesia Rhenald Kasali menilai sistem bakar uang yang kerap terjadi pada bisnis startup merupakan hal yang biasa. Menurutnya, hal tersebut dilakukan perusahaan pemula untuk mencari ekosistemnya. Ini juga bisa dikatakan sebuah bentuk promosi yang menjaring masyarakat untuk berkontribusi.

"Sistem bakar uang itu adalah sesuatu yang sangat wajar, ketika usaha baru masuk ke pasar, pengusaha pasti akan bakar uang," kata Rhenald kepada Kompas.com, Selasa (3/12/2019). Rhenald menyebut, hal ini muncul kala venture capitalist mulai masuk untuk berinvestasi pada dunia startup. Keinginan untuk mendapatkan ekosistem dengan memanfaatkan riset kebutuhan pasar, maka konsep bakar uang dilakukan oleh perusahaan startup secara tepat sasaran.

Misalkan saja pemberian gratis ongkos kirim, tarif telepon super murah dan banyak lagi promo-promo yang pada dasarnya menjaring ekosistem. Menurut Rhenald ini merupakan sistem iklan masa kini, dengan orientasi menarik minat konsumen. "Dengan masuknya venture capitalist, mereka punya potensi untuk bakar uang. Selama satu pemain bakar uang, maka akan ada perang harga (dengan kopetitor)," ungkapnya. Ketika investor ingin memperluas jumlah ekosistem dan customer-nya maka mereka akan memurahkan harga dan mensubsidi pasar.

Sistem bakar uang ini tetap akan dilakukan perusahaan dalam mengimbangi keuntungan dari kompetitornya. Hal ini dilakukan untuk menjaga sekaligus menarik konsumen untuk masuk dalam ekosistem. "Ketika muncul investor baru yang bakar uang untuk dapat ekosistem. Maka investor lama juga harus mengimbangi dengan mendelusi sahamnya dan mencari investor lagi," jelasnya.

Bakar uang terus terjadi hingga perusahaan-perusahaan dengan model bisnis sama mencapai titik kejenuhan masing-masing yang artinya, harga konsumen akan berada dalam batas normal. "Ketika mereka sadar sudah tidak ada lagi buang yang harus dibakar, maka akan kembali ke titik normal," ungkapnya.

https://money.kompas.com/read/2019/1...g-sangat-wajar.


Kesimpulannya cuma satu.. begitu perusahaan itu sadar tidak mau bakar uang lagi dan kasih harga normal.. artinya sebagai konsumen yg cerdas.. sudah saatnya bagi kita untuk pindah k kompetitor (baru)nya yg masih bakar uang.. emoticon-Malu (S)


emoticon-Ngakak (S)emoticon-Ngakak (S)emoticon-Ngakak (S)
Diubah oleh valkyr7 04-12-2019 03:49
riolam
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 13 lainnya memberi reputasi
14
2.4K
25
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.