Kangen akan indahnya pantai memaksa Gw menepi dari jalan besar. Meletakkan kendaraan di trotoar. Sebelah kirinya terdengar begitu nyaring debur ombak berkejaran. Teriakan anak-anak main bola, dan tangisan bocah yang rumah-rumahan dari pasirnya ambruk. Minta dibuatkan lagi. Begitulah pantai Pagatan.

Terletak tetap di tepi jalan provinsi yang menghubungkan kabupaten Tanah Laut dan Tanah Bumbu. Juga jalan satu-satunya menuju kabupatenan Kotabaru.

Siapa di antara kita yang belum pernah berwisata ke pantai? Sepertinya hampir tidak ada. Indonesia negara kepulauan, artinya sangat banyak pantai indah membentang di setiap pulaunya.

Beberapa tahun silam, tepatnya tahun 1993 ketika KKN di kawasan Jorong Asam-asam (sekarang terkenal dengan sebutan pantai jorasda -- Jorong Asam-asam dua -- kabupaten Tanah Laut). Daerah transmigrasi yang baru dibuka, Gw adalah salah satu dari sekian banyak mahasiswa yang ikut dalam program itu.

Sesampai di sana, bukan gelar mahasiswa yang Gw terima, melainkan tarzan pantai. Betapa tidak. Setiap hari pekerjaan Gw adalah bermain di tepi pantai. Pantai yang sangat asri. Jarang terjamah oleh tangan dan kaki manusia.

Ketika itu, kepiting berkeliaran di bibir pantai. Hutan bakau dan gayam yang lebat. Juga pohon pinus besar-besar. Sungguh pemandangan yang luar biasa. Dan bukan itu saja. Air laut yang biru hingga ke batas pantai. Memancing kera mandi riang gembira. Makanya tak jarang, Gw harus rebutan kepiting dengan para kera.

Kata teman-teman Gw, kepiting inilah santapan paling lezat yang mereka makan ketika dua bulan KKN itu. Kenangan syahdu. Menjadikan rindu ingin mengulang masa dahulu. Bermain air di tepi pantai. Airnya jernih, pasir pantainya yang putih.

Pemandangan semacam itu ada di pantai Pagatan. Pohon gayam dan bakau serta pinus membuat kenangan akan indahnya pantai Jorasda segar lagi dalam ingatan. Daya ingin mengukir rindu pada pantai Pagatan. Walau tidak bersama kera yang bertebaran di mana-mana.

Pantai Pagatan, demikian Gw menyebutnya. Walau sebenarnya nama pantainya banyak sekali, mulai dari pantai Tanjung Petang, pantai Kota Pagatan, pantai Pulau Salah, pantai Rindu Alam, pantai Sei Loban, Pantai Angsana, dan banyak nama pantai lainnya. Terletak sepanjang pantai pada Kabupaten Tanah Bumbu.

Apa yang istimewa yang membuat rindu Gw berlabuh di sana?

Bayangkan saja ketika di tepi jalan raya ada pantai dengan biru air lautnya. Debur ombaknya terasa bahkan saat kita masih ada di atas kendaraan. Siapa yang tidak akan tergoda untuk sekedar mampir menikmati angin berhembus menerpa wajah kita. Segala resah dapat tercurah.

Begitu berjalan beberapa langkah dari parkir kendaraan sudah disambut dengan aneka minuman dan jajanan khas kota Pagatan, es pisang ijo, es kelapa, jagung bakar, pentol ikan, pisang gapit berkuah santan, dengan pelayan-pelayan ramah dengan bahasa khas kota pagatan, campuran antara bugis dan banjar. Sungguh sangat menggoda.

Apalagi ketika tiba pesta pantai, Mapanre Ri tasi. Pesta dengan upacara adat melarung banyu. Puncak Pesona Budaya Mappanre Ri Tasi merupakan akhir dari kegiatan budaya yang dilaksanakan selama satu bulan penuh di Pantai Pagatan, Kecamatan Kusan Hilir, biasanya mulai dari 8 April sampai 4 Mei. Sungguh acaranya luar biasa meriah.

Penampilan budaya khas kota Pagatan ditampilkan. Seluruh kerajinan dari daerah ini dipamerkan. Arak-arakan perahu nelayan berkhias, lomba mancing ke tengah laut, dan kegiatan lain yang juga tak kalah serunya. Hadir pada acara ini pasti akan membuat kenangan tersendiri dan rindu pasti berlabuh di sini.

Di hari biasa, ketika air laut sedang surut, pantai terbentang berkilo meter menjorok ke laut. Bisa jadi arena berkendaraan sambil memunguti rumah-rumah kerang yang tak berpenghuni lagi. Tak perlu beli, cukup ambil dari pantai. Indah berbagai bentuk dan berwarna warni.

Bagi yang suka berpetualang, ada sajian makanan yang sungguh menawan berupa kerang ijo. Anda bisa ambil sendiri dari pantai, tinggal siapkan kayu bakar dan buat api unggun. Kerang hijau siap jadi santapan nikmat dan lezat.

Tidak hanya itu, kita juga bisa mancong dari pinggir pantai ketika air pasang tiba. Siapa yang tidak akan tergoda ketika umpan pancing kita dimakan oleh ikan brokang yang besarnya hingga sebesar paha. Sungguh sensasinya luar biasa.

Selain itu juga jika kita gemar menjala, tinggal bawa rempa/ringgi maka ikan pun kita dapatkan. Kalau mau berwisata ke pantai pagatan ini, cukup bawa nasi sama sambal. Dijamin tidak akan kelaparan. Makan bersama sambil membakar ikan segar, kepiting dan cumi tidak akan jauh-jauh membeli di pasar pagatan.

Jika kebetulan datang rombongan, tinggal siapkan bola kaki. Kita bisa main bola di pantai yang luasnya tak terkira.

Bagi wisatawan yang mau duduk bersantai ria dibawah pohon pinus sambil memadu kasih, juga tersedia gazebo-gazebo indah di tepi pantai di bawah pohon pinus yang rindang.

Bagi Gw, pantai Pagatan adalah segalanya. Ketika lelah setelah semingu bekerja, duduk manis atau sambil berpetualang di pantai Pagatan jadi salah satu solusi berwisata. Baik sendiri, dengan keluarga, atau bersama teman-teman. Semuanya asyik dilakukan. Karena itulah, pantai Pagatan selalu aku rindukan.

Bagi anda yang kebetulan mau berlibur ke Tanah Bumbu, cobalah untuk mampir ke pantai Pagatan. Silakan pilih spot yang anda sukai. Santai atau bertualang. Semuanya indah dan memikat.