Perjalanan Spiritual yang tidak disengaja dan menjadi pengalaman yang asik, karena mampu membuat ane belajar sedikit sejarah.

Padahal dulu jaman sekolah paling males kalo pelajaran sejarah. Tapi menurut ane ini mungkin dikarenakan struktur bangunan nya yang asik dan suasana alam yang cukup keren dengan pohon" besar dan rindang.

Bahkan susana di dalamnya sangat eksotis menurut saya, padahal kalo dipikir ini kan makam. Tapi di dalam serasa berada pada suatu rumah yang memiliki tiap ruang privacy dan menyatu dengan alam. Apa ya istilahnya jika dalam ilmu arsitektur & interior? Soalnya ane pernah liat sebuah villa di luar negri yang tidak sengaja didapat dari browsing google dan muncul tatanan interior yang serasa menyatu dengan alam.

Dasar Pengacara (Pengangguran banyak acara) pagi itu ane gowes tanpa tujuan, itung" latihan cadence menyusuri ring road timur dan selatan. Gowes saat itu sebenarnya sudah kesiangan karena jam 7.30 ane baru start. Di jalan pun ane bertemu para goweser yang akan masuk kerja. Ada yg kerja di kayu, kriya, rokok, dan percetakan.

Dalam hati ini jika saja banyaknya orang yang dijalan naik motor itu beralih naik sepeda kayanya bakal asik lagi ni kota, seperti pada masa 60-80an. Paling tidak yang jarak rumah dan tempat kerja cuma 5km. Pastinya tingkat polusi udara mampu sedikit tertekan.

Selama kurang lebih 1,5 jam ane sudah hampir tiba di rumah, tapi sebelum pulang rumah seperti biasa ngangkring dulu untuk menghapus dahaga sambil ngisis. Sesaat sampe angkringan ada WA dari temen ane yang ngajak ke Cagar Budaya Di daerah Pleret Bantul yaitu Makam Ratu Malang.

Saat mbacanya, ane agak lupa" ingat akan nama tersebut. Sepertinya ane pernah lewat saat gowes dan melihat papan namanya tapi dimana. Akhirnya ane buka Google Maps dan yess bener banget ane pernah lewat.

Ya sudah ane pun bilang ok, dan kutunggu di Angkringan Watu Gilang Kotagede. Hal yang paling asik sebenarnya nggowes saat terik" nya dan saat itu suhu ruang luar mencapai 34°C.

Sekitar jam 11.30 an kita berangkat menuju Cagar Budaya Makam Ratu Malang yang jaraknya dari Angkringan Watu Gilang Kotagede sekitar 6,7 km, dan tidak butuh waktu lama kita sudah sampai disana.

Sesampainya disana kita disambut bapak" & mas" yang sedang ngaduk pasir dan ngangkut semen. Bapak itu bilang silahkan diparkir disini mas sepedanya.

Kita istirahat sejenak karena lokasinya di atas, jadi kita harus naik jalan kaki. Ternyata jalannya cukup terjal, tapi untungnya sudah dibuat jalan setapak pakai batu&semen jadi sudah nyaman.

Sebenarnya ada cerita apa dibalik cagar budaya Makam Ratu Malang ini? Ternyata kisah Ratu Malang mampu menjadi pelajaran buat kaum galau bahwa perjalanan cinta itu sama seperti yang dikatakan Cu Pat Kai " sejak dulu beginilah namanya cinta, penderitaannya tiada pernah berakhir".

Ratu Malang ini istri dari Dalang Ki Panjang Mas, dan mereka semua harus tewas oleh Amangkurat I. Dan tempat makam ini dinamakan Antaka Pura ( Istana Kematian ) dan dibuat atas perintah Amangkurat I. Jadi bisa dikatakan Amangkurat I ini yg membunuh tapi juga yg membuatkan makamnya dengan megah. Cinta sungguh sulit untuk dimengerti ya gansis,  bisa membuat orang mabuk karena cinta dan hilang logika.

Ratu Malang dan Ki Panjang Mas ini korban cinta buta Amangkurat I dan tidak cuma mereka tapi seluruh crew karawitannya pun juga jadi korban. Di luar cerita ini pun Amangkurat I memang dikenal sebagai Diktator Pertama di Tanah Jawa, bahkan dalam cerita sejarah 5000 ulama pun dibantainya, sadis bener ya gansis.

Kalo gansis penasaran dengan kisah mereka sebaiknya cari sendiri ya, karena ane tidak cukup pandai untuk menceritakannya secara baik, pelajaran sejarah aja males"an hahaha.

Tapi tempat ini asik banget untuk dijadikan In Frame di medsos kalian. Yang penting jika kalian kesini minta izin dulu jangan sembrono. Tempat ini selalu digembok, jika kalian ingin masuk kedalamnya kalian bisa hubungi pak Jito.

Untuk menemui Pak Jito pun juga gak terlalu susah karena di gerbang makam ada nomer kontak nya Pak Jito, jd kalian langsung hubungi Pak Jito. Dan jika kalian ingin kesini juga mudah karena sudah ada di Google Maps, jalurnya pun juga bersahabat.