sofiyuenAvatar border
TS
sofiyuen
Naskah Film Pendek - SITI NURBAYA MILENIAL


NASKAH FILM PENDEK


==SITI NURBAYA MILENIAL==


Oleh : Sofi Yuen



klik

PREMIS

Meski sudah memiliki tambatan hati, Yulia harus menerima perjodohan yang diatur oleh orangtuanya karena tak bisa mengenalkan pilihannya sendiri pada mereka.


SINOPSIS

Pak Yoga dan Ummi Hasan meminta Yulia untuk segera menikah. Mereka memberi pilihan untuk Yulia mengenalkan sendiri pria yang dia sukai atau menerima lamaran anak sahabat mereka. Yulia awalnya bersikukuh menolak karena sudah memiliki orang yang disuka. Namun, karena tidak mungkin mengungkapkan perasaan pada sosok penulis yang disukainya, Yulia akhirnya menyerah.

Dengan berat hati ia bersedia dijodohkan. Kepulangan dua orang adiknya di acara perkenalan keluarga mereka membuatnya makin kesal. Apalagi Hanifah, menemukan bukti bahwa dia mencintai sosok publik figur secara diam-diam. Hanifa pun memberi tahu Yulia sebuah rahasia yang membuatnya semakin kehilangan harapan.

Kata Hanifa, penulis yang disukai Yulia, sudah beristri. Yulia meski bersedia menerima perjodohan dari ayahnya, tetap merasa patah hati. Dan alangkah kagetnya Yulia ketika ternyata orang yang akan menikahinya adalah penulis impiannya itu.

=========

FADE IN

Scene 1: Ruang tamu minimalis (pagi).

Cast: Yulia, Ummi Hasan, Pak Yoga.

Ketiga orang itu tengah bersantai sambil menikmati teh.

Dialog :

Pak Yoga : "Jadi, Yul, kau bersedia kan, jika ayah menerima lamaran seseorang untukmu?"(Memandang Yulia yang terkejut).

Yulia : "Apa?! Ayah tidak salah?" (Tangannya bergerak refleks dengan ekspresi kaget dan panik).

Ummi Hasan : "Kau kenapa jadi menjerit? Hentikan tanganmu yang terus mengibas-ngibas lalat itu. Tak sopan sama orang tua."

Yulia : "Aku tidak mau dijodohkan!"

Pak Yoga : "Umurmu sudah dua puluh tiga, Yulia. Sehari-hari kau habiskan dengan kegiatan unfaedah. Kau itu anak gadis, bukan bujangan. Aku tak mau lagi mendengar alasanmu, Yul. Dua pekan ini kuberi waktu. Kalau tidak juga membawa calon, aku akan menerima pinangan dari sahabatku untukmu." (Kalem, tidak terintimidasi sikap Yulia yang protes.)

Yulia : "Apaaa? Dengan sahabat Ayah? Ayah mau menjodohkanku dengan orang tua? Ayah!" (Hampir menangis).

Terdengar suara salakan anjing di depan rumah. Pak Yoga melongok lewat jendela dan segera berdiri.

Pak Yoga : "Kau urus anakmu, Um. Aku mau berburu dulu, si Warman sudah datang."

Cut to.


Scene 2 : EXT. Halaman rumah (pagi)

Sound effect: Suara anjing menyalak.

Cast : Pak Yoga

Pak Yoga cuek menuju kandang samping rumah tempat dua anjingnya berada. Kemudian segera pergi menemui temannya yang menunggu di depan.

Cut to.


Scene 3 : INT. Ruang tamu(pagi).

Cast: Yulia dan Ummi Hasan

Dialog :

Yulia : "Ummi, aku tak mau dijodohkan, apalagi sama orang tua." (Menangis kekanakan).

Ummi Hasan : "Bukan dengan sahabat ayahmu, Yul. Tapi dengan anaknya."( Gemas).

Yulia selalu begini jika membahas tentang perjodohan. Banyak lelaki datang melamar tapi selalu ditolak dengan berbagai alasan. Ummi Hasan mulai keder dengan omongan tetangga. Apalagi dia juga mulai iri melihat tetangga sebelah rumah menggendong cucu saban hari.

Yulia : "Aku belum siap menikah, Ummi. Aku masih mau menikmati kebebasan. Nanti kalau menikah, aku tidak akan punya waktu lagi. Lagi pula, aku tidak mungkin bisa hidup bersama seseorang yang tidak kusuka."

Ummi Hasan : (Menghela napas) "Yul, umurmu sudah matang untuk menikah. Ummi dan ayah ingin punya menantu, ingin segera menimang cucu. Kau pun nanti akan tenang karena tujuan hidupmu sudah jelas. Ummi sungguh heran dengan anak gadis zaman sekarang, kenapa menganggap pernikahan itu mengerikan? Padahal nikah itu enak, lho, Yul. Di rumah ngurus anak dan suami, dapat pahala, bahagia pula. Lihatlah ummimu ini begit..." (terpotong)

Yulia : (menggerutu) "Aku belum mau menikah, Ummi. Kalau mau punya mantu cepat, suruh saja Hanifa, atau si Rahmi. Anak Ummi, kan, bukan hanya aku."

Ummi Hasan: "Adik-adikmu masih kuliah, Yul. Lagian kau kan anak pertama. Ayo, pikirkan dulu. Ummi sudah bertemu calonmu itu. Dia baik dan mapan. Kau tidak akan menyesal."

Yulia : "Dasar Ummi matre. Biar kucari saja seseorang yang bisa membuatku mau menikah dengannya dari pada dijodohkan. Dah jaman milenial kok masih dijodohkan, sih Ummi." (Merajuk ke kamar).

Ummi Hasan : (Geleng-geleng kepala).


Cut to.


Scene 4 : INT. Kamar Yulia nuansa biru tosca (siang).

Cast : Yulia

Yulia telungkup sambil menatap foto seorang lelaki tampan berjenggot tipis. Lelaki impiannya. Seorang penulis yang sedang naik daun. Karya-karyanya selalu best seller. Dia pernah berjumpa sekali di acara launching buku di aula kecamatan.

Selain tulisannya yang enak dibaca, Yulia sangat kepincut dengan pribadi humble dan sopan si penulis. Sejak itu Yulia menjadi fans setia dan malah jadi jatuh cinta.

Tapi Yulia tak bisa melakukan apa-apa. Dia tidak pede untuk mendekatkan diri dan memilih mencintai diam-diam selama enam bulan ini.

Cut to.


Scene 5 : INT. Kamar Yulia (malam).

Dua minggu kemudian.

Cast : Yulia dan Hanifa.

Jalanan depan rumah gelap dan basah oleh hujan. Satu dua kendaraan melintas membelah gerimis. Yulia berdiri di dekat jendela menatap malam berhujan dengan tak bergairah.

Yulia akhirnya menyerah dan bersedia menerima perjodohan dari ayahnya. Malam ini adalah pertemuan dua keluarga. Adik-adik, ayah dan ibunya begitu semangat. Dia sendiri yang merasa lemas meski sudah memutuskan.

Yulia masih memandangi foto bergantian dengan hujan di luar ketika dua mobil Avanza masuk pekarangan. Tak lama Hanifa masuk ke kamarnya.

Dialog :

Hanifa : "Uni, ayo keluar. Mereka sudah datang." (Menghampiri Yulia yang bergeming.)

Hanifa : (Meraih foto di genggaman Yulia) "Ini foto siapa? Boy? Si penulis itu? Kok fotonya ada sama Uni?" (Bengong sejenak, lalu terbelalak) Un? Ada hubungan apa sama Da Boy?"

Yulia : (Kalem) "Tidak ada."

Hanifa : "Jangan bohong, Kak. Uni pacaran sama Da Boy selama ini? Pantaslah Uni tidak bahagia dengan pernikahan ini."

Yulia : "Astaga. Jangan sepolos itu, Hanifa. Siapa juga yang bahagia dijodohkan!" (Kesal melihat mata bulat adiknya berapi-api).

Hanifa : "Uni beneran pacaran sama Uda Boy? Ayolah, Uni, jawab aku!" (Mendesak).

Yulia : "Kenapa emangnya? Kalau aku pacaran sama dia, kau akan memintanya datang untuk membatalkan perjodohan ini?"

Hanifa : "Uni!"

Yulia : (Kaget dengan reaksi Hanifa yang terlihat schok). 'Kenapa Hanifa jadi begini? Apa dia juga suka Da Boy?' (Monolog).

Hanifa : "Uni ngapain aja sama dia? Kok, Uni bisa-bisanya punya hubungan? Jangan jadi pelakor, Uni!"

Yulia : "Apa?! Pelakor?" (Makin kaget).

Hanifa : "Iya. Uni tahu, kan, kalau Da Boy sudah beristri? Untunglah, syukurlah ya Allah, Uni mau menerima perjodohan ini. Setidaknya Uni tidak akan menjadi pelakor lagi. Oh ya, ampun. Bagaimana aku tidak tahu uniku ada affair dengan penulis itu? Kenapa Uni tidak pernah cerita? Ah, sudahlah! Ayo kita keluar dulu, tamu sudah lama menunggu!" (Meracau panjang lebar).

Yulia : (Bengong) "Apa kau bilang, Ipah?" (Tercekat).

Ipah adalah panggilan kesayangan Yulia ketika adik cerewetnya itu membuatnya terkejut atau bingung.

Hanifa : (Menyanggah cepat) "Aku bukan Ipah! Enak aja di Ipah-ipahin!" (Manyun).

Yulia : "Oke oke. Maaf. Kau bilang, Da Boy sudah beristri? Kau tidak sedang menyebar hoax, kan?" (Memegang tangan Hanifa).

Hanifa : "Aku, kan, berteman sama ponakan Da Boy itu. Dia baru sebulan lalu pindah ke kost-ku. Kalau tidak percaya, biar kutelepon dia sekarang. Lagian, Uni ngapain sih pacaran sama penulis? Apa menariknya? Sudah beristri pula!"

Yulia : (Terdiam beberapa saat. Matanya mulai berkaca-kaca. Ada rasa sakit di dadanya.)

Hanifa : "Ayolah. Nanti Ayah marah." (Segera beranjak).

Yulia membuang foto di tangan, mengelap ujung mata dengan jari, lalu mengikuti adiknya.

Cut to.


Scene 6 : INT. Ruang Tamu (malam)

Cast : Yulia, Hanifa, Pak Yoga, Ummi Hasan, Hasan adik bontot Yulia, Empat perempuan sebaya Ummi Hasan dan Tiga Lelaki lain.

Dialog :

Pak Yoga : (Semringah begitu melihat Yulia) "Yulia, kemari, Nak. Kenalkan ini Pak Erik temannya Ayah. Ini istri beliau, Bu Silvia."

Yulia : (Menyalami satu per satu tamu dalam ruangan dengan gugup. Kata-kata Hanifa masih terngiang di telinganya).

Pak Yoga : " Ah ya, dan itu yang di ujung, dia yang Insyaallah akan jadi menantuku. Boy."

Yulia : (Terkejut. Berharap salah dengar dan salah orang.Tak berani mengangkat muka).

Boy : Halo, Yulia. Kenalkan, aku Boy." (Tersenyum manis).

Yulia : (Linglung. Berharap matanya salah lihat. Tiba-tiba dia ingat kata-kata Hanifa).

Yulia : 'Da Boy sudah beristri! Lalu mau apa dia datang kemari? Jangan-jangan ia menipu mereka semua! Jangan-jangan aku diminta jadi istri kedua!' (Monolog).

Mata Yulia menjelajah cepat isi ruangan mencari keberadaan Hanifa. Bibirnya mengatup tegang.

Hanifa : "Kejutaaaan!" (Muncul dari balik pintu dapur bersama Rahmi, dan seorang gadis asing bersamanya. Ponakan Boy.)

Yulia : (Benar-benar kaget, tak sanggup bersuara).

Hanifa : "Kejutan, Unii. Selamat ya. Da Boy sebenarnya masih lajang. Tadi sengaja mau bikin Uni semaput dulu. Hehehe ... Maaf yaa, love you, muaaah." (kiss jauh).

Yulia : "Kau ini, Ipah ...." (Pipi merah merona. Antara malu dan bahagia).

Semua orang di ruangan tertawa.

Sound effect : Lagu berirama ceria.


FADE OUT

CREDIT TITLE
Diubah oleh sofiyuen 01-12-2019 06:38
sylviafizzhiadh
marsetee
sebelahblog
sebelahblog dan 7 lainnya memberi reputasi
8
1.8K
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.