Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bpln.bossAvatar border
TS
bpln.boss
Vaginismus, Penyebab Vagina Menutup dan Nyeri Saat Hubungan Seks

Vaginismus, Penyebab Vagina Menutup dan Nyeri Saat Hubungan Seks
Ilustrasi vagina. Foto: shutterstock

Vaginismus! Gangguan seksual yang satu ini hanya menyerang wanita. Vaginismus terjadi ketika otot di sekitar vaginamengalami kontraksi berlebihan, mengakibatkan nyeri saat berhubungan seks, dan kesulitan saat berhubungan intim

Ketegangan otot ini akan menyulitkan penetrasi, bahkan dalam beberapa kasus, penis sama sekali tak bisa masuk ke dalam vagina. Dalam kondisi ini, otot di sekitar kemaluan menegang dan membuat vagina seakan tertutup.


Vaginismus dapat berlangsung selamanya maupun sementara, dan bisa dialami oleh perempuan di usia berapa saja. Kondisi macam ini dapat menghambat hubungan intim. Menyebabkan rasa sakit bagi perempuan, kesulitan bagi laki-laki, dan bisa berujung pada rasa tidak puas saat aktivitas seksual. 


“Vaginismus dikategorikan sebagai kontraksi otot yang tidak disadari dan tidak dapat dikendalikan,” ujar dr Ni Komang Yeni, Sp.OG, yang berpraktik di Bamed Women’s Clinic. “Sebagian besar wanita dengan vaginismus selalu dianggap rendah, dianggap bukan perempuan yang sempurna, seakan mengalami cacat.”




Vaginismus, Penyebab Vagina Menutup dan Nyeri Saat Hubungan Seks
dr Ni Komang Yeni, Sp.OG (tengah), saat mengisi seminar vaginismus. Foto: kumparan/selli nisrina faradila

Penyebab vaginismus dibagi menjadi dua, penyebab organik atau fisik dan penyebab anorganik atau psikologis, yang secara rinci berikut:



Penyebab Fisik:




Sensitivitas yang berbeda pada serabut saraf di mulut vagina

Luka atau inflamasi pada vagina

Efek samping dari pengobatan tertentu, misalnya kemoterapi

Vagina kering dan sulit meregang

Penyebab Psikologis:




Stres berlebih

Reaksi negatif yang berlebihan terhadap stimulasi seks

Pendidikan sangat konservatif (tak punya bekal pendidikan seks yang memadai)

Kecemasan berlebih, seperti perasaan tak ingin berpisah dengan ibu meski sudah menikah

Tidak percaya pada pasangan

Adanya riwayat pelecehan seksual atau trauma pada hubungan seks sebelumnya

Orientasi seks yang berbeda


Berbeda dengan masalah seksual lain yang kerap juga dipicu oleh gaya hidup, vaginismus sebagian besar disebabkan oleh kondisi emosional. Tak ada kaitan vaginismus dengan pola makan atau kurangnya olahraga.


Kesalahan lain sering yang terjadi, ketika vaginismus dibiarkan tanpa penanganan medis. Kondisi ini dinilai sebagai "cacat" yang tak bisa diobati, sehingga dokter kerap menemukan pasien yang bercerai karena sang istri dianggap secara lahiriah tak mampu merespons rangsangan seksual dari suaminya. “Ini perceraian yang sia-sia,” ujar dr Ni Komang Yeni.


Padahal, banyak kasus vaginismus berhasil sembuh usai menjalani pengobatan dan terapi. Adapun prosedur penyembuhan membutuhkan kolaborasi antara psikiater dan ginekolog. Yang perlu dicatat, butuh kemauan dari perempuan untuk tak malu dalam mengkomunikasikan kondisinya, baik kepada pasangan maupun kepada dokter.

https://kumparan.com/kumparansains/v...s-1sKrPVc5eD9


tolong bantu ramaikan thread vagina di lounge
tentang bentuk vagina

https://www.kaskus.co.id/thread/5de1...ile&med=thread
emoticon-Shakehand2
Diubah oleh bpln.boss 30-11-2019 02:57
pujanggasenja
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 3 lainnya memberi reputasi
4
6.6K
16
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.