Kesensitivan di era sekarang ini sangat rentan. Tak jarang langsung menanggapinya miring tatkala sebuah kasus viral dengan tanpa disadari terbawa arus netizen lain terseret ikut-ikutan men-jugde-nya negatif tanpa memahami betul yang sesungguhnya terjadi.
Seperti pada kasus yang menghangat menjadi trending topik di twitter yang ramai-ramai menghujat Ningsih Tinampi, paranormal pengobatan alternatif.
Seperti dilansir dari Tribun Bogor.com (29/11/2019) warganet terkadang paling pintar dan paling tau dalam menyikapi sesuatu yang sebetulnya hanya korban dari arus komentar-komentar netizen lain padahal secara utuh dia tidak mengetahui dan memahami betul yang sebenarnya terjadi.
Kasus Ningsih Tinampu mencuat panas akibat salah dalam melihat kasusnya secara utuh. Warganet hanya mengetahui penggalan cerita dari peristiwa yang sebenarnya dan siapapun akan langsung berfikir buruk dan negatif manakala hanya membaca sepenggal kalimat, "Ningsih Tinampi Salahkan Pasien Korban Pemerkosaan."
Siapapun akan ikut terjebak untuk ikut mengomentari dengan hujatan yang entah siapa netizen pertama yang membuat kalimat headline seperti itu.
Dilansir dari tribunnews.com (29/11/2019) Ningsih Tinampi membeberkan kejadian yang sesungguhnya sehiangga mematahkan "Headline" negatif itu. Dalam video pengobatan salah satu pasiennya yang diunggah di kanal Youtube tersebut sebenarnya yang terjadi bahwa Ningsih Tinampi sedang mengibati pasien wanita yang terkena santet bernama "santet kuntilanak" bukan pasien korban pemerkosaan.
Dalam proses pengobatan itu mahluk halus kuntilanak merasuki tubuh pasiennya sehingga terjadi konunikasi. Si kuntilanak mengaku diakhir hidupnya dia meninggal akibat dirudapaksa. Ucapan itu keluar dari mulut pasien yang dirasukinya.
Pada situasi ini Ningsih Tinampi memang menyalahkan si kuntilanak dengan mengatakan,
"Orang yang dirudapaksa jangan salahkan orang yang merudapaksa, karena orang yang merudapaksa itu nafsu datangnya dari orang yang dirudapaksa, ini semua salahe wonge (korban) salahe wedok'e (salah si perempuan).
Dan dia pakai baju yang minim-minim dan dia selalu genit di depan orang, jadi itu membuat muncul pemerkosaan.
Jadi pemerkosaan bukan berarti yang salah si pemerkosa.
Tapi bagi aku yang salah ya yang dirudapaksa, dilecehkan, karena dipamer-pamerin. Sama saja kayak sedekah," ucap Ningsih Tinampi, seperti dikutip dari Tribunnews.com (29/11/2019).
"Sedekah?," tanya wanita pasiennya yang dirasuki kuntilanak.
"Ya, sedekah untukmu (sedekah gigimu)," ujar Bu Ning lebih lanjut.
Penggalan percakapan inilah yang kemudian menjadi bom yang meledak sehingga ramai-ramai menghujatnya dalam baik dalam komentar di kanal Youtube, Ningsih Tinampi, Jumat (29/11/2019) ataupun di twitter.
Intinya adalah percakapan itu terjadi antara Ningsih Tinampi dengan kuntilanak yang merasuki tubuh pasiennya yang sedang diobati akibat santet kuntilanak.
Berikut sejumlah petikan komentar negatif menyikapi kasus ini, seperti dilansir dari akun twitter, Ningsih Tinampi, Jumat (29/11/2019);
"Entah apa yang merasukimu Buuu...," tulis kun Twitter Arthuria Pendragon.
"Btw bu ning ini siapa? ba****an amat dah jadi perempuan malah belain pemerkosa..," tulis akun Twitter @@Cangkemaaann5.
"Alih-alih bantu malah sibuk meyalahkan korban. Mau dibilang video ini bercanda pun gak lucu dan membuat saya terpicu untuk ikut #GerakBersama lawan kekerasan seksual! #16HAKTP," tulis akun Twitter @berdoeritadjam.**
Nah, pelajaran dari kasus ini sebelum ikut terseret dalam hujatan masal sebaiknya pahami dahulu dalam membaca dan menilai yang sebenarnya terjadi agar kita terhindarkan dari rasa ikut-ikutan membenci, menghujat pada sesuatu yang ternyata tidak seperti yang kita sangkakan. **