Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa ramalannya terhadap situasi perekonomian dunia satu tahun lalu telah menjadi kenyataan.

Kala menjadi pembicara kunci dalam Pertemuan Tahunan IMF - World Bank, Bali, Jokowi sempat menggambarkan

Game of Thrones merupakan serial yang tayang di HBO dan merupakan adaptasi dari seri novel A Song of Ice and Fire Karya George Raymond Richard Martin. Dalam serial ini, diketahui ada ancaman nyata bagi kerajaan yang dikisahkan dalam serial tersebut.


Ancaman ini berupa musim salju berkepanjangan yang membawa pasukan mati atau disebut Wights. 


Kisah ini digambarkan Jokowi dalam menyikapi situasi perekonomian dunia yang semakin dipenuhi ketidakpastian. Mulai dari friksi dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, hingga situasi geopolitik lainnya.

"Setahun lalu dalam Annual Meeting Bank Dunia di Bali, saya menyampaikan bahwa akan datang musim dingin. Winter is Coming. Dan sekarang coming-nya betul-betul ada," kata Jokowi.

Ramalan Jokowi terefleksikan dari situasi ekonomi dunia yang makin tidak menentu. Bahkan dalam , ketidakpastian ini akan terus berlanjut.

"Dia menyampaikan Presiden Jokowi, 2020 hati-hati kemungkinan yang namanya pertumbuhan ekonomi global masih akan turun lagi. Jadi kita harus memiliki strategis khusus agar keluar dari terpaan," jelasnya.

Situasi yang terjadi sepanjang tahun ini memang cukup memberikan tekanan terhadap perekonomian nasional. Hal itu terlihat jelas dari angka pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cenderung stagnan di angka 5%.

"Kita ini di bawah Tiongkok dan India, baru Indonesia, keempat Amerika. Kita di atas Amerika untuk pertumbuhan ekonomi. Kalau tidak bersyukur, sekali lagi kufur nikmat," tegas Jokowi.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo pun tak memungkiri, bahwa musim dingin yang digambarkan Jokowi telah menjadi kenyataan. Indonesia, mau tidak mau harus menghadapinya.

"Musim dingin telah tiba. Kita harus mampu menghadapinya," tegas Jokowi. 


sumur

https://www.cnbcindonesia.com/news/2...-ri-kedinginan