Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ZenMan1Avatar border
TS
ZenMan1
IHSG di Bawah 6.000, Asing Sudah Kabur Rp 3,1 T
IHSG di Bawah 6.000, Asing Sudah Kabur Rp 3,1 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus tertekan dalam 7 hari terakhir dan keluar dari level 6.000. Selama periode tersebut, investor asing juga tercatat banyak keluar dari pasar saham domestik.

Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam 7 hari perdangan terakhir total nilai jual bersih (net sell) investor asing tercatat mencapai Rp 3,1 triliun. Asing tampaknya khawatir dengan perkembangan hubungan dagang AS dengan China dan penurunan nilai traksaksi di bursa saham domestik akibat penarik dana (redemption) yang dilakukan sejumlah manajer investasi.

Lalu saham apa saja yang banyak dilepas oleh investor asing dalam sepekan terakhir? Data BEI menunjukkan saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang paling banyak di lepas asing senilai Rp 555,24 miliar dan harga saham terkoreksi 4,2% dalam sepekan.

Lalu saham PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) yang dilepas asing senilai Rp 480,92 miliar dan saham terkoreksi 4,10%. Demikian pula saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang dilego asing hingga Rp 296,51 miliar dan harga saham turun 0,63%.


Lalu saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dilepas asing senilai Rp 295,62 miliar, harga saham turun 2,47%. Terbesar kelima adalah saham PT Astra International Tbk (ASII) dilepas asing senilai Rp 254,05 miliar dan harga saham terkoreksi 2,26%.

Perkembangan terakhir hungangan dagan AS-China terganggu oleh dukungan yang ditunjukkan oleh Presiden AS Donald Trump terhadap demonstrasi di Hong Kong. Pada hari Rabu waktu setempat (27/11/2019), Trump resmi menandatangani dua RUU terkait demonstrasi di Hong Kong yang pada intinya memberikan dukungan bagi para demonstran di sana.

RUU pertama akan memberikan mandat bagi Kementerian Luar Negeri AS untuk melakukan penilaian terkait dengan kekuasaan yang dimiliki oleh Hong Kong dalam mengatur wilayahnya sendiri. Jika China terlalu banyak mengintervensi Hong Kong sehingga membuat kekuasaan untuk mengatur wilayahnya sendiri menjadi lemah, status spesial yang kini diberikan oleh AS terhadap Hong Kong di bidang perdagangan bisa dicabut.

Untuk diketahui, status spesial yang dimaksud membebaskan Hong Kong dari bea masuk yang dibebankan oleh AS terhadap produk-produk impor asal China. RUU pertama tersebut juga membuka kemungkinan dikenakannya sanksi terhadap pihak-pihak yang dianggap bertanggung jawab terhadap pelanggaran hak asasi manusia di Hong Kong.

Sementara itu, RUU kedua akan melarang penjualan dari perlengkapan yang selama ini digunakan pihak kepolisian Hong Kong dalam menghadapi demonstran, gas air mata dan peluru karet misalnya.

Lantas, dukungan yang diberikan oleh Trump terhadap demonstran di Hong Kong berpotensi membuat kesepakatan dagang tahap satu antara AS dan China menjadi gagal diteken. Sebelumnya, China menyebut bahwa digolkannya dua RUU terkait demonstrasi di Hong Kong oleh Kongres AS sebagai campur tangan dari pihak AS terhadap urusan domestik China.

Bahkan, China sudah kembali menunjukkan kemurkaannya pasca Trump menandatangani dua RUU terkait demonstrasi di Hong Kong. Kemarin (28/11/2019), Kementerian Luar Negeri China menyatakan bahwa AS memiliki niat jahat dan skenario yang saat ini sedang dimainkan oleh AS akan gagal.
Perang Dagang tekan IHSG di Bawah 6.000

sumur

https://www.cnbcindonesia.com/market...-kabur-rp-31-t

sebelahblog
4iinch
4iinch dan sebelahblog memberi reputasi
2
1K
21
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.