Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

the.commandosAvatar border
TS
the.commandos
Investasi Hyundai Motor akan serap sebanyak 3.500 tenaga kerja


KONTAN.CO.ID - KOREA SELATAN. Menko Maritim dan Investasi Luhut B. Pandjaitan mengaku bahagia menyaksikan penandatangan Perjanjian Kerja Sama (MoU) antara pemerintah Indonesia yang diwakili Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dengan CEO Hyundai Motor Company, Won Hee Lee, Selasa (26/11).




“Sesuai keinginan pemerintah untuk menjadikan Indonesia bukan hanya pasar tetapi juga basis produksi,” kata Luhut usai mendampingi Presiden Jokowi mengunjungi pabrik mobil Hyundai seperti dikutip dari laman setkab.go.id. 

Menko Maritim dan Investasi itu juga menyampaikan, bahwa rencana investasi sebesar US$ 1,5 miliar yang akan dilakukan Hyundai untuk pabrik di Bekasi, Jawa Barat akan berlanjut.



“Kedua belah pihak bersama-sama ingin mengembangkan dan memproduksi kendaraan dengan model baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen Asia dan Australia,” jelas Luhut.

Serap 3.500 Tenaga Kerja

Sementara itu Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meyakini investasi Hyundai Motor ke Indonesia senilai US$ 1,5 miliar atau setara Rp 21,8 triliun akan memberikan nilai tambah yang besar untuk perekonomian Indonesia.


“Penyerapan 3.500 tenaga kerja dan pengembangan pusat pelatihan, penelitian, dan pengembangan mobil listrik,” kata Bahlil kepada wartawan usai mendampingi Presiden Jokowi mengunjungi pabrik Hyundai Motor Company, Ulsan, Korea Selatan (Korsel), Selasa (26/11).

Agar manfaat tersebut dapat lebih maksimal, Kepala BKPM akan meminta kepada pihak Hyundai agar dalam berproduksi memaksimalkan penggunaan bahan baku dalam negeri dan bekerja sama dengan pengusaha lokal.

“Seperti menggunakan bahan baterai dari Morowali, ban karet dari dalam negeri, sehingga nantinya semua mobil listrik yang diproduksi di Indonesia menggunakan bahan dari dalam negeri,” kata Bahlil. 

Realisasi investasi Hyundai Motor di Indonesia akan dilakukan dalam dua tahap, yaitu periode 2019-2021 dan selanjutnya 2022-2030.

“Pada tahap pertama, Hyundai akan fokus pada investasi pembuatan pabrik mobil dan akan mengekspor sedikitnya 50 persen dari total fase produksinya. Pada tahap kedua pada pengembangan pabrik mobil listrik, dan 70 persen produksinya akan diekspor,” jelas Bahlil.


Menurut Bahlil, Hyundai akan memulai produksinya pada 2021 dengan kapasitas 70.000 unit–250.000 unit per tahun, termasuk mobil listrik ke depannya

https://nasional.kontan.co.id/news/i...0-tenaga-kerja

mantul, sebelumnya setelah menjuarai WRC, membuktikan Hyundai bukan merek mobil kaleng2
Diubah oleh the.commandos 29-11-2019 01:00
kolollolok
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 2 lainnya memberi reputasi
3
876
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.