Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonomi AS tumbuh selama periode Juli-September. Hal tersebut didorong oleh ekspor yang lebih tinggi dan investasi residensial.

Menurut pembacaan kedua yang dirilis oleh Kementerian Perdagangan AS, Rabu (27/11/19), Produk Domestik Bruto (PDB) tumbuh 2,1% pada periode kuartal III-2019 (quarterly annualized), lebih tinggi dari pembacaan awal yang sebesar 1,9%.

Capaian tersebut juga lebih tinggi ketimbang konsensus yang memperkirakan bahwa laju pertumbuhan ekonomi AS tak akan direvisi alias tetap di level 1,9%, seperti dilansir dari Forex Factory. Sektor bisnis berkontribusi hampir 0,2 poin ke perhitungan pertumbuhan ekonomi.


"Singkatnya, sedikit lebih kuat dari sebelumnya, terutama karena inventaris. Data itu terus menunjukkan perlambatan pertumbuhan, tetapi tidak secara dramatis," kata ekonom Jim O'Sullivan dari High Frequency Economics, seperti dilansir dari AFP, Kamis (28/11/2019).

Konsumsi, yang menjadi motor utama penggerak ekonomi AS (menyumbang 70% dari total PDB), tumbuh 2,9%, dengan kenaikan yang kuat dalam belanja barang tahan lama seperti mobil atau peralatan. Namun, pertumbuhan konsumsi yang sebesar 2,9% tersebut jauh lebih kecil dari capaian kuartal sebelumnya.

Investasi di pasar real estate melonjak 5,1%, terkuat dalam dua tahun, didorong oleh rendahnya tingkat suku bunga.

Ekspor, yang sempat turun 5,7% kala perang dagang sedang panas-panasnya di kuartal II-2019, sedikit membaik di kuartal III-2019 dengan membukukan kenaikan sebesar 0,9%. Sementara itu, impor lebih kuat dari pembacaan sebelumnya dengan pertumbuhan sebesar 0,8%.

Namun, para ekonom mencatat bahwa perkembangan yang baik tentang perekonomian tersebut akan dibayangi oleh beberapa hal yang masih memprihatinkan, tercermin dari survei nasional yang dilakukan oleh The Federal Reserve selaku bank sentral AS. Survei tersebut menunjukkan berlanjutnya kekhawatiran terkait dengan dampak perang dagang AS-China.

sumur

https://www.cnbcindonesia.com/market...ih-bisa-tumbuh

hahaiyaaaa cilakaa luewaaa welasss waaaa katanyeeee ada bilang ekonomi amrik bakalan turun ke 1%. tukang tifuuu ga jauh2 dari akarnya