Kaskus

Entertainment

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nofivinovieAvatar border
TS
nofivinovie
[Script Film Pendek] Retak Melampaui Tara
[Script Film Pendek] Retak Melampaui Tara

Naskah Film Pendek
Retak Melampaui Tara
Oleh nofivinovie

Premis : Indah sangat mencintai Wira dan bersedia memberikan apa saja untuk pemuda itu, hingga akhirnya hamil dan mereka berencana menikah.

Sinopsis: Indah begitu tergila-gila kepada Wira yang merupakan sosok populer di kampus mereka. Setengah mati ia berusaha menyimpan perasaan kepada Wira. Hingga akhirnya Wira merasa Indah cukup menarik untuk didekati. Mereka tenggelam dalam romansa hingga kebablasan. Indah hamil dan membuat mereka memutuskan untuk menikah. Tapi siapa sangka Wira justru meninggal karena kecelakaan saat perjalanan menuju sesi pemotretan menjelang pernikahan.


FADE IN

SCENE 1. INT. KAMAR HOTEL. MALAM

CAST : Indah (21 tahun) dan Wira (21 tahun)

Indah dan Wira erdiri berhadapan, saling menggenggam tangan. Mata saling tatap. Indah tersenyum kikuk.

CAMERA: LONG SHOT ke kamar hotel di mana Indah dan Wira berada, lalu MOVE TO Indah dan Wira CLOSE UP.

SOUND EFFECT: Melodi romantis

DIALOG :
Indah: "Kenapa kita ke sini?"
Wira: "Kenapa?" (menatap Indah lebih dalam sambil tersenyum)
Indah: "Aku belum pernah ke tempat seperti ini bersama laki-laki sebelumnya."
Wira: "Kata kamu, kamu cinta banget sama aku?" (mengerutkan dahi)
Indah: "Iya, tapi apa hubungannya?"
Wira: "Buktikan di sini!" (berbisik, kemudian memajukan wajah bermaksud mencium bibir Indah, tapi cewek itu menjauhkan wajahnya)
Indah: "Bagaimana caranya?"
Wira: "Ikuti aku!" (memajukan wajah kembali untuk mencium bibir Indah)

FADE OUT

FADE IN

SCENE 2. INT. KAMAR HOTEL. PAGI

CAST: Indah dan Wira

CAMERA : LONG SHOT ke kamar hotel di mana Indah dan Wira terlelap, lalu Indah bangun dari tidurnya dalam keadaan hanya berselimut kemudian duduk. Tidak begitu lama, Wira ikut bangun dan menoleh ke Indah yang termenung.

DIALOG:
Wira: "Hei, udah bangun." (tangannya mengacak rambut Indah yang berantakan)
Indah: "Aku takut." (menunduk dan menutup wajah dengan kedua telapak tangannya)
Wira: (merangkul bahu Indah kemudian membawanya ke dalam pelukan) "Takut aku ninggalin kamu?"
Indah: "Aku sudah kotor sekarang." (tergugu)
Wira: (mengencangkan pelukan) "Aku janji nggak akan ninggalin kamu. Apalagi aku udah tahu kamu benar-benar cinta sama aku sampai-sampai memberikan hal paling berharga buat aku."
Indah: "Aku berharap kamu nggak ingkar janji."
Wira: (menggeleng mantap) "Nggak akan. Percaya sama aku. Udah dong nangisnya. (tersenyum sambil menowel hidung Indah yang membuat Indah tersipu)

FADE OUT

FADE IN

SCENE 3. INT./EXT. KORIDOR KAMPUS BINA INFORMATIKA. SIANG

CAST : Indah, Wira, dan mahasiswa-mahasiswa lain

CAMERA : LONG SHOT ke arah koridor di mana Indah berjalan dengan bergelayut manja lengan kiri Wira. Wira tampak tersenyum semringah MOVE TO mahasiswa-mahasiswi yang berlalu lalang dan menatap heran keduanya.

CUT TO

SCENE 4. INT. KANTIN KAMPUS BINA INFORMATIKA. SIANG

CAST : Indah, Wira, dan mahasiswa-mahasiswi lain.

Indah dan Wira sedang menunggu makanan. Di sekeliling mereka ada mahasiswa-mahasiswi lain yang saling berbisik.

DIALOG:
Indah: "Mereka kenapa, sih, selalu berbisik-bisik?" (raut cemberut)
Wira: "Mereka cuma iri." (mengelus punggung tangan Indah sekilas)
Indah: "Apa aku nggak pantas jadi pacar kamu?"
Wira: (tertawa) "Siapa bilang? Udah, pokoknya kamu harus percaya, hati aku cuma untuk kamu."
Indah: "Kamu yakin?"
Wira: "Aku nggak pernah seyakin ini. Kamu harus percaya sama aku. Entah kenapa hatiku nyaman saat bareng kamu."
Indah: "Gombal!" (menarik hidung Wira)

CAMERA : LONG SHOT suasana makan siang di kantin MOVE TO Indah dan Wira(CLOSE UP).

SOUND-EFFECT : Suara gaduh kantin dan denting peralatan makan.

FADE OUT

FADE IN

SCENE 5. INT. RUANG MAKAN RUMAH INDAH. PAGI

CAST: Indah dan keluarganya (Mama (50 tahun), Papa (55 tahun), adik (15 tahun, laki-laki), dan kakaknya (30 tahun, laki-laki))

ENAM BULAN KEMUDIAN

Indah sedang sarapan dengan keluarganya. Papanya di ujung meja. Mama berhadapan dengan kakaknya, dan Indah berhadapan dengan adiknya.

DIALOG:
Mama: "Kamu kenapa makannya nggak selera gitu?" (menatap heran ke arah Indah yang sedang mengaduk-aduk nasi goreng di piringnya tanpa selera)
Indah: (Menoleh ke arah mamanya) "Indah nggak selera makan."
Papa: "Kamu biasanya suka banget nasi goreng." (Papanya ikut heran sampai berhenti mengunyah, adik dan kakaknya ikut menatap Indah tidak percaya)
Adik: "Kesambet kayaknya, Pa."
Kakak: "Hush!" (menyikut adiknya)
Indah: "Hoek!" (berlari meninggalkan meja makan. Semua mata kembali tertuju kepadanya. Tidak lama, mamanya menyusul.)

CAMERA: LONG SHOT ke ruang makan  MOVE TO Mama, Indah, Papa, Adik, Kakak (CLOSE UP) bergantian. Kembali CLOSE UP ke Indah MOVE TO mama.

CUT TO

SCENE 6. INT. KAMAR MANDI. PAGI

CAST : Indah dan Mama.

Indah muntah-muntah di wastafel. Mamanya datang dan membantu Indah mengeluarkan isi perutnya dengan memijit tengkuk cewek itu pelan. Wajah mamanya terlihat khawatir.

DIALOG:
Mama: "Kamu sakit? Nggak usah ngampus hari ini, ke dokter aja, ya."
Indah: (menggeleng) "Nggak usah, Ma. Indah mungkin kecapaian aja, kok. Nanti kalau dibawa istirahat pasti sembuh."
Mama: "Ya sudah."

CAMERA : CLOSE UP ke Indah yang muntah-muntah MOVE TO Mama yang khawatir.

SOUND-EFFECT : Suara gemercik air keran.

CUT TO

SCENE 7. INT. KAMAR INDAH. MALAM

CAST: Indah dan mamanya.

Indah terbaring di ranjang dengan berselimut. Mamanya datang membawa makanan. Indah langsung menutup hidung saat mamanya mendekatkan makanan ke padanya. Indah tidak dapat menahan mual dan dengan tubuh yang lemas ia bergegas ke kamar mandi yang ada di sudut kamarnya. Mamanya meletakkan makanan di meja dan menatap pintu kamar mandi yang tertutup dengan tatapan nanar.

CAMERA : LONG SHOT kamar Indah, lalu MOVE TO Indah yang terbaring di ranjang CLOSE UP ke wajah Mamanya yang diliputi rasa cemas.

SOUND EFFECT : Musik tegang.

FADE OUT

FADE IN

SCENE 8. INT. KAMAR INDAH. PAGI

CAST: Indah dan mamanya.

Indah baru keluar dari kamar mandi yang ada di kamarnya saat mamanya masuk. Wajah Indah pucat dan berantakan. Mamanya tidak kalah kacau, wajah wanita setengah baya itu seperti ditekuk.

Mama: "Kamu udah enakan?"
Indah: "Masih mual, lemas, sama pusing."
Mama: "Kita ke dokter sekarang."
Indah: "Nggak usah lah, Ma." (Indah menuju ranjang dan duduk di sana. HP Indah berkedap-kedip, menampakkan wajah tampan Wira.)
Mama: "Siapa itu?"
Indah: "Teman, Ma." (pelan)
Mama: "Pacar kamu?" (tangannya diulurkan untuk meminta ponsel Indah.)

CAMERA : CLOSE UP ke Indah MOVE TO Mama, lalu ke ponsel yang bergambar panggilan Wira di layarnya (CLOSE UP).

CUT TO

SCENE 9. INT. KAMAR INDAH. PAGI

CAST: Indah dan mamanya.

Indah menatap kosong alat uji kehamilan di tangannya yang menunjukkan dua garis merah. Mamanya menahan kekecewaan yang mendalam hingga wajahnya terlihat sangat suram.

DIALOG:
Indah: "Maafin Indah, Ma. Indah sama sekali nggak bermaksud bikin Mama kecewa."
Mama: "Panggil dia ke sini sekarang!" (pergi)

CAMERA : CLOSE UP ke Indah dan mamanya.

Cut TO

SCENE 10. INT. RUANG TAMU RUMAH INDAH. PAGI

CAST: Wira, Indah, Mama, Kakak

Wira sudah datang dan siap disidang. Ia duduk berdampingan dengan Indah. Mamanya di sofa terpisah di samping kanan dan Kakak di sofa yang jiga terpisah di samping kiri.

DIALOG:
Kakak: "Sejak kapan kalian pacaran?" (menatap Wira tajam)
Wira: "Sekitar setengah tahun, Kak." (berusaha tenang)
Kakak: "Sudah sejauh mana hubungan kalian?"
Wira: "Masih dalam tahap saling mengenal."
Kakak: "Mengenal apa? Adik gue bunting, lo tahu?" (Mata Kakak melotot dan menunjuk wajah Wira dengan gemetar karena menahan marah)
Wira: (kaget dan menoleh kepada Indah) "Kamu hamil?"
Indah: "Belum ke dokter, tapi Mama suruh aku tes pake ini." (menyodorkan test pack.)
Kakak: "Gue nggak habis pikir, kenapa kalian melakukan hal konyol kayak gini? Umur kalian berapa? Mau jadi apa kalian?" (nada tinggi)
Wira: "Kakak dan Tante nggak usah khawatir, saya akan tanggung jawab. Memang saya mencintai Indah. Mau cepat atau lambat, ujungnya kami memang berencana menikah."
Mama: "Lalu kuliah kalian gimana? Saya nggak mau lihat anak dan cucu saya nantinya jadi gembel, terlunta-lunta, kelaparan."
Wira: "Percaya sama saya, Tan. Saya tidak akan pernah membuat anak dan cucu Tante menderita. Jadi kapan kami menikah? Minggu ini? Atau hari ini?"
Kakak: "Panggil orang tuamu ke sini. Kita bahas hal ini bersama. Lebih cepat lebih baik."
Wira: "Baik."

CAMERA: LONG SHOT ke ruang tamu rumah Indah MOVE TO Wira, Kakak, Indah, Mama bergantian (CLOSE UP).

SOUND EFFECT: musik tegang.

FADE OUT

FADE IN

SCENE 11. EXT. DI PANTAI. SORE

SEMINGGU KEMUDIAN

Indah sudah mengenakan gaun pengantin berwarna putih untuk sesi pemotretan menjelang pernikahan. Tapi Wira belum juga datang. Cowok itu bilang akan datang terlambat karena harus membeli bunga untuk keperluan foto. Tapi matahari bahkan hampir tenggelam, Wira belum juga muncul.

CAST: Indah, Kakak, dan Polisi.

DIALOG:
Kakak: "Mana si Wira?" (sibuk mengotak-atik kamera)
Indah: "Nggak tahu. Nggak ada kabar. Tunggu bentar lagi, Kak. Pasti datang."
Kakak: "Telepon, gih! Keburu gelap."
Indah: (Menaruh ponsel di dekat telinga kanannya) "Halo, kamu sampai mana?"
VOICE OVER (Polisi): "Halo, pemilik ponsel ini mengalami kecelakaan."
Kakak: (heran melihat ekspresi terkejut Indah) "Kenapa? Wira sampai mana? Indah!" (menghampiri Indah)

CAMERA: LONG SHOT ke lepas pantai. MOVE TO Indah dan Kakak bergantian (CLOSE UP).

SOUND EFFECT: Debur ombak, angin sepoi-sepoi, dan musik tegang.

CUT TO

SCENE 12. INT. / DI DEPAN RUANG OPERASI RUMAH SAKIT KITA MEDICA. MALAM

CAST: Indah, Kakak, Dokter, Mama dan Papa Wira (55 tahun)

Indah dan Kakak tergopoh mendekati kedua orang tua Wira yang sedang menunggu di depan ruang operasi. Saat yang bersamaan seorang dokter keluar dari ruangan itu yang langsung dikerubuti oleh mereka. Wajah mereka semua tegang.

DIALOG:
Mama Wira: "Bagaimana keadaan anak saya, Dok? Dia baik-baik saja, kan? Bisa sembuh, kan?"
Dokter: "Tim kami sudah melakukan usaha semaksimal yang kami bisa. Tapi Tuhan berkehendak lain. Saudara Wira dinyatakan meninggal karena pendarahan cukup parah di otaknya. Kami mohon maaf."(pergi)
Indah: (menangis pilu) "Bilang sama Indah ini mimpi, kan, Tante! Wira masih hidup, kan? Dia baik-baik aja, kan? Kami mau menikah. Wira udah janji. Wira nggak mungkin ingkarin."
Mama Wira: (merangkul bahu Indah dengan erat dan mengusap-usapnya berulang kali seolah memberi penghiburan) "Kami juga nggak percaya Wira akan pergi secepat ini. Dia anak Tante satu-satunya."
Indah: (Melepaskan rangkulan Mama Wira dan menjauh, kemudian duduk di bangku. Tangannya meremas perut) "Haruskah kamu lahir tanpa ayah, Nak?"

CAMERA: LONG SHOT ke ruang tunggu kamar operasi. MOVE TO Mama Wira, Dokter, Indah bergantian (CLOSE UP).

SOUND EFFECT: musik sedih.

FADE OUT

CREDIT TITTLE

END

[Script Film Pendek] Retak Melampaui Tara
Gambar: ini
Diubah oleh nofivinovie 28-11-2019 14:33
syafira87
anasabila
sebelahblog
sebelahblog dan 22 lainnya memberi reputasi
23
1.5K
42
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
KASKUS Official
924.4KThread88.1KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.