- Beranda
- Berita dan Politik
Ayah Menikah Lagi, Gadis Pelajar SMA Akhiri Hidupnya Dengan Gantung Diri
...
TS
agungsetiawa099
Ayah Menikah Lagi, Gadis Pelajar SMA Akhiri Hidupnya Dengan Gantung Diri
Diduga merasa kurang perhatian pasca ayahnya menikah lagi, seorang remaja putri pelajar SMA di Pematang Kerasaan Simalungun akhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Kitakini.news – Seorang gadis remaja 16 tahun berstatus pelajar, DS, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri dengan seutas tali di kamarnya. Warga Nagori Pematang Kerasaan, Simalungun itu diduga akhiri hidupnya lantaran frustrasi ayahnya menikah lagi sejak berpisah dengan ibunya saat dia masih kecil.
DS ditemukan tak bernyawa di dalam kamarnya, Sabtu (23/11/2019) lalu, sekitar pukul 18.35 WIB.
Informasi yang diperoleh, gadis berstatus pelajar sekolah menengah atas (SMA) itu merupakan anak dari ayah bernama Robi Sugara (41). Ayahnya itu pula yang pertama kali menemukan jasad DS pertama kali. Saat Robi tiba di rumahnya sepulang kerja, dia melihat kamar korban dalam keadaan tertutup. Selanjutnya, dia meminta dua anak tirinya yang juga saudara tiri korban, untuk memanggil korban.
Namun, setelah sekian lama pintu kamar diketuk dan memanggil korban, namun tidak ada jawaban sama sekali. Selanjutnya, anak tiri Robi berjalan menuju ke arah luar rumah berusaha melihat korban melalui jendela.
Seketika itu juga, anak tirinya berteriak menyatakan DS terlihat tergantung dengan seutas tali.
“Pak, kakak gantung diri,” teriaknya, setelah melihat di dalam kamar ternyata DS dalam keadaan tergantung.
Kepala Polsek Perdagangan, AKP Supendi, membenarkan peristiwa seorang gadis remaja bunuh diri.
“Melalui jendela bagian luar rumah, saksi melihat saudara tirinya (DS) ternyata dalam keadaan tergantung. Lalu menjerit dengan mengatakan kepada ayahnya,” sebut AKP Supendi, Minggu (24/11/2019).
Robi Sugara selanjutnya membuka pintu kamar dengan cara menendangnya. Setelah pintu kamar terbuka, dia mendapati korban sudah tak bernyawa dalam kondisi leher terjerat tali. Tali nilon itu digantungkan pada kayu atap rumah.
Dibantu tetangganya, Maruli Tua Situmorang (58), akhirnya Robi Sugara melepaskan jeratan tali di leher putrinya dan menurunkan korban untuk selanjutnya memindahkan korban ke ruang tamu.
“Saat anggota (petugas Polsek Perdagangan) tiba di TKP, orang tua kandung korban sudah melepas dan menurunkan korban dari ikatan tali dibantu saksi lainnya. Lalu korban mereka pindahkan ke ruang tamu,” kata AKP Supendi.
Tidak ada Tanda Kekerasan di Tubuh Pelajar yang Gantung Diri
Usai memeriksa keterangan saksi-saksi, olah tempat kejadian perkara (TKP), petugas selanjutnya membawa barang bukti berupa tali nilon yang panjangnya 3,5 meter berwarna putih. Baju kaos berwarna merah dan celana jin pendek berwarna hitam milik korban, juga dibawa.
Terhadap korban, juga dilakukan visum luar oleh pihak Puskesmas Marihat Bandar, yang dikepalai Dr Paula Netsy. Pihak keluarga juga menandatangani surat pernyataan.
“Hasil visum luar, disebutkan bahwa tubuh korban tidak ditemukan bekas luka pukulan atau penganiayaan. Adanya bekas ikatan kain sprei pada leher korban dan dari kemaluan korban ditemukan cairan berwarna putih layaknya korban bunuh diri. Keluarga korban menerima kematian korban dan menandatangani surat pernyataan,” ujar, AKP Supendi S.H, M.H.
Info Selengkapnya: https://kitakini.news/46353/diduga-f...-gantung-diri/
Sumber : https://kitakini.news/
Ilustrasi gantung diri. (Foto : merdeka.com)
Kitakini.news – Seorang gadis remaja 16 tahun berstatus pelajar, DS, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri dengan seutas tali di kamarnya. Warga Nagori Pematang Kerasaan, Simalungun itu diduga akhiri hidupnya lantaran frustrasi ayahnya menikah lagi sejak berpisah dengan ibunya saat dia masih kecil.
DS ditemukan tak bernyawa di dalam kamarnya, Sabtu (23/11/2019) lalu, sekitar pukul 18.35 WIB.
Informasi yang diperoleh, gadis berstatus pelajar sekolah menengah atas (SMA) itu merupakan anak dari ayah bernama Robi Sugara (41). Ayahnya itu pula yang pertama kali menemukan jasad DS pertama kali. Saat Robi tiba di rumahnya sepulang kerja, dia melihat kamar korban dalam keadaan tertutup. Selanjutnya, dia meminta dua anak tirinya yang juga saudara tiri korban, untuk memanggil korban.
Namun, setelah sekian lama pintu kamar diketuk dan memanggil korban, namun tidak ada jawaban sama sekali. Selanjutnya, anak tiri Robi berjalan menuju ke arah luar rumah berusaha melihat korban melalui jendela.
Seketika itu juga, anak tirinya berteriak menyatakan DS terlihat tergantung dengan seutas tali.
“Pak, kakak gantung diri,” teriaknya, setelah melihat di dalam kamar ternyata DS dalam keadaan tergantung.
Kepala Polsek Perdagangan, AKP Supendi, membenarkan peristiwa seorang gadis remaja bunuh diri.
“Melalui jendela bagian luar rumah, saksi melihat saudara tirinya (DS) ternyata dalam keadaan tergantung. Lalu menjerit dengan mengatakan kepada ayahnya,” sebut AKP Supendi, Minggu (24/11/2019).
Robi Sugara selanjutnya membuka pintu kamar dengan cara menendangnya. Setelah pintu kamar terbuka, dia mendapati korban sudah tak bernyawa dalam kondisi leher terjerat tali. Tali nilon itu digantungkan pada kayu atap rumah.
Dibantu tetangganya, Maruli Tua Situmorang (58), akhirnya Robi Sugara melepaskan jeratan tali di leher putrinya dan menurunkan korban untuk selanjutnya memindahkan korban ke ruang tamu.
“Saat anggota (petugas Polsek Perdagangan) tiba di TKP, orang tua kandung korban sudah melepas dan menurunkan korban dari ikatan tali dibantu saksi lainnya. Lalu korban mereka pindahkan ke ruang tamu,” kata AKP Supendi.
Tidak ada Tanda Kekerasan di Tubuh Pelajar yang Gantung Diri
Usai memeriksa keterangan saksi-saksi, olah tempat kejadian perkara (TKP), petugas selanjutnya membawa barang bukti berupa tali nilon yang panjangnya 3,5 meter berwarna putih. Baju kaos berwarna merah dan celana jin pendek berwarna hitam milik korban, juga dibawa.
Terhadap korban, juga dilakukan visum luar oleh pihak Puskesmas Marihat Bandar, yang dikepalai Dr Paula Netsy. Pihak keluarga juga menandatangani surat pernyataan.
“Hasil visum luar, disebutkan bahwa tubuh korban tidak ditemukan bekas luka pukulan atau penganiayaan. Adanya bekas ikatan kain sprei pada leher korban dan dari kemaluan korban ditemukan cairan berwarna putih layaknya korban bunuh diri. Keluarga korban menerima kematian korban dan menandatangani surat pernyataan,” ujar, AKP Supendi S.H, M.H.
Info Selengkapnya: https://kitakini.news/46353/diduga-f...-gantung-diri/
Sumber : https://kitakini.news/
4iinch dan 3 lainnya memberi reputasi
4
2.6K
22
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
672.1KThread•41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya