Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

maknakalaAvatar border
TS
maknakala
ARAB SEBELUM ISLAM DALAM ARKEOLOGI DAN SUDUT PANDANG HINDU

Mari berpikir sederhana.
Didunia digital, perdebatan akan Kab’bah Adalah sesuatu yang trending dan seru. Sebenarnya kita ga perlu meributkan hal itu, Karena konteksnya adalah kesejarahan. Sama seperti eropa yang telah berdamai Bahwa dulu mereka adalah penganut paganisme, walaupun sekarang mereka adalah penganut Nasrani..

Salah satu yang paling kontroversial adalah catatan sejaran yang diterbitkan oleh P.N Oak, dengan sebuah statement yang mengatakan bahwa Kabbah dahulunya adalah Kuil Dewa Shiwa. Ops, tunggu dulu, kita bahas bagaimana Sejarah tanah arab dari Sudut pandang PN. OAK.
Arva berasal dari bahasa sansekerta yang artiya adalah KUDA. Sthan juga merupakan bahasa sansekerta yang artinya TANAH. Jadi Arvastand atinya adalah Tanah Kuda (Banyak sekali terdapat kuda, konon kabarnya tempat untuk mengembang-biakkan kuda)
Dalam perbedaan perlafalan di Timur Tengah sendiri 'V' juga dibaca 'B', sehingga Arvasthand juga dibaca ARBASTHAN, selain itu diantara huruf mati, pasti ada vokal yang terdengar, sehingga menjadi ARABASTHAN.
Contohnya Seperti pada kata 'Rabi' (Beberapa aksen melafalkannya 'Rab'), aksara Sansekertanya adalah 'Ravi' artinya adalah Matahari, Sang penerang yang juga sebagai pusat dari ilmu pengetahuan, Maka tidak heran jika sering terdengar orang melantunkan pemohonan minta untuk ditambahkan ilmu pengetahuan dan minta agar mampu untuk memahaminya, tidak bisa dipungkiri bahwa MATAHARI adalah ( penerang, sumber dari ilmu pengetahuan)
Mari kita kembali pada Arvasthand,..
Tanah ini sebenarnya punya kisah yang sangat menarik, mesipun tempatnya yang sangat gersang, tandus dan sangat panas, bahkan daerahnya hampir dipenuhi lautan pasir pada saat itu (mungkin sekarang masih). Yang menarik adalah sosok yang bernama VIKRAM ADITYA , atau biasanya ditulis VIKRAMADITYA kadang dilafalkan BIKRAMADITYA

Vikram artinya kuat dan Aditya artinya Matahari, rasanya Vikramaditya adalah Gelar Kematahrian atau bisa jadi Gelar Kemaharajaan. Mengapa ia diberi gelar "Matahari yang Kuat”? Konon kabarnya ialah yang bisa mengubah tabiat orang-orang Arvasthand yang sangat keras dan sangat tidak bisa diatur bahkan berperangai sangat kejam. Dibawah kemaharajaan Vikram-Aditya inilah orang-orang yang sebelumnya tidak bisa diatur menjadi teratur, dan ber-peradaban. Ia menegakkan hukum yang membuat orang-orang Arvasthand mulai mengenal peradaban.
Dibawah pengaruh tanah lembah SINDHU dan kebudayaan orang-orang SUNDALAND  yang mulai sering berdatangan ke Arvasthad, maka sifat yang tadinya sangat bar-bar dapat berubah akibat pengaruh kebudayaan dari orang-orang lembah Sindhu.
Kebijakasanaan dan kebesaran Vikram-Aditya, tertanam dihati orang-orang Arvastand, dialah yang membebaskan orang-orang Arvasthan dari kebodohan dan kejahatan (Jahil), dapat ditemukan tulisan mengenai Vikram dalam sebuah buku yg berjudul ‘Sayar-ul-Okul’ (kata-kata berkesan), halaman 315, buku terebut masih disimpan dalam perpustakaan Makhtab-e-Sultania di Istanbul, Turki.
Sebagian manuskrip tersebut berbunyi sebagai berikut, tolong dibaca aja yah, Karena susah banget untuk dibaca….
“Itrashaphai Santu Ibikramatul Phahalameen Karimun Yartapheeha Wayosassaru Bihillahaya Samaini ElaYundan blabin Kajan blnaya khtoryaha sadunya kanateph netephi bejehalin Atadari bilamasa-rateen phakef tasabuhu kaunnieja majekaralhada walador. As hmiman burukankad toluho watastaru hihila Yakajibaymana balay kulk amarena phaneya jaunabilamary Bikramatum. Motakabberen Sihillaha Yuhee Quid min howa Yapakhara phajjal asari nahone osirom bayjayhalem” (Halaman 315 Sayar-ul-okul).
Yang artinya;
“ Beruntunglah mereka yg lahir (dan hidup) selama kuasa raja Vikram. Ia seorang penguasa penuh kasih, terhormat dan berbakti pada penduduknya. Namun pada saat itu, kami Arab, tidak peduli pada Tuhan, tenggelam dalam kenikmatan sensual. Komplotan dan penyiksaan merajalela … Kami, Arab, terjerat dalam kegelapan (jahiliyah) … namun pendidikan yang disebar raja Vikramaditya tidak mencampakkan kami, orang-orang asing.Ia menyebarkan agama sucinya diantara kami dan mengirimkan ahli-ahli yang kepintarannya bersinar seperti matahari dari negaranya kenegara kami…”
Buku Edisi modern pertama ‘Sayar-ul-Okul’ terbit di Berlin th 1864, dan edisi berikutnya diterbitkan di Beirut th 1932.
Pada Jaman pemerintahan Vikram-Aditya, ia tidak hanya mengenalkan tentang adat, tata tertib dan hukum namun juga hiburan dan dan Bazar, yang dikenal dengan Bazar OKAJ.
Bazar OKAJ bukanlah sebuah bazaar seperti sekarang yang juga tempat anak muda nongkrong, tapi lebih pada festival bagi kaum elit dan terpelajar untuk membahas aspek-aspek sosial, religius, politis, literatur dan aspek2 budaya yang ada di tanah Arvasthand. ‘
Dalam Sayar-ul-Okul’ dituliskan bahwa kesimpulan yg didapatkan dari diskusi-diskusi disana diterima dan sangat dihormati diseluruh Arvasthand.
Arvasthan sendiri yang adat istiadatnya banyak dipengaruhi Vikramaditya sebagai pemuja SIWA ( Kemataharian) oleh karena itu, Kuil utama di Arvasthand juga mengikuti tradisi Varanasi (India), dimana ciri utamanya :

1.Terdapat adanya Lingga yang biasanya berbentuk batu hitam yang lonjong dan Yoni sebagai alasnya atau berada di bawahnya.
2. Satu lagi tradisi yang sama dengan di Varanasi adalah sungai yang disucikan, yang bernama Sungai Gangga. Begitupula di Arvasthan, dimanapun ada lambang Siwa, disana ada sumber mata air yang dsucikan yang sampai sekarang dianggap suci.air Dimanapun ada lambang Siwa, disanalah ada air Gangga. Begitupula di Arvasthand ditemukan sebuah sumber mata air yang sampai sekarang dianggap suci.
3. Hal-hal lain adalah adanya ritual mengelilingi sebanyak 7 kali tempat kuil yang disebut Parikram atau di Bali di sebut Maider-ider.
4. Di Arvasthan berlaku tradisi Veda yang bernama Panchmahayagna (5 kali pemujaan) yang merupakan kewajiban, terutama di India. Dan sebelum melakukan Panchmahayagna harus membersihkan diri yang dalam tradisi Veda disebut ‘Sharir Shydhyartham Panchanga Nyasah’.
5. Ada 4 bulan dalam setahun dianggap suci dimana tidak diperboleh menjarah atau melakukan tindakan kriminal selama periode tersebut juga serupa dengan tradisi Chaturmasa dalam Veda, yaitu periode 4 bulan puasa dan menghindari tindakanan-tindakan yang tidak suci.

Konon kabarnya Kuil utama di Arvasthand ikut di bangun oleh seseorang yang bernama Umar bin-e Hassham beserta keluarganya yang sebenarnya adalah bagian dari dinasti Kuru (yang dikenal Kuru-resi/ Qureshi), sebuah dinasti besar yang pernah menguasai lembah Sindhu, India.
Dalam salah satu Encyclopedia, menjelaskan bahwa dalm kuil tersebut menyimpan 360 arca sebagi simbol microcosmos, macrocosmos, planet dan alam semesta. Namun konon kabarnya keturunan Umar bin Hassham menghancurkan semua yang ada di dalam Kuil tersebut, KECUALI arca yang paling utama, yang berbentuk Batu Hitam yang disebut juga sebagai Siva Linggam / Lingga Siva. dan konon kabarnya masih ada sampai sekarang,
Orang-orang Arvasthand adalah pemuja SIWA, Oleh karenanya lambang bulan sabit yang ada di kepala SIWA masih ada hingga sekarang. Dan bangunan kuil utama itu juga disebut dengan 'Gabha' (Garbha + Graha) yang artinya 'tempat suci'.
di Jawa sendiri terdapat istilah GUA GARBHA yang artinya (Kandungan/Rahim) --> tempat suci
Menurut kepada rujukan refrensi yakni The encyclopedias Britannica telah disebutkan pada bagian 1 halaman 1057–1058 yakni: “Suku bangsa Arab di Selatan (Kedar) hingga Jazirah Arab telah menyembah trinitas pagan yakni terdiri dari Al–Lah sebagai Dewa Bulan, Al–Lat sebagai Dewa Matahari dan Ashtar sebagai Anak Dewa, dimana Al–Lah merupakan yang terbesar diantara dua Dewa lainnya dan ditransformasikan sebagai Bulan Sabit.” Referensi diatas sepaham dengan Ensiklopedia Islam.
.
Menurut pengakuan seorang Doktor lulusan Al-Azhar yakni Dr. Al Kemny menyatakan dalam bukunya “The Legendary in Quran”, pada halaman 4-11 dikatakan: “Diantara banyak nama Dewa Arab pagan yakni Kitth yang di terjemahkan menjadi Al–Lah, sebagai Dewa Bulan dan Dewa penjaga rumah suci (Kabah) di Mekkah.”

Demikianlah apa yang dapat saya sampaikan, sebuah ulasan dari PN. OAK, selebihnya dapat dicari dibaca lebih menetail dalam internet, selamat mencari. Dan Jangan lupa untuk menganalisa dengan detail setiap konten, jadilah manusia yang kritis dan bertata krama..

Mari kembalikan kejayaan Negeri Matahari


Tonozz
pakisal212
tiny.url
tiny.url dan 7 lainnya memberi reputasi
6
6.6K
45
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sejarah & Xenology
Sejarah & XenologyKASKUS Official
6.5KThread10.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.