Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

i.am.legend.Avatar border
TS
i.am.legend.
Menteri Edhy Paling Tak Dipercaya Publik, Gerindra: Penggiringan Opini!


Menteri Edhy Paling Tak Dipercaya Publik, Gerindra: Penggiringan Opini!

Partai Gerindra membela kadernya, Edhy Prabowo yang disebut dalam survei Indonesia Political Opinion jadi menteri paling tidak dipercaya responden. Gerindra merasa ada upaya untuk penggiringan opini buruk terhadap Menteri Kelautan dan Perikanan itu.

"Nggak tahu patokannya apa bahwa ngomong Pak Edhy Prabowo tidak pas dengan posisi yang sekarang. Saya memang melihat beberapa hari ini ada opini penggiringan untuk terlihat membuat Pak Edhy dianggap tidak tepat di situ," ucap Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, saat dihubungi, Sabtu (23/11/2019).

Menurut Dasco, Edhy membawa perubahan di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Namun, beberapa pihak tidak menyukai tindakan tersebut.

"Banyak mafia takut sama Edhy Prabowo karena dia melakukan pembenahan serius, dia turun ke lapangan. Dia jumpa oraganisasi nelayan tanpa kecuali untuk dapat masukan dan buat kebijakan pro rakyat, kok malah dibilang ini (tidak sesuai). Ini pasti penggiringan opini biar disebut nggak kerja," kata Dasco.

Edhy pun baru sekitar satu bulan bekerja menjedi menteri. Bagi Dasco, kurang tepat jika sudah dinilai buruk. "Anda harus paham, Edhy Prabowo bekerja sama menteri lain baru beberapa hari. Kami dari Partai Gerindra akan tegak lurus membela kader kami karena kami akan anggap yang akan bermain dan takut dengan Edhy Prabowo, di situ adalah mafia-mafia yang selama ini ada di KKP," ucap Dasco.

Namun, berbeda dengan Prabowo Subianto yang disebut survei Indonesia Political Opinion dianggap sebagai orang yang paling sesuai sebagai Menteri Pertahanan. Bagi Dasco, tidak ada orang lain yang lebih pantas.

"Karena, memang kalu dilihat dari kapasaitas yang lain, tidak ada yang bisa mengimbangi Pak Prabowo sebagai Menhan dari sisi manapun," kata Dasco.

Sebelumnya, Indonesia Political Opinion melakukan survei untuk mengetahui tokoh yang paling sesuai menempati pos kementerian. Hasilnya, Prabowo Subianto dinilai yang paling sesuai menjabat posisi sebagai Menhan dengan tingkat kepercayaan publik mencapai 24,3%.

"Kepercayaan publik terkait dengan tokoh yang ditempatkan di kabinet, yang mendapat perolehan kepercayaan tertinggi adalah Prabowo Subianto. Artinya apa, Prabowo Subianto dianggap sesuai dengan Kementerian Pertahanan," ujar Direktur Indonesia Political Opinion Dedi Kurnia Syah Putra dalam diskusi Polemik dengan tema 'Efek Milenial di Lingkaran Istana' di Hotel Ibis Tamarin, Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (23/11).

Survei dilakukan pada akhir 30 Oktober hingga 2 November 2019, jumlah responden sebanyak 800 orang yang tersebar di 27 provinsi. Metode wawancara menggunakan kuesioner dengan margin of error sekitar 4,5 persen. Pertanyaan yang diberikan yakni terkait apakah tokoh dalam kabinet Jokowi, dirasa sesuai dengan kementeriannya.

Sementara itu, menurut survei, jabatan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) diisi Tito Karnavian dianggap paling tidak sesuai. Disusul dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dengan persentase 0,7%.

"Paling kecil kepercayaannya terhadap Menteri yang menduduki posisinya adalah Bapak Tito Karnavian sebanyak 1,0%, kemudian lebih rendah lagi adalah Pak Edhy Prabowo 0,7%," kata Dedi. (dnu/aik)
sumber

==========

Nah ini lucu.
Yang melakukan survey, lembaga surveynya sama. Ketika yang 1 dapat point kecil dianggap penggiringan opini, tapi yang 1nya dapat point tinggi dianggap sesuai, bukan penggiringan opini.

Ini ibarat kata, 2 orang mancing ikan di tempat yang sama, kailnya sama, umpannya sama, giliran yang 1 dapat ikan kecil, dibilang lautnya payah. Tapi pas yang 1 dapat ikan besar, dianggap pantas dan hebat.

Lelucon ini banyak diperlihatkan oleh para politikus kita. Bukannya bercermin tapi justru menyalahkan pihak lain.

Lalu sebenarnya apa sih yang membuat seseorang direndahkan dalam sebuah jejak pendapat? Apa karena kebencian? Tidak selamanya begitu. Apalagi jika orang-orang yang disurvey dan yang mendapat point-point itu adalah orang-orang partai yang selama ini terkesan merasa paling bisa, paling mampu dan paling hebat.

Coba bercermin.
Bisa jadi pendapat itu karena orang yang dapat point tersebut menggantikan seseorang yang terkenal lurus, tak gentar membela rakyat kecil, dan berani berbuat yang tak lazim.

Akui saja, dibandingkan dengan Bu Susi Pujiastuti, jelas seorang Eddy Prabowo kebantinglah pamornya. Apalagi sampai detik ini belum ada sesuatu yang wah, yang membuat publik atau rakyat percaya bahwa Eddy Prabowo bisa melakukan hal yang luar biasa dibandingkan dengan Susi Pujiastuti.

Seperti halnya Ahok yang membuat standar tinggi saat menjadi Gubernur DKI Jakarta sehingga seorang Anies bisa menjadi demikian kecil dan serba salah, sampai-sampai memposting sebuah jembatan kecil ukuran panjang 7 meter dan lebar 1,5 meter seolah hal itu adalah hasil yang sangat membanggakan dibandingkan SSS atau Simpang Susun Semanggi yang dibuat sebagai maha karya era Ahok. Ya jauhlah bagai bumi dengan langit.

Dan seorang Susi Pujiastuti membuat peraturan-peraturan keras dan mengikat mengenai cantrang, illegal fishing, sampai penenggelaman kapal asing yang tertangkap mencuri ikan di laut Indonesia. Nah, Eddy Prabowo mau berbuat apa? Dia sendiri seakan menepis anggapan akan tetap melanjutkan penenggelaman kapal asing.

Soal Prabowo sendiri yang dianggap paling pantas menjadi Menteri Pertahanan nyatanya hanya mendapat suara 24% dari 100%. Apa itu besar? Cuma orang yang matanya ketutup tai jika hal itu dibilang besar, meskipun mungkin nilai sebesar itu paling besar dibanding tokoh lainnya.

Jadi, sekali lagi. Ini bukan penggiringan opini. Ini lebih disebabkan karena orang yang digantinya itu terlihat besar, sehingga orang yang jadi penggantinya terlihat kerdil.

Makin kerdil lagi jika urusan RT/RW dipakai untuk membanggakan diri seorang Gubernur. Eh, ..........

Coba Pak Eddy Prabowo berkolaborasi dengan Anies Baswedan membuat jembatan-jembatan mungil dengan tema kelautan. Misalkan jembatan ikan teri, jembatan otak udang, dan lain-lain. Kali aja bisa mendongkrak suara dalam survey.
Diubah oleh i.am.legend. 24-11-2019 15:30
sebelahblog
4iinch
tien212700
tien212700 dan 14 lainnya memberi reputasi
15
3K
61
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.