Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

iselfiawrdsAvatar border
TS
iselfiawrds
Produk Dalam Negeri, Juga Mampu Pangkas Gizi Buruk. Apa Itu?
Spoiler for Screenshoot:

Hay, Hallo, Assalamualaikum!



Jumpa lagi di tulisan yang ketiga ini dengan tema sama untuk menggarap eventMLDSPOTKONTENHUNT dan KASKUSXMLDSPOT yang diadakan untuk Kaskus Kreator. Kali ini, Author bakalan bahas soal Inspiring Product yang benar-benar penting. Sangking pentingnya, ini bahkan bisa memengaruhi kehidupan seseorang.

Setiap manusia, pasti dilahirkan terlebih dahulu. Sebelum itu, bahkan ada proses tentang bagaimana terbentuknya janin, sampai janin usia 9 bulan. Tapi, bukan itu yang mau Author bahas. Namun, masa setelah kelahiran. Di mana, sosok penerus bangsa yang baru saja mampu mengedipkan mata—menatap dunia, mendengar suara Adzan dari telinganya.


Setelah detik itu, pemenuhan gizi tidak boleh diabaikan. ASI adalah satu-satunya sumber gizi yang dibutuhkan bayi sampai usia 6 bulan. Dan di usia-usia setelah itu, juga masih perlu asupan gizi tambahan selain makanan pokok sehari-hari.

Produk Dalam Negeri, Juga Mampu Pangkas Gizi Buruk. Apa Itu?
Sumber Gambar

** Dikutip dari Wikipedia, Fortifikasi atau lengkapnya fortifikasi pangan atau pengayaan adalah proses penambahan mikronutrien (vitamin dan unsur renik esensial) pada makanan. Fortifikasi mengacu pada "praktik yang dengan sengaja meningkatkan kandungan mikronutrien esensial, misalnya vitamin dan mineral (termasuk unsur renik) dalam makanan, terlepas dari apakah nutrisi itu awalnya ada atau tidak pada makanan sebelum diproses, sehingga dapat meningkatkan kualitas gizi dari persediaan makanan dan untuk memberikan manfaat kesehatan masyarakat dengan risiko minimal terhadap kesehatan."

Seperti yang digariskan oleh FAO, makanan yang paling umum difortifikasi adalah:
• Sereal dan produk-produk berbasis sereal
• Susu dan produk susu
• Lemak dan minyak
• Barang makanan aksesori (Accessory food items)
• Teh dan minuman lainnya
• Formula bayi. **

Contoh lain makanan yang telah difortifikasi: Kalsium yang ditambahkan dalam jus buah, beras maupun minuman berkarbonasi. Lalu, Golden Ricedan beberapa jenis padi yang sudah dimodifikasi secara genetis, hingga menghasilkan beta katoren. Dan tepung ber-amilase untuk bahan pembuatan makanan.

Bersumber dari GridHEALTH.id para orang tua sangat wajib memerhatikan gizi optimal setiap harinya. Makanan Fortifikasi, jadi pilihan tepat atas tiga hal di bawah ini:


1. Tidak Harus Mahal
Ternyata, anggapan ini salah, loh, GanSist, bahwa; semakin mahal makanan atau bahan makanan, maka semakin bagus kandungan gizinya. Misalkan saja, tidak selalu mau makan ikan ya, harus ikan salmon.

Varian harga dari makanan Fortifikasi juga beragam. Dan tidak semunya mahal.


2. Aman
Masih dari sumber yang sama, dokter Caesar mengungkap kalau jenis makanan Fortifikasi itu aman meski memiliki pengawet. Setiap makanan Fortifikasi yang sudah berstandar international, tidak perlu lagi diragukan keamanannya, ya.


3. Punya Izin BPOM
Ini juga penting. Dan para orang tua, bisa turun langsung untuk memastikan. Orang tua perlu memerhatikan label lulus uji BPOM dan memberikan sesuai anjuran usia yang sudah tertera di kemasannya, ya. Jadilah orang tua yang cerdas. Baca, pahami, baru lakukan.


4. Lebih Simpel
Produk Dalam Negeri, Juga Mampu Pangkas Gizi Buruk. Apa Itu?
Sumber gambar
Namanya juga makanan Fortifikasi, pastilah penyajiannya lebih ringkas daripada membuat sendiri. Contohnya; susu formula bayi. Tapi tetap saja, ya, ASI yang terbaik. Jadi, bisa diakali dengan memberikan susu formula ini saat anak sudah mendapatkan asi eksklusif selama 6 bulan penuh.


5. Bervariasi
Jenis-jenis makanan Fortifikasi mudah sekali ditemukan di sekitar kita. Seperti produk olahan susu dan sereal yang hadir dengan banyak varian rasa. Jadi, tidak bosan jika rasanya cuma itu-itu melulu. Cocok untuk menyiasati mood makan si kecil, kan.


6. Mengurangi Kasus Kurang Gizi
Fortifikasi pangan adalah strategi kedua dari empat yang disebutkan oleh WHO dan FAO untuk memperkecil kejadian kurang gizi pada tingkat global.


Jangan lupa perhatikan catatan patokan usia dalam pemberian makanan-makanan tersebut, ya, GanSist. Harus mau dong, baca kemasan dulu sebelum mengonsumsi. Ini Author ulang-ulang biar GanSist tergiang-ngiang. Auto nempel, kan, di ingatan? 😂

Oh, ya, masalah merk, Author enggak mau sebutin. Intinya, di sekitar kita banyak. Kadang, orang sudah nyaman pakai merk ini, atau itu. Dan karena ini bukan iklan, ya, you know lah. Author juga enggak mau terkesan membandingkan. Sebab, semuanya Taste The Local / TASTETHELOCAL.

Cintai produk dalam negeri, oke!

emoticon-Ultahemoticon-Ultahemoticon-Ultah


Sumber: opini pribadi dan beberapa referensi
Diubah oleh iselfiawrds 23-11-2019 20:52
darmawati040
sebelahblog
sebelahblog dan darmawati040 memberi reputasi
2
383
4
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.