Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ibliss666Avatar border
TS
ibliss666
Perumahan Mertua Indah

Perumahan Mertua Indah

Premis:
Jangan pernah meninggalkan sendirian seorang ibu beserta bayinya, karena sedikit saja merasa tertekan mereka bisa dalam keadaan bahaya.

Sinopsis: Seorang ibu bernama Indah dengan keadaan nifas di mana ia sangat rapuh dan membutuhkan banyak dukungan, namun yang dirasakan Indah adalah sebaliknya, semua serba salah. Tanpa diketahuinya ternyata yang dilakukan mertuanya bukanlah hal buruk dan Indah baru mengerti setelah keduanya saling mengetahui isi hati masing-masing.


Perumahan Mertua Indah

Fade in

Scene 1: Desa tempat Indah beserta keluarga berada.

Cast: Indah, bayi, Mertua


Indah berada di dapur dengan mengenakan daster berwarna hijau, dengan rambut yang dikuncir menyiapkan sarapannya, menyalakan kompor, menggoreng tempe, menyeka keringatnya yang menetes. Kemudian tangis suara bayi terdengar.

Camera: ELS di area pedesaan dengan beberapa rumah yang tidak terlalu jauh jarak antar rumahnya, terlihat atap genting khas Joglo. Mid Shot Indah di dapur

cut to ..
Scene 2: Indah berlari ke kamar tidurnya, bayi dengan bedong berada di kamar sedang menangis.

Indah menggendong bayinya sambil menepuk-nepuk


Camera: Mid Shot Indah yang sedang menggendong bayinya.

Cut to..
Scene 3: Mertua di teras.


Mertua duduk di kursi sambil melihat menunggu tukang sayur yang biasanya lewat pagi-pagi.
Dialog:

Mertua: Indaah, bayinya nangis tu.. rewel terus!!

Camera: MCU pada mertua

Cut to..
Scene 4: Indah masih menimang bayi. Lalu mertua mendatangi.


Dialog:
Indah: Iya bu ini sudah digendong.

Camera: MS pada indah.

Cut to
Scene 5: Mertua terlihat kesal dengan tangisan cucunya, beranjak dari kursi dan menuju ke kamar Indah.


Dialog
Mertua: Ah gimana sih. Sini

Camera: MS pada mertua yang mengambil paksa bayi.

Dialog
Mertua: Eh bau apa ini?
Indah tersentak, lupa jika tadi menggoreng tempe.
Indah: Ya ampun, tempenya.
Indah lari ke dapur.

Camera: MLS pada mertua, Indah & ruang.

Cut to..
Scene 6: Indah kaget penggorengan sudah dilahap api. Berusaha memadamkan api dengan mematikan kompor. Indah lari ke kamar mandi dengan membawa kain, lalu menimpakan kain basah ke atas penggorengan.

Ibu mertua yang sedang menggendong cucunya pergi ke dapur.


Dialog
Mertua: Aduh apa lagi ini. Kamu udah lapar apa? Tukang sayurnya belum lewat.

Indah: Maaf bu, tadi saat goreng, bayinya nangis.

Camera: MLS, lalu LS ke mertua dilanjutkan ke Indah.

Cut to
Scene 7: Depan rumah, siang hari yang terik. Indah ada di kamar sambil menangis sesenggukan. Indah bicara dalam hati.

Indah: Suamiku merantau untuk memenuhi kebutuhan, orangtuaku jauh dari kota ini.. Ibu mertua yang bicara dengan nada keras membuatku sedikit stres. Pekerjaan rumah yang tak selesai-selesai karena ada bayi 1 bulan yang masih butuh aku. Aku ngelakuin ini itu serasa salah, apa kayak gini tinggal sama mertua ya.

Camera: MS pada Indah.

Cut to..
Scene 8: Indah yang sudah menidurkan bayinya menuju ke belakang untuk menjemur pakaian yang telah dicucinya. Mertua datang dengan membawa cuciannya juga.


Dialog
Mertua: Siang gini baru nyuci, punya bayi jangan siang hari kalau njemur. Sana ke kamar temenin anakmu.

Indah: Iya bu.
Indah meninggalkan cuciannya dan beranjak ke kamar kembali.
Camera: Knee Shoot pada kedua objek.

Cut to
Scene 9: Indah duduk ditepi tempat tidur sambil merenung dan ngedumel dalam hatinya. Lalu tidur bersama bayinya.


Indah: Memang mertuaku semena-mena, tidak tahu apa kalau saya juga capek. Siang baru bisa selesai nyuci dan sekarang malah ga selesai.

Cut to
Scene 10: Malam hari. Lampu di dalam rumah telah menyala. Indah ambil makanan di dapur. Indah berjalan ke arah dapur, ada ibu mertua dan bapak mertua duduk menonton tv yang berada di ruang tengah.


Dialog
Mertua: Kalau makan sudah ibu pisahin. Makan yang ada di piring
Indah: Iya bu.

Camera Long shot ke ruangan TV dan jalan ke arah dapur.

Cut to
Scene 11: Indah membuka penutup meja makan, terlihat nasi beserta sayur yang banyak dengan lauk lele satu ekor dan tempe 3 potong. Indah berbicara dalam hati


Indah:
Makan malam gini amat sih. Nasi sepiring, sayur sepiring, lauknya banyak tempenya doang. Dikiranya apaan nih makan segini banyak nasi sama sayur doang yang banyak.

Camera Knee shot hingga meja dapur dan Indah terlihat.



Cut to
Scene 12: Pagi hari, Indah menjemur bayinya di depan teras, ibu mertua menyapu halaman. Indah merasa terganggu karena sapu lidi yang dipakai membuat tanah berhamburan ke arahnya. Lalu Indah masuk kembali ke dalam rumah.


Camera Long shot kepada rumah sehingga Indah dan mertua terlihat.

Cut to
Scene 13: Indah di dapur menyalakan kompor dan akan memasak air, menunggu air mendidih, Indah memotong sayuran. Disusul ibu mertua. Setelah dialog, Indah meninggalkan dapur


Dialog
Mertua: Jangan main ke dapur, nanti kayak kemarin, rumah bisa kebakar.
Indah: Maaf bu.

Camera: Medium shot pada dapur.

Cut to
Scene 14: Indah di kamar, memegang smartphone dan menelepon suaminya yang berada di perantauan. Indah ngobrol dengan suami. Mertua di depan pintu kamar yang tertutup mendengar Indah menelepon


Dialog
Indah: Halo ayah, gak sibuk kan? Kemarin ibumu itu lho aku jemur baju ga dibolehin, malamnya kasih aku nasi sayur banyak sampai ga habis tapi lauknya sedikit, tadi pagi juga dede bayi lagi dijemur, ibu nyapu di depan sampai tanahnya kelempar-lempar, terus mau ke dapur juga ga boleh karena kebakaran kemarin. Mau ngomong ga enak takut marah. Ayah cepet pulang biar ada yang bilangin ibu. Yaudah yah mau nyusuin adek dulu. Dadah ayah.

Camera: One shot ke Indah.

Cut to
Scene 15: Ibu Mertua duduk di depan TV sambil merenung. Berbicara dalam hati.

Dialog
Mertua: Aduh Indah salah kaprah nih. Harus dibicarain.

Camera: Medium shot pada Mertua.

Cut to
Scene 16: Indah berjalan ke arah dapur untuk pergi ke kamar mandi. Melewati ibu Mertua dan diberhentikan, Indah diajak duduk di samping ibu mertua.


Dialog
Mertua: Nak Indah, sebelumnya maaf ya, tadi
ibu dengar Indah telepon, ibu dengar keluhan yang kemarin itu. Ibu ga bermaksud ingin mengatur Indah, Indah kan masih nyusuin, jadi kemarin jemur baju, ibu jemurin kok, masih di ember itu yang sudah kering. Makan malam lelenya memang ga banyak, tapi ibu menyusui itu butuh asupan protein juga yang banyak, porsi kemarin memang buat ibu menyusui biar ASI nya lancar, sayurnya jadi ibu banyakin, Indah kan kalau makan sayurnya suka disisihin, nah Ibu taruh piring aja biar Indah makan semuanya. Untuk nyapu tadi pagi, ibu minta maaf karena ga tau kalau tanahnya sampai kelempar-lempar. Kalau Indah ke dapur saat masak air aja buat mandi, untuk masak dan lain-lain biar ibu yang kerjakan. Indah perlu istirahat apalagi suamimu jauh, kalau semua dikerjakan Indah nanti kecapean.

Indah: (sesenggukan) Maaf bu, Indah berfikiran buruk tentang ibu.

Mertua: Sudahlah nak ga apa, sekarang kita kerjasama ya. Ibu ga mau kamu sakit, ibu pernah melahirkan dan tahu rasanya. Apalagi di berita banyak yang menayangkan hal buruk yang dilakukan ibu-ibu muda karena stres, anak jadi tumbal. Mungkin cara ibu saja yang salah, suaranya keras jadi kayak marah-marah.

Camera: Two shot pada Indah dan mertuanya.

Fade out
Credit title
End


Istilah
kudanil.la
evywahyuni
sebelahblog
sebelahblog dan 5 lainnya memberi reputasi
6
1.6K
16
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.