Sumber Foto : https://www.suara.com/news/2019/04/3...-di-siang-hari

Salamat siang Gan, siang ini cuacanya mendung ya, sepertinya sore nanti bakalan hujan. Orang islam menanggap hujan itu sebagai berkah atau rezeki, tentu saja di cuaca yang sudah setengah tahun ini matahari terus menerangi bumi dengan frekuensi panas yang lebih dari biasanya, sehingga datangnya hujan adalah hal yang sangat ditunggu-tunggu apalagi oleh para petani yang notabene membutuhkan air untuk proses pertumbuhannya. Makannya di thread kali ini saya akan membawakan sebuah puisi yang berjudul Hujan.


Hujan
(Karya : M. Rizki Ramadhan)

Bumi mungkin tidak dahaga
Sebab Waktu mengajaknya menunggu
Daun-daun pun bergoyang lincah
Seperti udara yang menerpa tanah kering
Membuatnya hancur berkeping-keping

Kadang kala alam laksana cermin
Mewakili setiap isi benakku
Menerjemahkan detak jantungku
Kecewa, marah, atau apa saja yang buruk
Ya, seperti alam hari ini

Nenek mokyang pernah berkata
Kemarau panjang, Hilang
disapu hujan
Sehari

Cianjur, 20 November 2019

Setelah membaca puisi ini, semoga kita sebagai makhluk selalu bersyukur kepada Allah yang selalu memberi kebaikan pada hidup kita. Mengingat perubahan cuaca yang sedang kita alami, semoga kita selalu menjaga kesehatan agar tidak terkena efeknya, dan tentunya kita harus menjadi manusia yang tidak hanya mencintai manusia, termasuk hewan, alam dan segala yang ada dibumi ini, dengan cara dijaga, dan dilestarikan sebab hubungan kausalitas itu benar-benar berlaku.

Oke, terimakasih telah membaca, semoga bermanfaat.