Pemerintah telah merancang untuk mengeluarkan Kartu Prakerja Jokowi. Kartu Prakerja ini merupakan sarana bantuan pelatihan vokasi yang dikhususkan untuk pencari kerja, pekerja atau buruh aktif, dan/atau pekerja atau buruh yang terkena putus hubungan kerja (PHK).

Guna merampungkan program Kartu Prakerja, pemerintah berencana untuk mengeluarkan dana sebesar Rp10 triliun.

Kartu Prakerja sendiri ditujukan untuk meningkatkan kompetensi mereka yang akan mendapatkan kesempatan memegang kartu ini. Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziah menjelaskan terdapat delapan cara mendapatkan Kartu PrakerjaJokowi.

Pertama, calon pendaftar terlebih dulu melakukan registrasi di situs kemnaker.go.id atau langsung datang ke Balai Latihan Kerja (BLK).

“Prinsip first in first serves. Artinya yang lebih dulu mendaftar akan dapat mengikuti pelatihan vokasi lebih awal dibandingkan yang mendaftar belakangan,” kata Ida pada Rabu (20/11), dilansir dari CNNIndonesia.com.

Kedua, pemerintah bakal melakukan proses seleksi secara online. Hasil seleksi tersebut diumumkan melalui laman Kemnaker, aplikasi perusahaan digital yang merupakan mitra, atau cara lain yang pasti lainnya.

Ketiga, jika lulus seleksi, peserta wajib memilih lembaga pelatihan vokasi melalui website atau aplikasi yang sudah disediakan.

Keempat, peserta akan menjalankan pelatihan sesuai yang telah dipilih. Pelatihan pun bisa dalam metode tatap muka atau online. Biaya pelatihan akan tergantung dari jenis pelatihan yang dapat berkisar antara Rp3 juta sampai Rp7 juta yang dijamin pemerintah.

Kelima, seusai mengikuti pelatihan, peserta akan mendapatkan sertifikat. Biaya sertifikasi ini disubsidi pemerintah hingga Rp900 ribu.

Keenam, peserta bakal menerima insentif dari pemerintah hingga sejumlah Rp500 ribu yang ditujukan untuk keperluan melamar kerja.

“Karena mereka posisinya pencari kerja, maka bisa dilihat mereka tidak dalam status finansial untuk mencari lowongan,” ujar Ida.

Ketujuh, peserta dapat memberikan nilai atau rating serta tinjauan dari program pelatihan yang sudah diikuti sebelumnya.

Langkah terakhir, pemegang Kartu Prakerja wajib mengisi survei dengan insentif Rp50 ribu. Survei ini dilakukan guna melakukan data para peserta program Kartu Prakerja. Ida menambahkan bahwa data tersebut bermanfaat untuk meningkatkan kualitas dan kinerja program tersebut.