- Beranda
- Berita dan Politik
Jalur Sepeda Cikini Dibongkar demi Trotoar, Bongkahan Aspal-Beton Berantakan
...
TS
i.am.legend.
Jalur Sepeda Cikini Dibongkar demi Trotoar, Bongkahan Aspal-Beton Berantakan
Jalur Sepeda Cikini Dibongkar demi Trotoar, Bongkahan Aspal-Beton Berantakan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membongkar jalur sepeda untuk melakukan pelebaran trotoar di Jalan Diponegoro, Cikini, Jakarta Pusat, yang menuju Jalan Salemba Raya. Bongkahan aspal dari jalur sepeda yang dibongkar ini tampak berantakan.
Pantauan detikcom di lokasi, Selasa (19/11/2019), pukul 15:45 WIB, panjang jalur sepeda yang telah dibongkar ini kurang-lebih 50 meter. Jalur sepeda yang dibongkar ini tepat berada di seberang halte bus SMPN 8 dan berada di sekitar depan bioskop Metropole.
Selain bongkahan aspal, tampak beton-beton balok yang berserakan. Sampah-sampah karung, plastik, dan sisa botol minuman juga tampak di kawasan ini.
Tampak pula beberapa masyarakat masih menggunakan jalan ini untuk berjalan kaki. Namun mereka harus rela berjalan secara perlahan untuk melewati kawasan ini karena harus menginjak bongkahan sisa aspal jalur sepeda yang berantakan.
Pejalan kaki yang tidak berjalan di atas bongkahan sisa aspal ini akhirnya harus memilih berjalan kaki di jalan yang dilalui kendaraan. Kondisi di sekitar lokasi pun tampak berdebu.
Lalu lintas di kawasan ini tampak dipadati kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat. Ada satu orang petugas Dinas Perhubungan (Dishub) yang membantu lalu lintas di sini.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi membenarkan pelebaran trotoar dan pembongkaran jalur sepeda. Menurut Irwandi, jalur sepeda terpaksa dibongkar.
"Karena jalur sepeda kemarin kan memang duluan terus trotoarnya harus ada pelebaran sedikit karena standarnya kan gitu," ucap Irwandi saat dihubungi, Selasa (19/11/2019).
Menurut Irwandi, setelah pelebaran trotoar selesai maka jalur sepeda akan dibuat ulang. Pembuatan jalur sepeda seperti semua dengan menggunakan cat.
"Dibikin lagi tinggal cat lagi, cat hijau kayak semula," ucap Irwandi.
Seperti diketahui, jalur sepeda di Jalan Diponegoro masuk dalam uji coba jalur sepeda fase pertama dari Velodrome Rawamangun-Medan Merdeka Selatan, pada 20 September sampai 19 November. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengecek langsung jalur tersebut pada hari pertama. (imk/jef)
sumber
☆☆☆☆☆☆
Bikin, jadi, datang, cekrek-cekrek, bongkar, bikin lagi. Salut! Ini baru perencanaan yang matang.
Cuma 50 meter, gak ada artinya dengan proyek 1 triliun lebih. APBD Jakarta itu unlimited.
Malas sebenarnya ngomongin tingkah polah Pemda Jakarta dibawah Anies. Nanti kalau kita kritisi, dibilang sebegitunya sama Anies.
Tapi bicara menggampangkan masalah itu selalu berkonotasi buruk. Tapi jutaan orang tidak menyadari, bahwa berpura-pura bisa menjadi gubernur itu sama dengan seorang drumer yang berpura-pura menjadi trader profesional. Apalagi sampai harus memajang duit buluk afkir yang harus dihancurkan Bank Indonesia.
Yang namanya program, pasti sudah tersusun secara sistematis dan terjadwal. Begitu juga dengan sebuah proyek besar, pasti sudah ada cetak birunya. Kalau habis dibuat lalu dihancurkan dengan alasan terpaksa untuk mendahulukan yang lain lalu dibuat ulang, itu namanya apa malih. Blo'on! Ini sama seperti dokter bedah yang selesai operasi tapi harus membedah ulang pasien karena pisau bedahnya ketinggalan didalam tubuh pasien.
Sampai sebegitunya ke Anies. Begitu kata salah satu pendukung Anies.
Bukan. Bukan tidak setuju dengan adanya proyek pelebaran trotoar meskipun logikanya dibalik. Bukan menolak jalur sepeda meskipun dari 10,5 juta warga DKI Jakarta paling yang menggunakan setiap hari tak lebih dari seratusan orang. Ciliwung, yang jelas-jelas bisa berdampak dengan warga DKI Jakarta hingga ribuan jiwa justru diabaikan.
Anies ini seperti sastrawan yang suka mengolah kata. Seperti pelukis yang suka memainkan kombinasi warna. Seperti tukang obat di jalanan yang banyak ngibulnya. Gubernur DKI Jakarta ini seperti kehilangan orientasi, arah Jakarta. Hanya mengedepankan estetika. Bingung menentukan skala prioritas. Entah karena mendapat bisikan yang menyesatkan dari pembantu-pembantunya di SKPD atau memang semuanya keluar dari pikirannya sendiri yang asal. Seolah hanya dengan warna, Jakarta akan maju. Hanya dengan alasan instagramable Jakarta akan membuat warganya bahagia. Sungguh sebuah cita-cita yang luhur.
Sebegitunya sama Anies, kata pendukungnya.
Ya begitulah.....
sebelahblog dan 69 lainnya memberi reputasi
70
14.8K
245
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
680.1KThread•48.4KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya