Sinopsis : Anak Zaman Now menceritakan tentang bagaimana kehidupan sehari-hari anak milenial zaman sekarang dengan ponsel pintar dan dampak yang ditimbulkan terhadap kehidupan sehari-harinya.

FADE IN

SCENE. 1. INT. KAMAR BAGAS (PAGI HARI)

CAST : Bagas (siswa kelas 6 SD)

Pukul 10.00 pagi Bagas masih tertidur dengan posisi tengkurap dan tangan kanan memegang gawai yang layarnya masih terlihat menyala permainan game online.

CAMERA : LONG SHOT ke arah ranjang tempat tidur Bagas.

Cut to

SCENE. 2. INT. LORONG MENUJU KAMAR BAGAS DAN DI KAMAR BAGAS (PAGI HARI)

CAST : Bagas dan Ibunya

Ibunya membangunkan Bagas.

CAMERA : LONG SHOT ke arah Ibunya Bagas yang sedang berjalan di lorong menuju kamar bagas, kemudian ClOSE UP ke arah Ibunya Bagas saat membuka pintu kamar anaknya, kemudian Camera mendekat ke arah Bagas, CLOSE UP pada gawai yang dipegang Bagas. Camera LONG SHOT ke arah Bagas dan Ibunya.

-DIALOG-

Ibu Bagas : "Nak bangun, sudah siang ini, Nak!" (menguncang-guncang punggung anaknya yang sedang tidur dalam posisi tengkurap).

Bagas : (tidak merespon.)

Ibu Bagas : "Nak, udah siang, ayo bangun!" (Nada suara mulai agak keras).

Bagas : (mulai terbangun) "Ah, Ibu gangguin Bagas lagi tidur aja! Ngantuk tau!!!" (Membentak Ibunya).

Ibu Bagas : (kaget dengan ucapan dari anaknya sambil mengelus dada dengan tangan kanan) "Udah siang ini, Nak. Kamu nggak sekolah? Dua jam lagi kan kamu harus berangkat ke sekolah. Bangun dulu, Ibu udah nyiapin sarapan buat kamu."

Bagas : (bangun dari ranjang tempat tidur tanpa menjawab pertanyaan dari Ibunya, kemudian memainkan gawainya) "Tuh kan, gara-gara ketiduran aku kalah main game online!"

Cut to

SCENE. 3. INT. RUANG MAKAN

CAST : Bagas dan Ibunya

Bagas sudah selesai mandi dan memakai seragam sekolah, di meja makan dia masih sibuk dengan gawai di tangan yang sedang memainkan game online.

CAMERA : LONG SHOT ke arah Bagas dan ibunya di ruang makan.

-DIALOG-

Ibu Bagas : "Nak, sarapan dulu baru mainan ponsel, taruh dulu ponselnya!"

Bagas : "Bentar Buk, lagi dikit!"

Ibu Bagas : "Udah jam sebelas lewat lima belas menit lho ini, Nak. Nanti kamu terlambat ke sekolah."

Bagas : (tanpa menjawab ucapan dari ibunya Bagas langsung meminum segelas susu yang ada di atas meja makan, dengan tangan kiri memainkan gawai, kemudian mencium punggung tangan Ibunya dengan pandangan mata masih tetap pada gawainya. Sebelum berangkat gawai itu diletakkannya di kamar. Kemudian Bagas berlari mengambil sepedanya untuk dikendarai ke sekolah.)

Cut to

SCENE. 4. INT. RUANG TAMU

CAST : Bagas dan Ibunya

Tanpa memberi salam, sepulang dari sekolah, bagas melempar tas dan kedua sepatunya ke sudut ruang tamu, kemudian berlari ke arah kamar dan bergegas mengambil gawainya untuk bermain game online.

CAMERA : LONG SHOT ke arah Bagas yang berlari ke arah kamarnya. CLOSE UP ke arah Bagas yang bermain gawai. LONG SHOT ke arah Bagas dan Ibunya.

-DIALOG-

Ibu Bagas : (menghampiri Bagas) "Nak, tadi sebelum berangkat sekolah kamu cuma minum susu, sekarang pulang sekolah malah langsung mainan game. Makan dulu, nanti kamu sakit!"

Bagas : "Ah Ibuk ini, jangan ganggu aku Buk, aku lagi sibuk nih! Minta uang buat beli jajan kalo gitu."

Ibu Bagas : (karena khawatir dengan anaknya yang belum sarapan, Bagas pun diberi selembar uang dua puluh ribu) "Ini, kamu beli jajan yang kamu suka, jangan beli permen, atau Ibu aja yang beliin ke mini market depan rumah?"

Bagas : "Nggak usah, Buk. Bagas aja yang beli sendiri."

Cut to

SCENE. 5. INT. KAMAR BAGAS (MALAM HARI)

CAST : Bagas dan Ibunya

Bagas mengalami demam, karena dalam sehari hanya meminum segelas susu, sedangkan uang saku untuk bekal sekolah dan uang pemberian dari Ibunya digunakan untuk membeli paket data internet.

CAMERA : LONG SHOT ke arah Bagas dan Ibunya di kamar bagas yang sedang berbaring di ranjang.

- DIALOG-

Ibu Bagas : ( Ibunya bagas menangis) "Nak, Ibu sayang sama kamu. Ibu sama sekali nggak pernah marahin kamu. Tapi kamu malah jadi suka ngelawan Ibuk. Ibu sedih, Nak. Sekarang kamu sakit kaya gini karena keseringan mainan game online."

Bagas : "Maafin Bagas ya, Buk" (menggigil karena demam tinggi).

Ibu Bagas : "Yaudah, sekarang Ibuk mau nelpon Bapak kamu suruh pulang, nganter kamu ke rumah sakit."

Bagas : "Maafin Bagas ya, Buk. Bagas janji nggak akan ngulang lagi, Bagas bakalan nurut sama kata Ibuk. Bagas juga sayang Ibu."