Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nicejudasAvatar border
TS
nicejudas
//SHORT BIO// ABUBA STEAK and BAKSO LAPANGAN TEMBAK SENAYAN//
Nubie izin bikin trit lagi..semoga dapat menghibur para sesepuh Kaskus..
cekidot

ABUBA STEAK

//SHORT BIO// ABUBA STEAK and BAKSO LAPANGAN TEMBAK SENAYAN//
//SHORT BIO// ABUBA STEAK and BAKSO LAPANGAN TEMBAK SENAYAN////SHORT BIO// ABUBA STEAK and BAKSO LAPANGAN TEMBAK SENAYAN//

Spoiler for the ABUBA founder:


CABANG USAHA
-Cipete Raya 6 Jakarta Selatan berdiri 1994 (digabung dengan no. 14A)
-Cipete Raya 14A Jakarta Selatan berdiri 1998 tel. 021 9284 5552 / 769 2785
-Raya Gading Batavia Blok LC 20-21 Kelapa Gading, Jakarta Utara berdiri 25 September 2004 tel. 021 9284 5551 / 4585 3412
-Pluit Indah Raya 168, Jakarta Utara berdiri 4 April 2006 tel. 021 9284 5553 / 6669 8381
-Wahid Hasyim 120 Menteng, Jakarta Pusat berdiri 7 Juli 2007 tel. 021 3193 5655
-Prabudi Muntur 12, Bandung berdiri 1 Mei 2008 tel. 022 423 3290 / 426 5176
-Boulevard Raya Ruko 5th Avenue 21-22 Gading Serpong, Tangerang berdiri 9 September 2009 tel. 021 5421 2136
-Tebet Barat Dalam Raya 50, Jakarta Selatan berdiri 25 Desember 2010 tel. 021 8379 3184
-dan mungkin ada cabang lain yang belum disebutkan


sang pendiri,Abu Bakar putus sekolah ketika kelas 5 SD karena ayahnya sakit berat dan tidak lama kemudian meninggal. Untuk membiayai ibu dan kelima saudaranya, pada usia 13 tahun ia merantau ke Jakarta. Ia bekerja sebagai buruh dan kuli bangunan. Pada umur 17 tahun ia ditawari bekerja sebagai tukang cuci piring di sebuah restoran di Kemang, Jakarta Selatan. Beberapa bulan setelahnya ia dipercaya bekerja di bagian goreng-menggoreng. Ia bekerja di bagian itu hanya beberapa bulan saja karena restorannya kurang laku sehingga pihak restoran terpaksa mengurangi beberapa pegawai.

Dengan bekal pengalaman kerja di restoran itu, pada tahun 1970 hingga 1985 ia bekerja di restoran Amigos, Ponderosa Steak House, Hotel Kemang, dan Hotel Sahid. Selama bekerja inilah ia belajar memasak dan juga berbagai menu masakan lokal dan barat. Pada tahun 1987 ia bekerja sebagai juru masak di perusahaan pengeboran minyak lepas pantai di sekitar Pulau Natuna, Riau. Selama di sini, ia belajar memasak burger dan steak dengan koki asal Texas, AS.

Setelah 4 tahun bekerja dan kontraknya tidak diperbarui, ia pulang ke Jakarta dan menganggur selama tiga bulan. Untuk bertahan hidup, pada 4 November 1992 pria kelahiran Cirebon ini nekat membuka warung steak di Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan (konon ketika hendak berdagang ia sempat tidak percaya diri berjualan steak karena yang banyak dijual saat itu adalah pecel lele dan lalapan yang tidak ia kuasai).

Dengan modal 3 juta Rupiah dan gerobak ia membuka usahanya sebagai kaki lima di depan restoran Payon pada pukul 6 sore hingga 12 malam dengan nama Abuba Steak yang merupakan singkatan dari namanya sendiri. GOSIPNYA di sana ia beberapa kali kena gusur dan terpaksa pindah ke Gang Langgar, Kemang I. Karena masih sering juga kena gusur, pada tahun 1994 ia pindah ke daerah Cipete sedangkan di daerah Kemang ia serahkan pada istrinya untuk berjaga-jaga apabila usahanya di Cipete tidak berhasil. Anak tunggalnya, Ali Ariansyah, membantu keduanya.

Melihat respon yang cukup baik, pada tahun itu juga ia menyewa sebuah rumah di Jalan Cipete Raya nomor 6 sebagai tempat barunya sedangkan usahanya di Kemang ia tutup karena sudah bosan kena gusur. Selain itu ia juga mempekerjakan 5 orang karyawan. Pada awalnya restoran hanya memiliki 8 meja makan. Karena jumlah pengunjung semakin lama semakin banyak jumlah meja makan ditambah hingga menjadi 35 buah. Pada tanggal 27 juli 1996 restoran ini dianugerahi penghargaan atas partisipasinya dalam Konvensi Gugus Kendali Mutu Direktorat Material.

Tahun 1998 cabang baru dibuka di sebrang jalan yaitu di Jalan Cipete Raya nomor 14A dengan kapasitas 15 meja makan dan fasilitas AC. Pada awal tahun 2004 restoran ini diperluas hingga 4000 meter karena tidak cukup menampung konsumen pada saat akhir pekan maupun hari-hari libur lainnya. Pada 25 Maret 2000 restoran ini mendapat penghargaan U.S. Meat Culinary dari U.S Meat Export Federation. Pada tahun 2010, ia menyerahkan pengelolaan Abuba Steak pada Ali yang GOSIPNYA adalah lulusan sekolah perhotelan di Swiss.

BAKSO LAPANGAN TEMBAK SENAYAN

//SHORT BIO// ABUBA STEAK and BAKSO LAPANGAN TEMBAK SENAYAN//


//SHORT BIO// ABUBA STEAK and BAKSO LAPANGAN TEMBAK SENAYAN//

//SHORT BIO// ABUBA STEAK and BAKSO LAPANGAN TEMBAK SENAYAN//

Spoiler for the founder:


Ki Ageng Widyanto Suryo Buwono
lahir 15 Juni 1949 di Wonogiri
wafat 9 Juli 2011 di Solo
ayah: Karyo Dimedjo
ibu: Sadiyem
istri: Sri Handayani
anak: Kusuma Adi Agung Nugroho lahir 1985
Puspo Kuncoro Adi Susilo lahir 1989
Bangkit Luhur Gumilar lahir 1994
alamat: Jl. Pulo Kemuning II no. 70

Sejak tahun 1966 Widyanto sudah menjajakan bakso dengan pikulan berkeliling kota. Setelah tamat STM 1 di Solo, ia merantau ke Jakarta tahun 1971 dengan bekal uang 1.200 Rupiah atau setara dengan 2,5 gram emas ketika itu (kabar lain bilang Rp. 150). Di Jakarta ia berdagang bakso keliling memakai angkringan. Setelah beberapa tahun, ia mengganti angkringan dengan gerobak dorong. Pada siang hari ia berkeliling di kawasan Petamburan, Slipi, Pejompongan, dan Gelora Senayan sedangkan pada malam hari ia mangkal di kawasan Lapangan Tembak Senayan yang kini menjadi Hotel Mulia.

Karena mulai mendapat pelanggan tetap, sejak tahun 1982 setiap hari ia mangkal di luar pagar kompleks Lapangan Tembak Senayan. Pelanggannya terus bertambah termasuk para atlet pelatnas atletik, bulutangkis, renang, dan menembak, sehingga pada tahun 1983 ia diperbolehkan berjualan bakso di dalam kompleks. ketika itu ia mulai membuat kompleks dipenuhi pembeli dan agar tidak mengganggu aktivitas di Lapangan Tembak Senayan, ia diizinkan membuka warung kecil di lokasi parkir. Sejak itu baksonya dikenal sebagai Bakso Lapangan Tembak Senayan.

konon kelezatan baksonya membuat para pejabat menjadi pelanggan setianya. Pada tahun 1980-an, Sri Sultan Hamengkubuwono IX menganugrahinya nama Ki Ageng Widyanto Suryo Buwono. karena dianggap kurang memadai, ia diperbolehkan membuka beberapa gerai lagi di lingkungan Senayan. Hingga tahun 1998 ia berhasil mengembangkan toko hingga 7 cabang.

Ia sempat mendapat masalah ketika anak buahnya mendirikan warung bakso sendiri dan gerainya di Pasar Minggu terkena amuk massa pada kerusuhan Mei 1998. Cabang tokonya di Roxy Mas dan Kelapa Gading juga tidak menguntungkannya, karena itu sejak tahun 2001 ia mulai mengerahkan anak sulungnya yang masih SMP untuk mulai terjun ke dunia bisnis dengan cara bekerja magang di salah satu gerainya.

Pada tahun 2002 ia mengubah pangsa pasarnya menjadi menengah ke atas dengan membuka gerai di Mega Mall Pluit. Ia juga mulai mewaralabakan usahanya dengan sistem semi franchise dan menambah variasi menunya. Ia juga membedakan harga tiap gerai berdasar kemampuan ekonomi pengunjung daerah tersebut. biaya waralaba untuk membuka sebuah gerai baru di mal seluas 150 m² mencapai Rp. 2 milyar untuk 5 tahun. Pada September 2006 musisi Purwacaraka menjadi franchisee dan membuka gerai di Rest Area 57 Cikampek.

Widyanto berambisi membuka cabang di luar negeri dan untuk menaunginya secara profesional, pada Februari 2007 ia mendirikan PT Balats Dwi Tunggal di apartemen Bellezza, Permata Hijau, Jakarta. Meski telah wafat pada 9 Juli 2011, bisnisnya masih terus berkembang dan hingga akhir tahun 2011 telah mencapai 140 gerai (GOSIP lain bilang 109) di seluruh Indonesia.

sekian dari nubie..semoga dapat menghibur dan menambah wawasan para sesepuh kaskus..
0
10.5K
6
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.