Seperti yang telah kita ketahui bersama, setelah Menteri BUMN Erick Thohir memanggil Basuki Tjahaja Purnama (BTP) dan kemudian terseruak sinyal akan ditempatkannya BTP pada salah satu BUMN, menjadikan banyak pihak was-was seperti memasuki alam ketakutan luar biasa. Mendadak semua menjadi pemberi wejangan, pemberi wasiat, seolah mereka sedang dalam sakaratul maut menyongsong kematian. Mendadak mereka menjadi sok suci tanpa introspeksi diri. Mendadak mereka seolah menjadi penentu kebijakan dan pengatur negeri, bahkan ada yang mendadak menjadi Tuhan. Parahnya lagi ada yang membawa-bawa masalah agama dan umat. Kita tahulah siapa yang selama ini menggunakan agama untuk tameng. Bermacam-macam pendapat untuk menilai ketidakpantasan BTP menjadi pimpinan sebuah BUMN.

Banyaknya orang dan kelompok yang meributkan dan tidak bisa menerima BTP sebagai bos BUMN hanya dengan alasan masalah etika, integritas, kesopanan, perangai, padahal semuanya hanya bertujuan menggagalkan dipilihnya BTP menjadi direktur salah satu BUMN. Basuki Tjahaja Purnama / BTP / Ahok memang fenomenal hingga detik ini, fenomenal karena keberhasilannya memimpin DKI Jakarta dengan berbagai dinamikanya. Fenomenal karena dituduh menistakan agama, meski masyarakat tahu bahwa itu hasil pelintiran pengasong agama dan edit video Buni Yani. Fenomenal karena meski menjalani hukuman tetapi namanya semakin ditinggikan oleh Tuhan. Fenomenal karena keberaniannya mengungkap borok-borok berbagai penyimpangan anggaran yang ada DKI Jakarta. Ditempatkannya BTP sebagai direktur BUMN merupakan indikasi akan terbongkarnya kebobrokan berbagai kasus yang ada di dalamnya. Jadi, inilah yang mungkin menjadikan banyak orang menentang penunjukkan BTP sebagai Direktur salah satu BUMN.

Salam Satu Indonesia Maju


Ketakutan Basuki BTP Bos BUMN

Berikut ini alasan mengapa mereka takut Basuki BTP jadi Bos BUMN :

 1. Basuki BTP akan menerapkan standard tinggi pada BUMN yang dipimpinnya. Seperti halnya di DKI Jakarta, dimasa kepemimpinan AHOK seluruh staff tidak bisa berleha leha dan bermain-main lagi. Sudah jadi rahasia umum banyak PNS yang dulunya malsa-malasan mengeluh karena zon nyaman mereka terganggu. Karena menurut mereka PNS itu beda ama swasta, PNS harusnya lebih santai, ngak kayak swasta. Pegawai BUMN itu juga selama ini berpikiran yang sama, BUMN ini punya pemerintah, beda ama swasta, harusnya lebih santai jangan dibuat disiplin ketat.

2. Basuki BTP akan meninggalkan STANDARD TINGGI bagi penerusnya. Coba lihat DKI Jakarta saat ini, pemimpin selanjutnya Anies Baswedan selalu kena bully, padahal Anies Baswedan itu enggak bodoh-bodoh amat, hanya bodoh biasa saja, tapi karena tidak mampu mengimbangi standard yang telah ditetapkan oleh Basuki BTP, maka terjadilah ketidakpuasan publik. Ini sangat menggangu iklim dan regenerasi politik.

3. Basuki BTP akan membuat transpransi publik yang pasti akan menutup keran para mafia koruptur di lingkaran BUMN tersebut. Mafia mana yang mau dapurnya terganggu, apapun akan dilakukan berapapun harganya, kalau perlau pakai sara demi mengamankan panci mereka.

4. Basuki BTP akan kembali berprestasi, dan sudah pasti akan membuat iri banyak politikus. Basuki BTP akan kembali menjadi ancaman, sehingga jika Basuki BTP terlalu bagus dan terlalu berprestasi, maka jalan satu-satunya bagi mereka untuk menjatuhkan Basuki BTP ya pakai SARA lagi.