Presiden ACT, Ibnu Khajar (ACT for JawaPos.com)



JawaPos.com – Aksi Cepat Tanggap (ACT) berencana membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat Palestinadengan membangun sebuah rumah dengan lima lantai. Pasalnya, saat ini masyarakat, khususnya di jalur Gaza tinggal di reruntuhan bangunan karena penyerangan yang dilakukan oleh Israel.

Presiden ACT, Ibnu Khajar berkata bahwa rumah itu akan dihuni oleh anak-anak yatim piatu. Rumah tersebut pun akan diberikan fasilitas seperti rumah susun yang ada di Indonesia.

“Bentuknya flat kayak apartemen gitu, itu sekitar 5 lantai dengan 20 kamar, per lantai ada 4 kamar. Kehancuran paling parah kan di Gaza ya, yang diprioritaskan itu adalah anak-anak yatim piatu yang cacat, mereka makan apa adanya, ini nanti kita akan kumpulkan, kalau yang masih punya ibunya, ibunya akan ikut,” terangnta di kantornya, Jakarta, Kamis (14/11).

Dana yang dibutuhkan untuk membangun rumah tersebut sekitar Rp 25 miliar. Apabila dana sudah terkumpul, pihaknya akan segera melakukan pembangunan rumah tersebut.

“Kalau dana itu sudah segera terkumpul 1 lantai per Rp 5 miliar itu kita akan segera mulai, di sana kan sekarang lagi musim dingin, jadi bersamaan dengan bantuan pakaian hangat dan pangan juga, kita ingin kita segera bangun, tapi kan dananya belum cukup,” tutur dia.

Sebagaimana diketahui, rumah warga Palestina dihancurkan bukan hanya dengan bom, tapi juga menggunakan buldoser hingga pengerukan tanah di bawah rumah agar tempat tinggalnya terjatuh. Bahkan, pemerintah Israel meminta biaya penghancuran rumah serta mengenakan pajak atas tempat tinggal yang masyarakat tempati.

“Kalau bicara kemanusiaan nggak ada yang percuma, apalagi dalam Islam diajarkan menyelamatkan satu jiwa seperti membantu seluruh jiwa,” tambah dia.

Ia berharap pemerintah juga memberikan dukungan atas pembangunan rumah bagi masyarakat Palestina. Sebelumnya, ACT juga telah melakukan perbaikan dan pembangunan mulai dari sekolah, rumah sakit, bantuan ambulan hingga masjid.

“Harapan kita pemerintah juga memberikan dukungan, tapi kita belum tau persis apa upaya-upaya pemerintah, kami berharap ini jadi acuan pemerintah agar bisa membantu masuk juga kasih bantuan, ya sepertinya memang bantuan kebutuhan kemanusiaannya masih belum optimal,” tutup dia.

Editor : Mohamad Nur Asikin

Reporter : Saifan Zaking


https://www.jawapos.com/nasional/14/...di-jalur-gaza/