Dan satu jenis bensin tidak cocok untuk semua kendaraan.
Di Amerika Serikat angka paling umum yang akan kamu lihat adalah 87, 89 dan 92.
Di negara lain angkanya dapat bervariasi. Tetapi yang paling umum adalah 91, 95 dan 98.
Semakin besar angkanya, maka semakin tinggi harga bahan bakarnya.
Jadi sepertinya wajar untuk memilih yang termurah.
Tetapi itu tidak sesederhana kedengarannya.

Faktanya angka-angka ini menunjukkan peringkat octane bahan bakar.
Itu adalah ukuran seberapa baik bensin menahan ketukan pada saat pembakaran.
Dan akan kujelaskan ini sesaat lagi.
Tetapi terlebih dulu harus kujelaskan bagaimana bahan bakar dengan oktan yang lebih tinggi atau lebih rendah bekerja dalam mesin yang berbeda.

Ini mengejutkan, tetapi jika kamu memiliki mobil tua maka kamu akan beruntung.
Karena umumnya kamu tidak perlu memperhatikan jenis bensin mana yang harus diisikan ke tangki kendaraanmu.
Peringkat octane yang lebih tinggi menunjukkan seberapa baik bensin akan bekerja dengan mesin.
Tetapi pada kenyataannya, jika di panduan pengguna mobilmu tertulis bahwa kamu dapat menggunakan bahan bakar apapun termasuk 87, maka perbedaannya akan sangat kecil.
Dalam kondisi normal 87 atau 92 pada dasarnya adalah sama.
Dengan menggunakan 92 kamu dapat sedikit mengurangi emisi karbonmu dan mungkin menyadari bahwa mobilmu mengkonsumsi lebih sedikit bahan bakar.
Tetapi hanya itu saja.

Namun semuanya berubah jika pabrik mobilmu menyatakan dengan tegas bahwa kendaraanmu hanya boleh memakai 89 atau 92.
87 adalah jenis bahan bakar dasar yang cocok untuk kebanyakan mobil tua.
89 adalah peringkat octane menengah yang cocok untuk kendaraan model baru.
Dan 92 adalah bahan bakar premium yang biasanya diperlukan untuk mengendarai mobil elite dan mobil sport.
Tetapi kadang-kadang bahkan mobil bekas menengah baru membutuhkan 92 dan tidak boleh lebih rendah dari itu.

Seperti yang kusebutkan sebelumnya, bahwa jika panduan pengguna menyatakan bahwa kamu dapat menggunakan salah satu dari ketiganya, maka pilihannya ada di tanganmu.
Kamu dan mobilmu tidak akan merasakan perbedaan apapun.
Tetapi jika peringkat octane itu penting untuk kendaraanmu, maka kamu harus memperhatikan hal tersebut dan tidak menggunakan bahan bakar yang peringkatnya lebih rendah dari yang disarankan.

Dan sekarang kita akan bahas masalah yang tadi ingin kujelaskan yaitu tentang KETUKAN.
Istilah ini sendiri muncul karena suara yang dihasilkan mobil ketika tangkinya diisi dengan bahan bakar bernilai oktan lebih rendah dari yang diperlukan.
Mesin akan mengeluarkan bunyi ketukan atau ping dan bahkan tidak dapat menyala pada awalnya.
Itu karena bensin bercampur dengan udara di dalam mesin.
Dan jika angka oktannya terlalu rendah, maka campuran ini dapat terbakar terlalu dini dan bisa merusak mesin.
Pernahkah kamu mendengar suara ketukan ini saat kamu menyalakan mobilmu?
Beritahu saya di kolom komentarya.

Nah sekarang kamu telah mengetahui alasan di balik ini.
Selain itu pabrik terkadang mengharuskan penggunaan bahan bakar dengan oktan yang lebih tinggi.
Karena mesin mereka menerima lebih banyak udara berkat supercharging atau turbocharging.
Sebab lainnya bisa juga karena rasio kompresi yang lebih tinggi yang meningkatkan tekanan di dalam silinder.
Mesin akan lebih efisien dengan fitur-fitur ini.
Tetapi angka oktan yang lebih tinggi diperlukan agar fitur-fitur ini dapat bekerja dengan benar.
Lebih banyak udara di dalam mesin berarti pembakaran akan lebih cepat dan itu dapat menyebabkan ledakan dini pada campuran bahan bakar.
Dengan bahan bakar beroktan tinggi ini biasanya tidak akan terjadi.
Kebalikan dengan yang beroktan rendah.

Jadi jika kamu mengisikan 87 ke tangki mobil bermesin supercharge yang membutuhkan setidaknya 89, maka kemungkinan besar kamu akan mendengar suara ketukan yang mengerikan sesaat setelah kamu memutar kunci kontak.
Kerusakan yang disebabkan oleh bahan bakar yang salah tidak dirasakan secara langsung.
Kemungkinan kamu akan dapat mengemudi tanpa menghadapi masalah selama berminggu-minggu.
Selain itu sebagian besar mobil modern mempunyai sistem pelindung yang melembutkan efek ketukan yang menjaga kendaraan dari kerusakan yang lebih parah karena bahan bakar beroktan rendah.

Jadi jawaban dari pertanyaan pertama di thread ini adalah jika kamu terjebak di Jalan Raya tanpa bahan bakar selain 87, kamu dapat secara aman mengisikannya ke dalam tangki. Tetapi praktik ini tidak disarankan ya.

Dalam jangka panjang biaya perbaikan mesin akan jauh melebihi harga bahan bakar.
Selain itu semakin tinggi peringkat oktannya semakin bersih asapnya.
Jadi selain membantu merawat mobilmu dalam kondisi yang baik, juga akan mengurangi emisi karbonmu.
Wah kalau saja aku bisa mengurangi emisiku hehehehe.

Sekarang kamu mungkin bertanya tentang "Mengapa bahan bakar beroktan lebih tinggi harganya lebih mahal?"
Terutama karena tidak ada bedanya untuk mobil yang dapat berjalan dengan 87.
Alasannya sebenarnya cukup dangkal, seperti biasa peringkat oktan yang lebih tinggi dicapai dengan menambahkan bahan kimia yang meningkatkannya dan harganya mahal.
Semakin banyak yang ditambahkan maka semakin tinggi biayanya.
Hal ini merupakan sebuah logika murni.
Jadi membeli mobil mahal hanyalah langkah pertama di jalan panjang yang ditaburi dengan tagihan servis dan perawatan.

Namun beberapa waktu lalu jenis bahan bakar baru muncul di pasaran dengan label berbeda yaitu E10 atau E15.
Huruf E adalah singkatan dari etanol, sedangkan angka itu menunjukkan persentase-nya dalam bahan bakar 10 atau 15%.
Sebagian besar bensin yang dijual di Amerika Serikat mengandung hingga 10% etanol.
Dan produsen mobil menyetujui penggunaannya dalam kendaraan mereka.
Dengan E15 situasinya sedikit lebih rumit.
Namun masih banyak para pembuat mobil yang merancang mobil mereka agar sesuai dengan tipe ini juga.

Dan akhirnya ada juga E85 atau bahan bakar fleksibel.
Jenis ini mengandung 51 hingga 83% etanol.
Dan hanya beberapa produsen mobil yang mengizinkan penggunaannya dalam kendaraan mereka.
Etanol pada dasarnya adalah salah satu zat aditif yang paling efisien dalam bensin.
Dengan sendirinya zat ini memiliki peringkat oktan tinggi jauh lebih aman untuk lingkungan, dapat diperbarui dan mengurangi ketergantungan pada minyak.
Etanol terbuat dari tanaman seperti tebu atau jagung dan kemudahan produksinya membantu menjaga biayanya tetap rendah.

Jadi mengapa kita tidak beralih ke mobil berbasis etanol saja?

Ya kalau saja bisa sesederhana itu.
Pertama karena etanol sepertiga kurang efisien dari bensin murni.
Ini berarti jika kamu dapat berkendara selama 3 jam dengan bensin 100%, maka etanol 100% hanya akan cukup untuk perjalanan 2 jam.
Nah... andaikan itu berhari-hari, maka kamu akan tahu seberapa drastis perbedaannya.

Kedua, hanya mobil-mobil terbaru yang memperbolehkan penggunaan E85 dan pabrik kendaraan akan membutuhkan banyak waktu untuk mengadopsi bahan bakar jenis ini.

Dan ketiga, hanya sedikit pom bensin yang memiliki bahan bakar berbasis etanol.
Dan jangan lupakan jenis kendaraan lain seperti mobil bertenaga listrik yang lebih efisien dalam mengurangi polusi dari pada etanol.
Mobil listrik mungkin akan mengambil alih bensin dan etanol dari pasaran dan menggantikannya sepenuhnya.

Baiklah kita sudah membahas topik peringkat oktan dan bahan bakar berbasis etanol.
Tapi sepertinya kita melupakan sesuatu yaitu MESIN DIESEL.
Hem... ada apa dengan mesin diesel?
Sebenarnya tidak ada apa-apa.
Cara kerja mesin diesel sangatlah berbeda dari mesin bensin.
Jadi apa yang akan terjadi jika kamu tidak sengaja atau sengaja mengisikan bahan bakar solar ke mobil bertenaga bensinmu?

Awalnya mobilmu akan dapat berjalan seolah-olah tidak ada yang salah.
Itu karena mesin akan menghabiskan sisa bensin di dalam tangki.
Tetapi begitu beberapa tetes terakhir habis, mobilmu akan berhenti.
Itu terjadi karena solar dan bensin memiliki cara pembakaran yang berbeda.
Dan apa yang berfungsi untuk bensin tidak akan berguna untuk solar.
Dan sebaliknya mobilmu tidak akan bisa berjalan dengan solar di tangki bensinmu.
Jadi kamu harus menderek mobilmu ke pom bensin dan mengeringkannya.
Namun jangan khawatir karena mesin tidak berfungsi biasanya tidak akan ada kerusakan pada bagian dalam mobilmu.
Tetapi jika mengeringkannya tidak membantu, maka kamu harus mempersiapkan diri mengeluarkan uang yang banyak untuk membongkar bensin dan memasangnya kembali untuk mengeringkannya.

Namun jika yang terjadi sebaliknya dan kamu mengisi tangki solarmu dengan bensin, maka akibatnya akan lebih buruk.
Sebenarnya solar bukan hanya bahan bakar tetapi juga pelumas.
Solar merupakan sebuah kualitas yang tidak dimiliki oleh bensin.
Dan jika mesin bertenaga bensin tidak dapat membakar bahan bakar solar, maka mesin diesel ternyata bisa membakar bensin.
Tetapi itu tidak terlalu membantu situasi.
Bensin akan meledak terlalu dini saat pembakaran sehingga menciptakan ketukan yang sama dengan yang telah dijelaskan sebelumnya dan merusak mobil dari dalam.
Ini juga akan membuat pompa injektor bahan bakar kehilangan pelumas yang dapat menyebabkan kegagalan mesin dengan cepat.

Secara keseluruhan jika kamu membuat kesalahan seperti itu, maka bersiaplah untuk mengganti beberapa bagian mobilmu.
Jadi ingat bahwa saat memilih bahan bakar untuk kendaraanmu dan kamu punya beberapa pilihan, maka kamu dapat dengan bangga memutuskan di pom bensin dan berkata solar juga berfungsi dengan baik hehehehe. Terimakasih.