• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Gunung Everest dan Nasib Jasad-Jasad Abadi Versus Pemanasan Global

agungdar2494Avatar border
TS
agungdar2494
Gunung Everest dan Nasib Jasad-Jasad Abadi Versus Pemanasan Global




Hallo Agan-Sista, kali ini TS ingin bercerita tentang Gunung Everest dan Nasib Jasad-Jasad Abadi yang Tergeletak di tanahnya.

Sebagai puncak tertinggi di dunia, dan dataran paling dekat dengan langit. Gunung Everest tentu menjadi spot impian (PLACE) para pecinta hiking yang juga hobi mendaki. 



Gunung dengan tinggi 29,002 kaki atau 8,848 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini menyuguhkan keindahan yang luar biasa, berbalut salju berwarna putih dataran yang luas dan pemandangan langit tentu membuat semua orang tertarik menggapai puncaknya.



Namun, demi mencapai puncak ini, tak sedikit pendaki yang gugur selama proses pendakian menuju puncaknya. Bahkan dari Indonesia saja, baru tercatat lima orang yang berhasil menggapai puncak gunung tertinggi dunia ini. 

Medan yang terjal, cuaca yang super dingin, serta oksigen yang tipis (semakin tinggi dari permukaan laut, maka tekanan udara semakin rendah) membuat pendaki atau calon pendaki harus ekstra persiapan. Bahkan pendaki diwajibkan untuk membawa tabung oksigen untuk membantu pernapasan.

Tercatat sekitar 300 pendaki gugur dalam proses menggapai Gunung Everest. Perlu diketahui, bahwa sebelum diperbolehkan melakukan pendakian, para calon pendaki Gunung Everest diwajibkan melakukan pelatihan dan juga olahraga rutin. Bahkan ketika sampai di Everest Basement Camp (EBC) para pendaki dianjurkan untuk tetap melakukan latihan dan berbagai tehnik pendakian.



Bicara tentang pendaki Gunung Everest yang gugur, tahukah? Bahwa pada saat seseorang mengalami proses hipotermia, atau kekurangan oksigen dalam posisi sekarat dengan sangat terpaksa harus ditinggalkan oleh rekan-rekan mendakinya. Berani mendaki artinya sudah siap dan berani untuk mati. Hal ini juga sudah diketahui semua pendaki gunung everest pada saat awal rencana mendaki dibicarakan. Kondisi cuaca, oksigen, dan peralatan yang berat membuat orang lain tidak mungkin untuk menolong rekannya yang sekarat, bahkan jasad-jasad pendaki yang gugurpun dibiarkan begitu saja, abadi di Gunung Everest. Hal ini disebabkan oleh mahalnya biaya yang diperlukan untuk membawa kembali jasad tersebut pulang ke asalnya. Para ahli mengatakan, bahwa untuk mengangkut dan menurunkan mayat diperlukan biaya sekitar US$ 40,000 hingga US$ 80,000 atau jika dirupiahkan kira-kira sekitar Rp 1 Milyar

Sebagian jasad-jasad pendaki yang berada di death zone, menjadi patokan bagi pendaki lain bahwa puncak everest semakin dekat. Sebagiannya lagi, tertimbun di bawah tumpukan salju, terkubur disana selamanya, sampai ketika pemanasan global mulai menunjukkan dampaknya.


Quote:




Spoiler for jasad pendaki:



Kembali bicara tentang Inspirasi, lantas apa yang kemudian menginspirasi TS dari tempat indah, kejam, sekaligus mengerikan ini? Justru adalah keindahannya yang penuh misteri. Jika ingin mencapainya orang-orang harus berjuang dan berusaha dengan sungguh-sungguh hingga di titik paling akhir, ialah berjuang sampai mati.



referensi : di sini dan di sini

sumber foto : Google

Keywords : TASTETHELOCAL, INSPIRING PEOPLE, PRODUCT, PLACE, COMMUNITY, MLDSPOTKONTENHUNT, KASKUSXMLDSPOT


prariga
kucingkampung97
sebelahblog
sebelahblog dan 18 lainnya memberi reputasi
19
6.7K
70
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.